Senja"1"

163 2 0
                                    


" Pyarrr!!!!!".Alarm yang tak asing lagi bagi seorang gadis cantik,setengah berdarah cina.Dengan mata sipitnya Eva terbangun dari tidurnya.Yap nama lengkapnya Adeva Afsheen Myesha.Eva menghela nafas sembari berkata "sehari gak ribut bisa gak sih?".

Keluarga Eva memang sedang di landa konflik yang tak kunjung meredam,bagaikan perang dunia ke II.

Eva keluar dari kamarnya sembari menuruni tangga dan mencari asal suara ribut itu berada. Langkah Eva terhenti di suatu titik yang tak jauh dari ruang tamu.Terlihat ibunya terjatuh di antara serakan piring yang pecah.

"Ibuuu ....ibu kenapa?",tanya Eva cemas

Di lihatnya sosok ayah yang berdiri di dekat meja makan sambil memengang piring.

"Yah..ibukan udah njelasin semua,dan semua itu hanya salah fah- - "

Belum sampai menyelesaikan perkataannya ayahnya bersaut,"udah!!! Kamu itu gak tau apa-apa,mending kamu siap-siap sekolah!!"

Eva pun berlari menuju ke kamar dengan meneteskan air mata

Eva tak ingin larut dalan kesedihan terlalu dalam. Dengan cekatan Eva bergegas untuk pergi ke sekolah,menurutnya sekolah adalah tempat yang paling cocok untuk menghilangkan kesedihan.

06:30
Eva sampai di SMA nya.

"Hay Eva".Sapa teman sebangkunya.

"Hay Nadh".Balas Eva dengan senyuman manis.

Nadhira adalah teman terbaik Eva,susah senang mereka lewati bersama,mereka bagaikan bintang dan bulan di malam hari yang tak bisa untuk di pisahkan.Jika pun di pisahkan hidupnya akan terasa hampa.

Eva tidak hanya memiliki satu sahabat,lebih tepatnya Eva mempunyai geng...tapi bukan gengster yang suka gangguin orang,melainkan geng yang suka olahraga bibir alias si tukang gosip,membernya terdiri dari : Nadhira,Zee,Bella,Sila,Dan Eva

"Oiii jamkos oii,Bu rida gak masuk,katanya meriang,merindukan kasih sayang". Teriak pakketu alias si Hafiz

Seketika itu seluruh isi kelas bersorak ria,Bu Rida adalah guru matematika yang tidak pernah tersenyum saat mengajar,yang selalu membuat suasana kelas menjadi tegang,itulah alasannya banyak murid yang tidak suka.

Geng Eva pun sudah siap di posisi masing masing,yang siap untuk ngegosip,ataupun stalking cogan di SMA nya.Kata Bela sih Gosip => Di gosok lebih sip.

Eva mengeluarkan Hp nya,di tekannya aplikasi instagram,di lihatnya @id.pendaki yang merepost foto.Eva membayangkan jika dirinya ikut dalam pendakian.

"Mungkin,jika gue ikut ndaki enak kali ya? Bisa ngilangin semua masalah gue di rumah" desisnya.

Seketika itu Nadhira yang lagi gosip dengan geng nya pun mendengar desisannya

" lo pengen Va? Gue punya temen yang handal ndaki,tuh anak kelas sebelah"

" Siapa Nadh?"

"Anak XI ips 2 tuh,namanya Al Fariz Ahmad Akbar"

"Oh,yang cowok itu?

"Njirrr gaje banget sih lo,ya iyalah dia cowok"

"Ya kirain"

"Kirain apa? Waria gitu?"

"Tuh yang ngomong lo lho,tolong dong bilangin gue mau ikut"

"Oke,tenang aja,lo gak tau sih,dia ganteng kalik banyak cewek yang ngrebutin"

"Ya kalik,gue sih ogah,gak akan naksir dan gak akan penah Nadh"

"Gue pegang ucapan lo"

Obrolan mereka terhenti, di lihatnya sosok berbadan tinggi,berisi,dengan kumis tebal. Tidak salah lagi,pak kepala sedang berjalan-jalan sambil mencatat kelas yang kosong.

Dengan gerak cepat pakketu menutup pintu kelas,dan menyuruh seluruh isi kelas untuk beristigfar sejenak.

"Sstttsttt...diem ,mohon bersabar ini ujiann". Pakketu memberi arahan.

Serentah seluruh isi kelas tertunduk diam,agar tidak ketahuan.

1 detikk.. 2 detikk.. 3 detik...

Terdengar suara langkah sepatu yang melewati kelas XI ips 1. Seperti angin yang semilir,Pak kepala lewat begitu saja.

Seluruh isi kelas bersorak ria.

"SENJA"Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang