"Mas Judo! Kami datang!" seru Panca bergegas masuk setelah dering kunci pintu digital berbunyi yang kemudian membuka pintu di hadapannya. Ayu yang mengekor di belakang, berjalan gontai dengan mata terpejam sambil sesekali mulutnya menguap lebar. Meski separuh jiwanya masih berada di alam mimpi, tangannya langsung menutup pintu lalu menyusul Panca yang sudah sampai di ruang tengah.
"Mas Judo!" Panca berseru kembali sembari matanya menyapu sekeliling ruang tengah. Karena tidak menemukan sosok yang dicari, Panca menurunkan tas selempang dari bahu ke atas sofa kemudian menjelajah mulai dari dapur hingga kolam renang. Namun, pencariannya tidak kunjung membuahkan hasil. Suasana kolam renang yang tenang dan teduh tidak menunjukkan sedikitpun adanya tanda-tanda kehidupan di sana. "Ke mana Mas Judo? Apa dia masih tidur?" Panca bertanya-tanya. Tak lama menunggu, Panca kembali masuk ke ruang tengah dan mendapati pemandangan yang tak menyenangkan.
"Astaga! Ayu!" bentak Panca dengan mata melotot marah melihat Ayu yang seharusnya membantu justru tengah tertidur di atas sofa dengan posisi terlentang. Wajah Panca mengeras melihat sikap Ayu. Tanpa bicara apa-apa lagi, Panca segera menghampiri Ayu dengan perasaan menggebu-gebu. Tangannya yang semula terkepal, kini terbuka dan melayang memukul-mukul wajah dan tubuh Ayu tanpa ampun.
"Aduh! Aduh!" pekik Ayu kesakitan. Pukulan keras tangan Panca langsung membuatnya tersadar.
"Bangun! Cepat bangun!" Panca terus memukul Ayu.
"Sakit, Mas Panca!"
"Makannya cepat bangun! Kalau tidak bangun juga, akan kulaporkan pada Mas Judo kalau kau malas-malasan!"
"Iya! Iya! Aku bangun!" Ayu merubah posisinya dari berbaring menjadi duduk.
"Cepat cek ke kamar Mas Judo sana, barangkali dia masih tidur. Aku sudah cari Mas Judo ke mana-mana tapi tidak ketemu," perintah Panca dengan tangan berkacak pinggang.
"Mas Judo pasti sudah bangun, Mas Panca. Mungkin sekarang Mas Judo sedang bersiap-siap. Tunggu saja sepuluh menit lagi. Kalau Mas Judo belum turun juga, barulah aku cek ke kamarnya. Jadi, sambil menunggu Mas Judo, aku bisa memanfaatkan waktu." Ayu tersenyum sambil menjatuhkan diri kembali ke sofa.
"Jangan tidur lagi, Ayu!"
"Aku masih mengantuk, Mas Panca! Aku capek!" rengek Ayu yang terpaksa kembali pada posisinya semula, duduk sambil menatap sebal pada Panca.
"Apanya yang capek? Sepanjang perjalanan yang kau lakukan hanya duduk dan tidur. Aku yang capek. Kakiku pegal karena terus menginjak kopling, rem, gas, kopling, rem, gas. Begitu seterusnya selama dua jam. Untung kita berangkat lebih pagi karena sebelumnya aku mendapat berita ada kemacetan parah karena kecelakaan yang terjadi menuju ke sini. Hari ini Mas Judo ada jadwal wawancara dengan Majalah Donahue, majalah terkenal yang eksklusif meliput kisah sukses selebriti-selebriti di seluruh dunia. Bayangkan! Jauh-jauh mereka datang dari Hongkong ke Indonesia untuk mewawancarai Mas Judo secara langsung. Mereka juga ingin meliput segala hal tentang Panembrama Entertainment yang berhasil mengorbitkan seorang Maheswara Judo menjadi bintang paling bersinar di jagat hiburan dunia masa kini. Apa jadinya kalau kita kesiangan? Selain mendapat amarah Mas Judo yang mengerikan, Mas Panji juga akan murka. Kita akan dianggap tidak profesional. Hal itu tentu saja akan membuat nama Mas Judo, Mas Panji, dan Panembrama Entertainment menjadi buruk," jelas Panca panjang lebar yang disambut Ayu dengan mengerjap-ngerjap mata. "Hei! Kau dengar, tidak?"
"Biarkan aku tidur sebentar lagi saja. Boleh ya, Mas Panca yang baik. Ya? Ya? Ya?" rayu Ayu dengan jurusan tatapan mautnya.
Panca diam menatap Ayu sambil membuang napas berat. Ayu tidak mendengarkan penjelasannya sama sekali. Tenggorokannya sampai kering pun sepertinya sia-sia saja. Walaupun Ayu terus bersikap seperti anak kucing yang menggemaskan dengan mata membulat memelas, tetapi taktik kunonya itu tak sedikitpun mempengaruhinya.

KAMU SEDANG MEMBACA
Get In Touch (TAHAP REVISI)
FantasyJudul awal : Loving Princess [Genre : Comedy - Romance - Fantasy] Kamala Wikrama Indurasmi, seorang Gusti Putri suatu kerajaan seribu tahun yang lalu. Bukan hanya cantik dan anggun, Kamala juga seorang gadis tangguh yang menguasai keahlian berperang...