21. Agar Nata terpesona

2.8K 190 8
                                    


Maaf selow update...

××××××××××××××××××××××××××××××××

Adam duduk dengan gelisah diruang BK, celotehan nasihat dari pak Andi---guru baru BK itu pun tak ada yang sama sekali di simak oleh Adam, sehabis dia curhat dengan Enggar dikantin tadi tiba-tiba saja Boni datang menghampiri, entah kenapa emosinya selalu mendidih jika berdekatan dengan Boni. Adam mengepalkan tangannya dengan keras dibawah meja karena sedari tadi cowok yang duduk disampingnya adalah korban dari tonjokan dan gigitan Adam. Meski sudah ditonjok oleh Adam, cowok itu yang bernama Boni selalu saja membisikkan kata-kata yang mengusik pikiran Adam hingga sampai mereka keluar dari ruang BK Adam tergoda untuk menyetujui. Karena Obsesinya terlalu kuat untuk bisa memiliki apapun, padahal beberapa menit yang lalu Adam sangat geram terhadap cowok itu.

Adam melangkahkan kakinya masuk kedalam kelas setelah satu jam dia harus menerima hukuman merapihkan ruang olahraga dengan Boni,  mata Adam langsung bertemu dengan wajah Nata yang menatapnya dengan khawatir. Tanpa memperdulikan guru yang berada didepan kelas, Adam langsung saja berjalan menuju kursinya. Keadaan kelas sangat sunyi ketika dia melangkah masuk kedalam kelas.

"Gila..gila.. Rasa sekolah punya Adam aja ya" ucap salah satu teman kelasnya. Adam hanya membalasnya dengan melirik dengan muka malas.

"Adam lu gapapa ?" tanya Nata sedikit berbisik saat Adam sudah mendaratkan dirinya dikursi.

Adam hanya tersenyum kikuk tak berani melihat kearah Nata.

"Pokoknya nanti harus ceritain!" bisik Nata menuntut.


___



"Adam kemana Nat ?" tanya Dimas sambil memutar kunci mobilnya.

Sudah sekitar setengah jam Nata menunggu Adam diparkiran dan cowok itu sendiri yang memintanya untuk menunggu sebentar saja karena mendadak ia harus pergi ke toilet, tapi sampai sekarang Adam belum balik juga.

"Katanya ke toilet tadi" jawab Nata.

Dimas mengerutkan keningnya.

"Gua barusan dari toilet tapi nggak ada dia tuh" ucap Dimas.

"Beneran lu ? Tuh kan, Adam kemana coba" Nata menggerutu kesal, saat dia ingin melangkah masuk kedalam sekolah lagi tapi langkahnya terhenti karena melihat Adam yang berjalan beriringan dengan Boni sambil membicarakan sesuatu.

"Bukannya tadi pagi mereka abis pukul-pukulan ya? Tapi sekarang malah jalan barengan gitu" ucap Dimas bingung.

Nata pun mengangkat kedua bahunya, jujur dia juga sebenarnya bingung.

Ada alasan kenapa Adam memilih berdamai dengan Boni dia harus melupakan perasaan kesalnya terhadap Boni yang dulu sering mengejeknya waktu kecil bahkan menghancurkan acara pesta ulang tahun dan mengakibatkan Adam pindah rumah, tapi kali ini Boni menawarkan sesuatu kepada Adam sebagai tanda maafnya yang terdahulu, dengan berbagai macam kata-kata rayuan yang dilontarkan Boni hingga membuat Adam mulai percaya jika cowok itu memang bersungguh-sungguh untuk meminta maaf. Lagian tidak ada salahnya juga jika Adam memaafkan pasti Nata juga senang mendengar kalau Adam sudah baikkan dengan Boni, sudah cukup ia dimarahi oleh Nata dikantin tadi akibat memukul Boni hingga masuk ke ruang BK.

"Adam cepetan!! Lama banget si" teriak Nata.

Adam langsung terlonjak kaget saat mendengar teriakan Nata yang ternyata jauh berada didepannya cewek itu sudah menunggu sambil berkacak pinggang, tapi Adam mempertajamkan lagi penglihatannya. Kenapa ada Dimas disana ? Adam mengeratkan ngenggaman tangannya pada tali tas dengan langkah besar Adam berjalan menghampiri Nata dan melupakan Boni yang sedari tadi berbicara tanpa henti.

Idiot not bad [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang