part 14

17 3 0
                                    

Tak pernah terbayang oleh Alia bahwa ia mampu dan dapat kembali jatuh cinta pada seseorang yag selama ini tak pernah ia hiraukan.

sesudah 2 tahun berlalu sejak ia kehilangan Dhika, kini semua perasaan nyeri yang menyesakan dada nya selama ini perlahan-laham kembali pudar dan nyaris hilang, semua karena kehadiran Vino yang perlahan mulai menyadarkan dirinya bahwa ia harus bangkit dan membuka hatinya untuk orang lain siapapun itu.

hari ini,hari senin. Alia sedang memasang dasinya ketika klakson motor ninja berbunyi di depan halaman rumahnya. Ya Alia mengenali suara motor itu. motor ninja merah yang seminggu ini menghampiri rumahnya setiap hari

"Aliaa!!! dijemput tuh" Teriak Mala dari bawah 

"Sebentar kak" Alia membalas nya dengan senyuman . ia bercermin sekali lagi memastikan tidak ada yang salah dengan penampilannya

Alia turun kebawah dengan terburu-buru, pandangannya memandang kearah ruang tamu dan menemukan Vino sedang meneguk teh yang disajikan 

"Lama ya?" tanya Alia tersipu

"Nggak kok Al, yuk langsung ntar telat lagi,kan hari pertama UKK" 

"Ok, bentar yaa" ia membalikan badan dan berteriak "KAK MALA AKU BERANGKAT ASALAMUALAIKUM" Vino hanya tertawa melihat tingkah laku Alia yang menurutnya sudah banyak berubah,,

motor Vino melaju kencang di jalanan Bandung, menyusuri jalan sumatera 

"pegangan" suara Vino nyaris tidak terdengar sama sekali karena terbawa angin

"apa??" tanya Alia ," gue gak denger vin" 

dengan sigap vino memutar tangannya,menggapai jemari Alia dan mengarahkannya untuk berpegangan dengan posisi memluknya dari belakang, seketika jantung Alia berdebar kencang, ia merasakan ribuan kupu-kupu berterbangan di perutnya kini. dengan kaku ia mendekatkan posisi duduknya agar lebih nyaman 

"pegangan yang kuat,jangan dilepas,nanti lo jatoh" ucap Vino 

"i-iya" ucap Alia gugup. sudah lama ia tak merasakan hal seperti ini. dan kini Vino memberikan kembali sebuah warna kehidupan yang dahulu ia sangka telah hilang dan tidak akan ia rasakan lagi

sesampainya di gerbang sekolah, banyak mata menuju kerah mereka berdua sebagian dari mereka berbisik-bisik. wajar saja selama ini Vino dikenal sebagai anggota osis yang cukup aktif di berbagai kegiatan, sedangkan Alia bukan gadis populer di sekolah

"eh nay. liat tuh!" 

"Gatel banget tuh cewek,gak tau dia kalo Vino milik gue" ucap Naya, Naya selama ini menyukai Vino secara diam-diam namun Naya mempunyai kesempatan untuk berdekatan dengan Vino karena Naya adalah seorang wakil ketua osis dan disegani karena kecerdasannya di berbagai bidang, namun saya perilakunya tidak secemerlang karirnya

"Gue bakalan kasih dia perlajaran" 

--

"lo jahat!!" ucap Rara dengan mata mendelik

"Gue jahat apa Ra?gue salah aapa?" Alia kebingungan. ia takut telah berbuat kesalahan yang tak ia sadari dan menyakiti perasaan Rara

"Lo jadian gak ngasih tau gue!" 

"Jadian sama siapa?"

"Vino" 

"Gue gak jadian Ra"

"Iya sekarang nggak,tapi nanti jadian" Rara mengangkat alisnya menggoda "Pasti'

"enggak  Rara!!" Alia tersipu dan mencubit sahabatnya yang sudah 5 tahun bersamanya itu

Alia belum bisa mengatakan pada Rara jika ia mulai jatuh cinta pada Vino,namun ia yakin jika Rara pasti mengetaui dari sikapnya selama ini

"semangat,semoga naik kelas beb" Ucap Rara menyemangati Alia 

"Lo juga" Alia tersenyum dan mengeluarkan peralatan tulisnya

Ia mengerjakan ulangan dengan sangat lancar dan teliti, maklum saja Alia adalah langganan juara kelas jurusan IPA yang disayangi banyak guru

--

"JANGAN PERNAH DEKETIN VINOO KALO LO MAU HIDUP LO AMAN!!" Naya membetak Alia dengan berteriak membuat seluruh siswa yan sedak melewati tangga memperhatikan mereka 

"terus?karena lo wakil ketua osis di sekolah ini,itu jadi wewenang lo buat ngatur tindak tanduk gue?" Alia menatap Naya yang sedang naik pitam. Alia sama sekali tisak goyah dengan bentakan Naya, 

"HAH!LO PIKIT VINO BENERAN MAU SAMA LO?BENERAN DIA SUKA SAMA LO? EH LO NGA.." belum sempat Naya menyelesaikan perkatannya Naya tersentak merasakan lengankan dicengkeram dengan keras dan kasar, dengan cepat ia menoleh dan mendapati Vino sedang menatapnya

"Iya gue suka sama dia Nay" ucapan Vino begitu menusuk hati Naya. "Lo gak malu Nay?lo itu wakil ketua osis disini,dan ini bukan sekolah sembarangan Nay,ini sekolah Favorit. coba sekarang lo liat sekeliling lo Nay" 

Naya memperhatikan sekelilingnya, kini ia mendapati pemandangan yang menciutkan hatinya. seluruh siswa di sekolah memperhatikan dirinya, adik kelas,kakak kelas, bahkan kak Angga ketua osis yang hanya menggeleng-gelengkan kepalanya sambil perlahan menghampiri Naya yang mematung 

"Liat kan?ini akibat dari kecerobohan lo!" Ucap Vino sambil menunjuk pada Naya

"Maaf Vin" Naya menundukan kepalanya ia malu bukan main, Naya tidak akan pernah mengira bahwa reputasinya akan sehancur ini

"Jangan pernah ganggu Alia,gue cinta sama dia,dan dia cewek gua. Jelas?" Vino menyondongkan wajahnya pada Naya, ia hanya ingin Naya menganggukan kepala. "Ok,good girl" Vino menyondongkan kepala tanda ia pamit dengan Angga yang notabane nya adalah kakak kelas dan atasannya, Vino menghampiri Alia memandang Alia dan dengan cepat langsung menggandeng tangan Alia dihadapan seluruh siswa yang ada di koridor saat itu. Alia melongo jemarinya balas menggenggam Vino entah kenapa Alia merasakan perlindungan yang luar biasa 

Vino menuntun Alia keluar dari kerumunan siswa dengan masih tetap menggandengnya, mereka menjadi tontonan dan pembicaraan setiap Alia dan Vino melewati kerumunan siswa hingga akhirnya berhasil keluar,

"Vino" Alia menarik tangannya  dan mendekat kearah Vino yang kini duduk di pinggir koridor

"Gue gak suka ada orang yang ganggu lo apalagi sampe ngebentak lo gak peduli cowok atau cewek intinya gua gak suka Al" Vini mengucapkannya sambil memandang lurus kedepan seolah ia berbicara sendiri

"Gue bisa lindungin diri gue sendiri" Alia mencoba menyanggah ia membohongi dirinya sendiri

"Cukup Al! gue tau,gue memang gak bisa kaya Dhika"

"lo ngomong apa sih Vino?kenapa jadi gak jelas?"

"sorry tadi gue bilang lo cewek gue,itu karena gue gak mau lo digangguin sama Naya atau cowok lain disekolah ini. gue cemburu" air muka Vino sangat datar ketika mengucapkan kata-kata itu. ia tak menyadari jika perkataannya membuat Alia berdebar dan tersipu

"Iya gak apa-apa" 

"Gak apa-apa?"

"iya?masa gue marah?"

"berarti lo mau kita pacaran Al?"

"Apaan sih receh lo gak romantis" Alia menahan tawa dengan rona di pipinya, diikutin dengan  Vino yang tersenyum tipis

"Gak usah,gue udah tau"

"Vino sekali lagi lo bahas awas ya"

"Iya udang rebus"

seketika suasana menjadi cair, Vino merasa Alia telah berubah setelah seminggu ini. entah karena siapa intinya Vino senang bisa membuat Alia tersenyum kembali, ia tidak perduli bagaimana perasaan Alia terhadap dirinya, cintakah?jika tidak pun tidak masalah baginya.intinya Alia tersenyum 

entah besok Alia cinta sama orang lain di dunia ini, Vino tidak peduli asalkan ia bisa melihat Alia tersenyum,asal Alia tetap berada di dekatnya seperti sekarang ,Asal ia bisa menjemput dan mengantar Alia setipa hari dan asalakan ia bisa memegang tangan Alia untu melindunginya

Dan, ketika cinta memilihTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang