Chapter 3

232 23 2
                                    

Plajaran pertama sudah selesai, skarang waktunya istirahat, semua murid langsung berlari kekantin hanya aku yang berlari keperpustakaan untuk membaca buku. Tapi saat aku diperpustakaan aku terkejut saat mengetahui guru baru duduk disebelahku.

"Huh....akhirnya tenang juga disini"
"Iya ya, tenang"
"Eh?, Mr.Arjun?, sedang apa disini?"
"Memangnya masalah ya kalau aku disini juga?"
"………………"aku tidak bisa menjawab
"Dek? Lagi baca apa?"dia mendekatkan kepalanya kebahuku
"Bukan apa-apa kok Mister cuma novel tua"
"Argh." Serunya kesal
"Ada apa Mister?"
"Dek jangan panggil Mas Mr.Arjun, panggil aja ,Mas Arjun oke?"
"Eh....?Mas? Tapi Mister?....."dia memotong pembicaraanku dengan menempelkan jari telunjuknya dibibirku
"Sssttttt......, udah Mas bilangkan? Jangan panggil Mister, panggil Mas Arjun jangan terlalu formal"

Aku sangat terkejut jika ada seorang guru yang bisa bertingkah seperti ini, aku tau umur Mister Arjun masih muda bahkan hanya beda 2 tahun denganku. Tapi sangatlah tidak lazim seorang guru seperti ini pada muridnya. Tapi aku juga bertanya kenapa dia sudah menjadi seorang guru padahal dia seharusnya masih duduk dibangku skolah.

"Mister...eh...maksutku, Mas Arjun, kenapa Mas bisa jadi guru padahal umur Mas masih muda kayak gini?"
"Mas ini kepintarannya terlalu tinggi, bukannya Mas sombong ya, Mas dulu kepinterannya melebihi orang biasa makanya Mas bisa lebih cepat lulus daripada murid lain"
"Oh...gitu.., tapi skarang, gimana masih pinter gak?"
"Ngejek Mas ya?" Katanya dengan tersenyum
"Enggak kok Mister..!!?"

Saat aku tidak sengaja memanggilnya dengan sebutan Mister ia langsung mengerutkan alisnya dan mengeram padaku.

"Dek...udah Mas bilangkan? , jangan panggil Mas dengan sebutan Mister Mas gak seneng"
"Tapi, Mas? Gimana kalo Mas lagi ngajar?, masak Adek manggilnya Mas sih?"
"Yha...itu mah harus Dek"
"Eh?! Ha..harus...!!????"
"Iya harus, kalo Adek manggil Mas Mister nanti Mas kasik hadiah lho"
"Eh...?"

Seketika aku terdiam karna malu, aku pun menjadi hawatir karna Mister...eh Mas Arjun menyuruh untuk memanggilnya dengan sebutan Mas dimanapun dan disaat apapun jika tidak dia akan memberikanku hadiah. Aku masih berpikir soal itu aku tidak berani menanyakannya karna aku takut. Disaat yang bersamaan saat aku terdiam aku sambil berpikir.

"Jika aku memanggilnya dengan sebutan Mas didepan teman-teman?, nanti mereka akan bertanya terus kepadaku kenapa?. Tapi jika aku tidak melakukan apa yang diminta Mas Arjun nanti aku dikasi hadiah, entah itu hadiah apa"

Aku slalu memikirkan apa maksut dari perkataan Mas Arjun sampai malam tiba aku slalu memikirkan apa maksut dari perkataannya.

Love Of TeacherTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang