"Assalamualaikum bun.."
That's the reason I'm so sick of love songs
So tired of tears
So done with wishing you were still here
Said I'm so sick of love songs so sad and slow
So why can't I turn off the radio?Xander yg baru saja tiba di rumah pun di kagetkan dg suara dentingan piano dan suara seseorang yg sedang menyanyi. Xander pun segera berjalan ke arah ruang keluarga yg memang terdapat sebuah grand piano, dan kini Xander mendapatkan seorang gadis yg kini sedang fokus memainkan piano miliknya.
"Siapa tuh? Gue lupa lagi namanya, oh Ara?" batin Xander yg kini bertanya dg Xander yg masih memfokuskan penglihatannya pada Ara yg masih saja belum peka dg kehadirannya, pasalnya kini Ara memunggungi Xander.
(Leave me alone)
Leave me alone
(Stupid love songs)
Dont make me think about her smile
Or having my first child
I'm letting go
Turning off the radioCuz I'm so sick of love songs
So tired of tears
So done with wishing she was still here
Said I'm so sick of love songs so sad and slow
So why can't I turn off the radio?Ara pun menyelesaikan permainan pianonya juga nyanyiannya. Ara pun segera merabah pipi nya, dan betapa kagetnya pipinya sudah basah dg cairan bening yg berasal dari matanya. Ara pun langsung mengusap air matanya dan segera berbalik untuk kembali ke arah kamar yg sedari tadi di tempatinya. Baru saja Ara berbalik, Ara sudah di kagetkan dg seseorang laki laki yg berdiri bersender di tembok.
"Mana bunda?" tanya laki laki tersebut, yg tak lain dan bukan adalah Xander dg wajah dinginnya yg setia tercetak jelas di wajahnya.
"Emh, kata tante tadi. Tante mau ke kantor om, dan masalah makan siang kamu di suruh membelinya. Karena tante Key tidak masak hari ini" kata Ara yg kini sedang menundukkan kepalanya, karena takut menatap Xander.
Xander yg mendengar itu pun hanya mengangguk, ia pun memperhatikan penampilan Ara dari atas sampai bawah.
"Lo tunggu dulu!" kata Xander dg nada datarnya, Ara yg di suruh pun hanya bisa menganggukkan kepalanya.
Xander pun beranjak masuk ke dalam kamarnya. Selang beberapa menit seragam yg sedari tadi di pakainya kini telah berganti dg kaos polos yg di balut jaket, serta jeans yg melekat pas di tubuhnya.
"Kita cari makan" kata Xander yg langsung mengambil kunci motornya.
"Hah?" kata Ara yg kini bingung menatap Xander.
"Kamu ngomong sama aku?" tanya Ara yg di jawab Xander dg anggukannya.
"Ta...."
"Naik!" kata Xander, yg baru saja Ara ingin membantahnya. Tapi apa boleh buat, nyali Ara terlalu ciut untuk menentang apa kata Xander.
Ara pun segera naik ke boncengan Xander, Ara pun hanya memegang ujung jaket Xander untuk berpegangan, Xander pun langsung menjalankan motornya.
~ ~ x x x ~ ~
Xander pun memberhentikan motornya di depan rumah makan sederhana di pinggir jalan, Ara yg merasa Xander sudah sampai di tujuan pun akhirnya turun dari moge Xander. Xander pun segera turun lalu melangkahkan kakinya untuk masuk ke dalam.
Setibanya di dalam, Xander pun segera mendudukkan dirinya di bangku yg masih kosong, Ara pun mengikuti Xander dan segera duduk di hadapan Xander.
Seorang pelayan pun segera memdatangi ke arah mejanya. Xander pun segera memesan makanan, lalu ia melirik ke arah Ara yg kini hanya mengamati keadaan rumah makan tersebut dg tatapan yg entahlah, tak bisa di artikan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Tsundere
Teen Fiction"I don't know about love, but I don't care!" Kata Alexander serempak. ### Entah apa alasan mereka yg tidak mempercayai apa itu cinta, bagi mereka cinta itu bullshit! Yg dg seenaknya membuat orang bahagia lalu dg sekejap membuat orang itu sakit tanpa...