Aku merebahkan tubuhku di atas kasur. Mataku fokus mengarah pada langit-langit kamar. Ke-dua telingaku fokus mendengar kalimat demi kalimat yang Camolla lontarkan padaku. Kau tau? Aku sedang mendengar penjelasan lebih detail mengenai Black Hole Games. Beberapa hari yang lalu, Camolla mencari penjelasan tentang permainan itu dan baru hari ini Ia mendapat keterangan tentang permainan itu. Wajar saja, jarang sekali orang memposting berita tentang permainan mematikan itu.
“Keterangan nomor satu. Permainan ini hanya dapat dimainkan saat tengah malam di bulan purnama. Kau harus menyiapkan mental yang sangat kuat sebelum kau memulainya,” ucap Camolla membuatku mengernyit. Bulan purnama? Tepat sekali karena hari ini bulan bersinar penuh.
“Lanjutkan,” ucapku membuatnya kembali fokus pada selembar kertas di tanganya.
“Kau harus benar-benar mengosongkan fikiranmu dari hal apapun itu saat kau ingin memulainya. Tempatkan dirimu di tempat yang sepi dan sangat jauh dari keramaian. Tutup ke-dua matamu dengan kain hitam dan berbaringlah. Pastikan kau jangan sampai tertidur. Saat kau merasa kau berada dalam suatu tempat yang begitu gelap dan asing, itu adalah simbol bahwa kau berhasil memasuki awal dari permainan ini. Ingat, semua yang kau lakukan berasal dari alam bawah sadarmu,” Camolla menghentikan ucapannya lalu menatapku tajam. Kurasa Ia sedikit ragu dengan permainan ini.
Aku menghela nafas, “Kau tak perlu takut Cam. Lanjutkan saja.”
“Saat kau telah memasuki pintu masuk utama, kau akan disambut dengan beberapa tulisan yang tertera jelas di sana yang sekaligus menjadi petunjukmu. Yang harus kau pastikan, jangan pernah sesekali mengosongkan fikiranmu saat kau telah memasuki pintu masuk utama. Karena itu akan berakibat sangat fatal. Banyak sosok yang tak bisa kau lihat di sana yang dapat merasuki fikiranmu,” Camolla kembali terdiam menatapku, “Kau yakin akan melakukan ini Chloe?” tanyanya membuatku terkekeh.
Jujur saja, sebenarnya aku sedikit takut, tetapi jika dibandingkan dengan rasa penasaranku itu tak seberapa, “Kurasa, umm sedikit. Sudahlah Camolla lanjutkan saja.”
“Baiklah nona Chole. Saat kau telah memasuki pintu masuk kau juga akan dihadapkan dengan 5 buah pintu di ronde pertama. Setiap pintu memiliki cara bermain tersendiri dan tantangan yang berbeda-beda. Kau harus memilih satu diantara 5 buah itu tersebut. Saat kau memilih pintu itu, kau harus benar-benar menggunakan instingmu. Jika kau beruntung, kau akan mendapatkan pintu dengan tantangan yang mudah. Tetapi jika kau tak beruntung, kau pasti tau apa jawabannya. Yang harus kau ingat juga, kau tak akan bisa keluar dari pintu yang telah kau pilih itu jika kau belum bisa menyelesaikan permainannya.” Camolla berhenti sejenak dan menarik nafas dalam. Dahinya mengernyit menatap kertas yang sedang di pegangnya itu.
“Ronde pertama? Memang ada berapa ronde?” tanyaku sedikit bingung. Jika disana ada keterangan ronde pertama, itu berarti akan ada ronde selanjutnya bukan? Ini akan sangat menarik.
“Kau akan menemui 5 ronde Chloe. Dan setiap ronde akan sama, yaitu kau harus memilih satu diantara 5 buah pintu yang tersedia disana. Dan di ronde terakhirlah tentangan terberatmu. Kau harus menyelesaikannya tantangan itu dengan baik. Jika kau tidak bisa menyelesaikan tantangan itu sampai matahari mulai terbit, rohmu tak akan kembali lagi karena mereka akan melempar rohmu dalam lubang hitam. Jadi waktumu hanya sampai terbitnya matahari,” ucapnya membuat mataku membulat. Tak akan kembali? Dan mereka? Siapa mereka?
Aku mengernyit ke arahnya, “Tubuhmu akan tetap berada disini. Tetapi rohmu berada di alam yang berbeda. Dan aku yakin, orang-orang akan mengiramu sakit atau bahkan mati karena kau tak bernyawa. Dan mereka yang dimaksud dalam kertas ini adalah sekumpulan makhluk yang akan bertemu denganmu saat berada di dalam sana. Sebenarnya kau bisa saja kembali, hanya saja...”
“Hanya saja apa?” tanyaku seketika memotong ucapan Camolla. Sungguh, aku sangat antusias dengan permainan ini.
Camolla mengamati kertas itu dengan teliti, “Di dalam kertas ini tidak dijelaskan sama sekali. Yang tertera hanya, kau akan tau saat kau sudah berada disana.”
Aku terbangun dan duduk di bagian bibir kasur. Mendongak menatap langit-langit kamar. Malam ini akan menjadi malam yang paling menyenangkan.
--------------------------------------------------------------------------
A/N : maaf aneh wkwk kalo gangerti baca ulang aja ntar ngerti kok. btw thanks for reading please leave ur comments dont be a silent reader xx
KAMU SEDANG MEMBACA
Black Hole // Z.M {pending}
Fiksi PenggemarBelieve or not, dont try this at home! copyright © 2014 by inndey Happy Reading . . . . . . . . . . . . . . . .