Tujuh

860 24 0
                                    

"Milea.."

Suara tersebut membuat Melia menghentikan langkahnya.

"Melia ya bukan Milea."

"Oke,Melia."

"..kantin yuk?" ajak Dilanno

"Mala----"

"Taukan? Gue gak suka penolakan!"

"Tapi gue ada p----"

Belum sempat Melia menyelesaikan ucapan nya. Dilanno sudah menarik tangan Melia terlebih dahulu.

"AW! lepasin." Melia menepis cengkraman tangan Dilanno yang cukup keras.

"Sakit..".Melia meringis tangan nya sedikit memerah akibat cengkraman Dilanno.

Dilanno pun meraih pergelangan tangan Melia
"Maaf." lirihnya

Lalu, tangan Dilanno mulai mengusap-ngusap pergelangan Melia yang sedikit memerah akibatnya.

"Iya."

"Gue gak bermaksud buat bikin lu luka." ujar Dilanno

Terlihat dari matanya merasa sangat menyesal dan bersalah.

"Iya."

"Yaudah, gue antar lu ke kelas." ujar Dilanno. Lalu, mendapati anggukan dari Melia.

****

"Tangan lu merah. Kenapa?" tanya Agnesia sedikit membisik disela-sela Bu Mommy yang sedang menerangkan matematika.

"Gapapa." bisik Melia

"Gapapa kok merah sih?"

"Tadi si Dilanno biasa."

"Lu diapain sama dia?"

"Lu banyak nanya!"

"Guekan khawatir Melia."

"Sttttt.. Nanti Bu Mommy marah."

"Gak bak-----"

"YANG DISANA BISA DIAM." bentak Bu Mommy.

Melia dan Agnesia pun tersontak kaget.

"Bi..sa bu."

"KALAU SEKALI LAGI MEMBUKA MULUT. IBU GAK AKAN SEGAN-SEGAN UNTUK MENGELUARKAN KALIAN BERDUA!." tegasnya

"Iya bu." Melia pun menganggukan kepalanya.

****

"Lu ngapain sih ajak gue ke kantin? Gue kan gak mau." dengus Melia ketika Dilanno memaksa nya kembali untuk pergi ke kantin bersamanya.

"Jangan sentuh gue." bentak Melia ketika tangan Dilanno hendak saja akan menggenggam pergelangan tangan Melia.

"..gue gak mau merah lagi." lanjut Melia

Dilanno pun segera menyingkirkan tangannya.
"Maaf, tadi gue gak bermaksud buat lu luka. dan gue lupa kuku gue panjang-panjang."

"Maka nya potong tuh kuku."

"Gue belum ada waktu buat ngurusin kuku. waktu gue hanya buat ngurusin lu."

Melia merasakan ada sesuatu yang hangat di pipi nya.

"Pipi lu merah, habis maskeran pake tomat ya." cibir Dilanno

"GAK LUCU." bentak Melia

"Cepetan! dengan tujuan apa lu ajak gue ke kantin?"

"Duduk dulu yuk." ajak Dilanno

Dengan terpaksa Melia pun ikut duduk bersama Dilanno.

"Tanda tangan." suruh Dilanno sambil menyodorkan sebuah kertas putih.

Aku Cinta Kamu Bukan DilanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang