Chapter 4

210 22 0
                                    

Dimalam hari saat dikamarku aku masih saja memikirkan apa maksut dari kata hadiah yang diucapkan oleh Mas Arjun. Sebenarnya ini juga sedikit aneh, padahal aku baru saja mengenalnya tapi rasanya aku sudah akrab dengannya.

"Dek...Adek..." panggil Mas Arjun tepat ditelingaku
"Mmh...,eh...Mister.....m...maksutku Mas Arjun ngapain disini?!"
"Kau tidak ingat?, aku menginap disini sebentar"
"Eh sejak kapan?, Mas tolong pergi dari sini"
"Owh....Adek udah brani ngelawan ya?" Katanya dengan senyum menggoda.

Saat Mas Arjun berkata begitu, ia langsung memelukku dengan erat ditempat tidur.

"Eh...Mas? Kenapa ini?!"
"Dek..."
"Eh.....!!??"

Aku sangat terkejut saat mengetahui ke-2 tanganku berada didada Mas Arjun yang kekar. Aku langsung berusaha untuk melepaskan diri.

"Uh...Mas maaf Adek mau...."
"Dek...jangan pergi dulu, Mas belum sempet kasik hadiah pertama Mas keAdek"
"Hadiah?"
"Dek...jangan gerak ya..."

Saat ia berkata begitu aku benar-benar tidak paham dengan perkataannya. Ternyata ia menyuruhku jangan bergerak karna dia jngin mencium bibirku!.

"Mas..., jangan, Adek gak mau"tolakku
"Dek...jangan gerak bentar aja kok"
"Mas...!Maaasssss!!!!!!"

"Hah!!!.....hah.....hah.....cu..cuma mimpi"

Ternyata aku hanya bermimpi, sungguh mimpi yang sangat buruk. Aku sangat histeris saat tau itu hanya mimpi. Tapi untung saja cuma mimpi tidak nyata, kalau nyata waduh.....gimana ya.....?

Keesokannya aku berjalan kaki keskolahku rumahku memang tidak terlalu jauh dari sini. Tiba-tiba aku melihat sebuah mobil yang berwarna putih membunyikan klaksonnya padaku.

Tin!!!tin!!!

"Hm...?{aku menoleh kemobil itu}

Disaat yang sama aku melihat sebuah bayangan yang sangat mirip seperti Mr.Arjun. Orang yang berada dalam mobil itupun melambaikan tangannya padaku untuk mendekat kemobilnya. Saat aku mendekati mobilnya kaca pintu mobilnya perlahan terbuka, dan memang benar itu Mr.Arjun.

"Dek?, kenapa skolahnya jalan kaki?"tanyanya dengan tulus
"Iya Mister, eh..Mas soalnya rumah Adek deket dari sini, jadi gak usah dianter"
"Bareng Mas aja yuk?"
"Eh...?gak usah deh Mas, Adek udah biasa kok jalan kaki keskolah"aku menolak
"Dek, beneran kamu gak mau?"
"Iya Mas bener"
"Ya udah kalo kamu gak mau Mas paksa nih...."
"Paksa?, maksut Mas apa?"

Diapun langsung keluar dari mobilnya, dan langsung menyeret tanganku kedalam mobilnya. Didalam mobil aku hanya bisa.bertanya dengan nada rendah, aku tidak punya keberanian untuk bertanya dengan nada tinggi, karna aku takut Mas Arjun marah.

"Mas, kenapa Mas paksa Adek buat ikut?"
"Karna Mas gak pengen kamu kotor dijalan, kemarin malem itu habis hujan deras, Mas gak bisa biarin Adek dibecekan air"
"Tapikan cuma kotor, gak ada masalahnya"
"Menurut Mas kalo baju kamu kotor, itu sama aja kamu ngotorin Mas Dek"
"Eh...? Maksut Mas? Apa?
"Hah....kamu gak paham-paham juga?"
"Hm.....iya...Adek gak paham"

Disaat aku berkata begitu ia langsung memberhentikan mobilnya dan entah kenapa ia langsung mengunci seluruh pintu mobil. Setelah itu tiba-tiba ia mendekati wajahku. Wajahku dengan wajahnya hampir bersentuhan, bahkan aku bisa merasakan nafas Mas Arjun.

"………………"aku diam seketika
"Kenapa diem Dek?"tanyanya dengan senyum menggoda
"Ugh....Mas..Mas......, mau ngapain?"
"Mas mau buat kamu paham apa maksut perkataan Mas tadi"

Iapun langsung mendekatkan wajahnya padaku lebih dekat lagi, Eh! Tunggu dulu... bukan wajah tapi bibirnya. Disaat yang sama aku mendorong dadanya supaya ia sedikit menjauh dariku.

"Hmmp....Mas maaf{sambil aku menjauhkan dirinya dariku}"
"Hm....? Kenapa Dek?"
"Hm.....Adek emang gak ngerti Mas bilang apa, tapi Adek mohon ya, jangan bikin Adek ngerti dengan cara begitu"
"Jadi maksut Adek, Adek gak suka kalo Mas cium?"
"Bu...bukan begitu... tapi...., kitakan gak saling kenal, kita bahkan baru kenal kemaren, Adek juga gak terlalu tau soal Mas, gak mungkin Adek langsung kasik Mas ijin untuk cium Adek"
"Iya Dek maafin Mas, Mas gak bisa nahan kalo lihat kamu, apalagi bibir kamu Dek yang mungil,merah muda, ya tuhan………"
"Mm....Mas inget kita harus keskolah"
"Oh...ya maaf, terbawa suasana"

Hah.....!!???? Baru aja mimpi kemaren udah mau dikabulin sama Tuhan. Tuhan aku tau Tuhan slalu ngabulin mimpi seseorang, tapi kenapa mimpi buruk Saya dijadiin kenyataan?.

Love Of TeacherTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang