🄺🅃🄷 2.1 : Boarding

1K 98 37
                                    

Perth International Airport, May 2021 [30 Minutes Before Boarding]

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Perth International Airport,
May 2021
[30 Minutes Before Boarding]

Claude Sasongko tidak pernah merasa sesenang ini saat flight schedule nya. Keberadaan Annelyn Sasongko –kakaknya nyatanya membawa dampak yang cukup besar bagi Claude.

Dia melakukan enters flight information dengan senyum terkembang sempurna membuat Baskara Mannue yang baru saja masuk setelah walk-around untuk mengecek eksternal fuselage aircraft menatapnya dengan aneh.

“Hei everything well, and we are ready to fly," kata Baskara melapor kepada Claude masih dengan kening berkerut.

“Okay.”

“You look so happy Claude. Never saw you like this before,”  katanya berkomentar.

Matanya tidak lepas menatap Claude yang sedang membaca log book aircraft – kegiatan yang selalu mereka lakukan sebelum melakukan pushback dan start.

Baskara mengambil duduk di kursinya dan mulai melakukan inspection di kokpit walaupun Claude sudah memastikan instrumen pesawat baik-baik saja namun Baskara sebagai Captain pada penerbangan kali ini tetap harus kembali melakukan inspeksi untuk meminimalisir human error yang sering terjadi.

“Karena wanita di longue ya?"

“Yang lo sebut wanita itu, kakak gue," jawab Claude cuek kepada Baskara yang menggeleng kepalanya takjub dengan kelakuan aneh Claude.

Dia mengenal Claude sudah hampir selama lima tahun sejak mereka masuk ke sekolah penerbangan yang sama jadi bisa dibilang, he know Claude so well.

Dia yang paling tahu kelakuan Claude bahkan sisi bobrok pria itu – di luar Claude dapat julukan gay but believe him, Baskara sendiri sangsi dengan itu karena ya setahunya Claude itu normal!

Sangat normal malahan karena hampir after flight mereka Claude selalu tidur dengan banyak cewek dari belahan dunia manapun. He jerks! Dan sialnya orang lain tidak tahu fakta penting itu karena Claude dapat menutupinya dengan sangat sempurna.

Pria itu brengsek, asshole dan sialnya tidak ada yang tahu selain teman terdekatnya juga wanita yang jadi korbannya.

“Tapi lo kelihatan seneng banget, you love her?" tanya Baskara menyelidik.

“Of course I do.”

“Astaga Claude lo cinta kakak lo sendiri gila penyimpangan ini ... awww aduh!”

Baskara berteriak keras saat tangan besar Claude menampar belakang kepalanya dengan tenaga penuh.

“Sembarangan, otak lo tuh gue enggak gitu ya! I adore her, dia itu panutan gue walaupun kami cuma jarak beberapa menit.”

“Ya lo ambigu gitu sih! sialan kira-kira dong lo kalau mau mukul sakit banget ini.”

Ia mengabaikan Baskara dan memulai melanjutkan Standar Operasional Prosedur, keduanya menatap panel dengan serius, “Salah lo sih sembarangan, ready for checklist items captain," ujar Claude mengalihkan pembicaraan.

“Go ahead," jawab Baskara dengan suara yang masih begitu kesal.

ENG+APU Bleed Air.”

“On auto.”

“Pressurization Panel.”

“Set.”

“Done request flight-plan clearance.”

“Flight-plan clearance."

“Everything fine and under control," kata Claude menyimpulkan dan Baskara mengangguk menyetujui dengan mengatakan jawaban Ya dengan pelan.

“Captain, the plane is in good condition and ready to fly.”

Salah seorang Local Engineering menyodorkan board berisi paper kepada Baskara dan pria itu mengecek sebentar sebelum menandatanganinya.

Begitu Engineering itu keluar Baskara mulai kembali berbicara dengan Claude yang matanya fokus meneliti semua instrumen kokpit memastikannya dalam posisi normal.

“Claude lo gak pernah cerita apapun ke gue kalau lo punya kakak.”

Claude menoleh menatap sekilas wajah penasaran Baskara sebelum kembali menatap panel-panel di dalam kokpit.

“A long story Bas," jawab Claude pendek.

“Tenang, gue punya lima jam untuk mendengarkan cerita panjang lo itu.”

Baskara berkata dengan jahil membuat Claude mendengus sebal, dia menghela nafas panjang sebelum menjawab pertanyaan Baskara.

“Oke, tapi yang jelas gue seneng banget after 5 years akhirnya gue bisa supirin Kakak gue.

Baskara mengerutkan keningnya terkejut. “Dia gak pernah naik pesawat yang lo bawa? sekalipun?"

Never, kakak gue lebih percaya pilot lain daripada gue," ujar Claude agak mendengus kesal.

Baskara menatap kasihan temannya, dia menepuk bahu Claude tiga kali. “So, ini yang jadi alasan lo ingin cepat-cepat dapet lisensi MER dulu?"

Claude mengangguk tidak ingin memperpanjang topik sensitif itu – Annelyn dan dunia penerbangan– dia lalu berdiri dari seat-nya. “Ayo Briefing Bas," katanya singakat.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Welcome On Board | KTH Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang