Season 1.4 --Summer Midnight & Dawn-

4.2K 399 28
                                    

Musim Panas 1872

"Goedendag, my lady." Ana menghampiri lady mudanya yang tampak sedang menyulam di ruang tengah. Mansion besar milik Earl of Lansberg ke XII itu tampak lengang di penghujung hari seperti ini. Her Ladyship sedang bertamu di keluarga Duke of Parma. Sementara Casimir? Sudah beberapa hari terakhir ini lord mudanya tampak tidak pulang karena beberapa urusannya di parlemen pemerintah. "Ada tamu yang sedang menanti Anda di ruang tengah."

Arabella tersenyum sementara ia merapikan rajutan benang wol yang hampir jadi tiga per empatnya. "Siapa yang mencariku Ana?" Arabella merapikan gaunnya yang sedikit tampak kusut. Setelah pulang dari kediaman Duke of Parma beberapa jam yang lalu, dirinya masih memiliki beberapa kegiatan sosial. Mengunjungi panti asuhan St. Marry dan bermain dengan beberapa anak asuh. Baru di saat matahari di ufuk senja seperti ini Arabella baru memiliki waktu luang untuk dirinya sendiri. Dan itu pun dipakainya untuk membuatkan syal musim dingin untuk calon suaminya.

"Seorang lady, my lady. Dia mengaku bernama Lady Stephanie de Lannoy."

Kedua alis Arabella terangkat heran. Dia tidak merasa memiliki kenalan bermarga Lannoy. Dan Lady Stephanie? Ehmm.... Arabella sama sekali tidak mengenalnya. "Kau yakin dia mencariku, Ana? Bisa saja dia mencari moeder? Atau mungkin dia tersesat atau salah alamat?"

"Tidak. Aku tidak salah ingat, my lady. Dia mencari Anda." Ana kembali menegaskan dengan suaranya yang jernih. Sementara itu dia mengulurkan tangannya menawarkan untuk membereskan sulaman Lady Arabella. "Biarkan saya saja yang mengurus keranjang sulaman Anda, my lady."

"Oh baiklah. Terima kasih." Arabella beranjak dari duduknya. Dia menyeret gaun panjangnya menuju ruang tengah mansion of Lansberg yang dipenuhi pajangan-pajangan seniman terkenal.

"Goedendag, madam! Anda mencari saya?" sapa Arabella berusaha beramah tamah pada tamunya yang memandangnya sinis begitu pertama kali tatapan mereka bertemu. Arabella mengulurkan tangannya yang langsung ditepis wanita muda itu.

"Tidak perlu basa-basi. Aku kesini hanya untuk mengenalkan diri. Namaku Lady Stephanie de Lannoy."

"Senang berkenalan dengan Anda, Madam." Lady Arabella kembali mengulas senyumnya walaupun dalam hati kecilnya dia bertanya-tanya darimana asal Lady muda yang agak tidak mengetahui sopan santun itu. Dia cantik, dengan gaun biru muda yang mengembang dihiasi batu safir . Tapi jika dinilai dari segi etika, Arabella bisa memberikan nilai nol besar untuk wanita itu. Apakah dia tidak pernah dididik oleh keluarganya mengenai peraturan bagaimana cara menjadi seorang Lady yang baik?

Setahu Arabella setiap keluarga yang memiliki seorang anak perempuan diharuskan untuk mendidiknya menjadi lady muda yang beretika. Seperti dirinya dulu yang harus menghapalkan lima ratus pasal tata cara menjadi seorang lady. Yah well walaupun bisa dibilang dia merupakan lady yang tidak suka dikekang, Arabella setidaknya masih menerapkan sedikit etika itu dalam pergaulannya dengan kelas sosial.

"Dan.... Aku adalah simpanan Lord Carlos."

"Oh." Peraturan nomor seratus lima puluh tujuh, dilarang menunjukan perubahan muka yang berarti. Walaupun sebenarnya Arabella sangat ingin menaikkan alisnya mendengar pengakuan frontal wanita itu. Wanita mana yang tidak terkejut mendengar calon suamimu sudah berhubungan dengan wanita lain? "Lalu apa tujuan Anda mengatakannya padaku?"

Tanpa sadar Arabella mengatakannya dengan nada sinis. Alam bawah sadarnya mengatakan bahwa wanita ini berbahaya. Wanita baik-baik macam apa yang dengan jujurnya mengatakan bahwa ia adalah seorang simpanan seorang Duke di depan calon tunangan Duke itu.

"Hahaha.... Aku hanya ingin memperingatkanmu, your grace. Aku tidak akan membiarkan Lord Carlos jatuh begitu saja menjadi milikmu," ujar Lady Stephanie bersedekap dengan penuh sikap defensifnya. "Tapi kau tidak perlu takut your grace. Aku tidak akan bermacam-macam dengan Duke of Parma-mu. Mungkin hanya sedikit bermain-main di atas ranjang hmm? Sepertinya itu menarik! Baiklah aku pulang. Selamat tinggal your grace."

Chase The Bliss [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang