Awal Baru

67 4 0
                                    

     Sudah 2 minggu kelurga ini mengikhlaskan kepergaian kak zahra, aisyah yang sudah lama termenung dengan raut wajah yang sedih, sekarang sudah terganti dengan senyuman dan keikhlasan.

Aisyah dan fatima sudah beranjak besar, mereka fokus untuk pendidikanya.Aisyah sudah menginjak usia 18 tahun, ia meneruskan pendidikan SMA yang favorit,dan fatima berusia 14 tahun.
Aisyah sangat pintar di sekolahnya, salah satunya ia mendapatkan juara pidato bahasa inggris, pada suatu ketika, di papan mading ia melihat beberapa beasiswa terutama di inggris - oxford, aisyah merasa tertarik ,dan tiba tiba ,"aisyah, daftar tuh, kamu kan bisa bahasa inggris pasti kamu lolos, nih tanggal mulai pendaftaranya mulai dari 20 maret -28 maret,oh ya katanya kalo mau minta brosur pendaftarannya minta ke wali kelas masing masing" ujar salah satu temanya, "yaudah nanti aku coba daftar deh".
Aisyah ragu untuk meminta brosur pendaftaran karena aisyah yakin bahwa ummi dan abinya tidak akan pernah setuju, karena trauma yang dialaminya . Tapi aisyah memberanikan diri untuk meminta brosur, dan pergi ke ruang wali kelas "Assalamualaikum ","Waalaikumsallam, eh aisyah kamu mau minta brosur pendaftarannya ya? ","iya buk, sama mau daftar ","baiklah ini brosur nya kamu jangan lupa besok dibawa dan sudag diisi, oh ya untuk tes nya itu tanggal 2 mei, semoga, kamu bisa ya","iya buk aamiin terimakasih ".

Pukul 13.30 aisyah pulang kerumah nya,waktu sore tiba aisyah memberanikan diri untuk mengatakan kepada ummi dan abi
"ummi, abi aisyah mau bilang kalo, aisyah boleh gak mau daftar kuliah beasiswa di oxford "(dengan ucapan terbata bata) "apa, aisyah sudah beberapa kali abi dan ummi tidak mengijinkan kamu ke luar negeri, tetapi kenapa kamu tetep tanya terus, pokok nya abi gak bakalan ngijinin kamu titik!",aisyah hanya terdiam dan tidak bisa mengatakan apa apa.

Malam hari aisyah termenung dan terdiam sambil memandang brosur pendaftaran, dia begitu sedih karena ummi dan abi tidak mengijinkan.
Pagi hari aisyah berangkat ke sekolahnya, aisyah langsung pergi ke ruang wali kelasnya "Assalamualaikum","Waalaikumsallam,eh aisyah kamu sudah mendaftar, baiklah kemarikan brosur nya","ini buk",wali kelasnya sangat bingung karena tidak ada satupun yang ditulisnya "apa maksudnya aisyah, kamu tidak jadi mendaftar?! ","maaf buk saya tidak jadi mendaftar karena ummi dan abi tidak mengijinkan saya ","aisyah ibu tau, ummi dan abi kamu trauma atas kejadian yang tertimpa ke kakak kamu,pikirkan sekali lagi, ibu ingin kamu masih menyimpan brosur ini",aisyah hanya terdiam.
Ketika pulang sekolah ada kakek kakek yang terjatuh aisyah langsung menolong kakek tersebut "kakek, hati hati ya",pada saat 3 langkah meninggalkan si kakek tiba tiba
"nak.. " ,aisyah langsung menengok ke belakang ,"kakek manggil saya? dengan raut wajah yang bingung,"saya tau kamu sedang ada masalah, dengar nak, takdir saudaramu berbeda dengan takdir mu, belum tentu apa yang dialami oleh seseorang akan tertimpa sama seperti orang tersebut, semua memiliki masalah dan tujuan yang berbeda, kesempatan untuk meraih mimpi itu adalah kesempatan yang benar benar berharga","maksut kakek? "aisyah bingung apa maksud perkataan kakek tadi, tiba tiba ada anak kecil meminta tolong ingin disebrangkan ,"bentar ya kek saya mau nolong anak itu" ketika sudah menolong anak tadi, kakek tersebut hilang entah kemana jejaknya, aisyah langsung melanjutkan perjalanan pulang, aisyah terus memikirkan perkataan kakek tua tadi.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Apr 13, 2017 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Ummi Izinkanlah aku Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang