Paginya Taehyung harus dibuat cukup kerepotan dan juga bingung karena Jungkook yang terus menempelinya ke mana pun.
Ditambah sikap pemuda manis itu yang menjadi sensitif dan labil, mood-nya selalu naik turun membuat Taehyung menjadi kalang kabut sendiri karena Jungkook yang terus merengek kepadanya itu cukup untuk membuatnya merasa sakit kepala.
"Daddy, jangan bekerja, kumohon!" pinta Jungkook sambil memeluk lengannya.
Taehyung menghela napasnya kasar, ini juga sudah dua hari ia tidak diperbolehkan keluar dari flat-nya sendiri. Jungkook selalu bisa membuatnya tidak bisa keluar dengan berbagai alasan. Dan lagi ia tidak diperbolehkan membuka ponselnya.
"Aish, sebenarnya kau kenapa, sih?" Taehyung bertanya dengan nada malas dan jengah.
Sehabis kejadian malam itu, di mana air mata yang disebabkan rasa bimbang mereka. Esoknya semua menjadi seperti biasa, tidak ada yang terlalu berubah. Hanya Jungkook yang menjadi lebih lengket padanya, seolah karena ia bisa pergi kapan saja meninggalkan pemuda manis itu.
"Aku tidak mau daddy meninggalkanku," cicit Jungkook, kedua matanya menampakkan raut sedih dan takut.
"Aku tidak akan meninggalkanmu, ayolah, memangnya aku mau ke mana?" Taehyung mendengus malas, sejujurnya ia bosan dan sebentar lagi kerja part time-nya.
"Kau janji?"
"Ne, aku janji."
Sejenak Jungkook tampak menimang-nimang hingga ia akhirnya dapat memutuskan.
"Baiklah, tapi daddy harus mengabariku!"
"Huh, baiklah."
###
Kafe hari ini tidak terlalu ramai, para pegawai bisa sedikit lebih santai ketimbang saat kafe dalam keadaan ramai. Taehyung berdiri malas di belakang pantry dapur. Memainkan ponselnya, tiba-tiba saja ia mendapatkan sebuah pesan.
Babyboy♥
Daddy!
Kenapa tidak mengabariku?
Kau sedang apa?!
Cepat jawab!Shit! Sejak kapan nama kontaknya jadi begitu di ponselku? batin Taehyung terkejut.
Me
Aku lupa.
Sedang santai.Babyboy♥
Dengan siapa?
Kau sendiri?
Kenapa tidak bekerja?Me
Ya sendiri.
Kenapa kau terus bertanya padaku?"Taehyung tolong antarkan pesanan ke meja nomor tujuh!"
"Baik."
Taehyung berjalan dari dapur, membawa nampan berisikan pesanan pelanggan yang tengah duduk sendiri di meja nomor tujuh. Dari jauh ia dapat melihat kalau pelanggannya itu adalah seorang wanita.
Setelah tiba di sana, dengan sopan Taehyung menarik perhatian wanita itu. Tanpa disengaja pandangan mereka bertemu sesaat.
"Taetae?" Wanita itu adalah Momo, kemudian senyum manis tercetak di wajah wanita itu.
Taehyung hanya membalasnya dengan tersenyum kotak, menaruh pesanan wanita itu dengan senyum memikatnya seperti biasa. Senyum yang biasanya akan membuat para pelanggan wanita memekik senang atau merona karena senyumnya.
"Kau bekerja di sini? Kenapa tidak memberitahuku?" tanya Momo seolah menahan Taehyung.
"Hanya part time saja, maaf aku lupa memberitahumu," balas Taehyung, ia pun hendak berpamitan pergi setelah basa-basi singkat di antara mereka.
KAMU SEDANG MEMBACA
Ungezähment✔ [TAEKOOK]
Fiksi PenggemarHidup memang suatu tanda tanya besar yang tak kunjung habis oleh waktu. Terlalu misterius, terlalu rumit, terlalu penuh kejutan. [ taekook ; yaoi ; au ; ooc ; chaptered ] note : chapter yang mengandung adegan Mature diprivate shay ;) ©leenamarui