Flirt Fiction [Soap Couple || BinWoo]

#5

"Kenapa tidak ketemu juga"

Bin memanyunkan bibirnya. Tangannya yang semula berkutat dengan buku tebal serta pulpen biru muda milik Eunwoo itu pun terkulai lemas.

Ia menidurkan dirinya tepat disebelah tumpukan buku yang berjajar mengelilingi tubuhnya. Matanya berkedip beberapa kali karena mengeluarkan air mata.

Matanya perih terus menerus membaca ribuan huruf yang ada. Ia merasa kasihan pada dirinya sendiri jika ia tidak dapat mengerjakan satu soal.

Kemana Eunwoo yang selalu membantunya mengerjakan tugas sekolahnya. Saat dibutuhkan kekasihnya itu malah entah kemana.

Merepotkan.

Jangan tanya kemana yang lain. Jin Jin dan MJ keluar bersama. Katanya mereka ingin menghabiskan waktu berlibur diluar. Sedangkan Sanha sibuk dengan gitarnya sedari tadi. Dan, Rocky sibuk ke alam mimpi ditemani alunan gitar lembut Sanha.

Mereka sibuk bersenang-senang berbeda dengan Bin yang sibuk mengerjakan tugasnya yang menumpuk. Yang membuat kepala pusing.

"Cha Eunwoo, neo eoddiseo?"

Bin menendang kaleng bekasnya minum tadi. Ia menggulung dirinya membulat menutupi wajahnya yang menampilkan ekspresi frustasi. Ia butuh Eunwoo saat ini.

"Tumben sekali kau belajar"

Bin merasakan sebuah tangan mengelus pucuk kepalanya. Ia tersenyum kecil saat tahu jika kekasihnya sudah pulang.

Bin bangkit dari posisinya. Ia langsung memeluk erat Eunwoo. Akhirnya, permohonannya terkabul. Eunwoo hadir dan otomatis kekasihnya yang jenius ini akan membantunya untuk mengerjakan tugasnya.

"Aku jadi rajin belajar seperti ini karena kau"

"Benarkah?"

Bin mengangguk mantap dan tersenyum. Eunwoo yang melihat itu hanya terdiam sambil menunggu apa yang akan diucapkan kekasihnya yang manis itu.

"Karena aku ingin belajar menjadi yang terbaik untukmu"

Eunwoo tertawa menanggapi. Tangannya mengacak pelan rambut kecoklatan Bin. Ia masih berfikir sejak kapan Bin bisa merangkai kata-kata seperti itu.

"Sudahlah, sini aku bantu menyelesaikan tugasmu"

Sanha yang diam-diam mengintip dari kamarnya pun hanya tertawa kecil melihatnya. Mereka manis. Itu yang ada di kepala Sanha saat ia melihat adegan picisan dari kedua hyung-nya itu.