Kata kata itu yang selalu hadir di keseharianku selama aku menginjak kelas 10. Entah mengapa, aku selalu merasa sepi di sekeliling khalayak. Selalu merasa hampa hingga aku menganggap bahwa diriku ini transparan, tak terlihat. Apakah seterabaikannya aku? Apakah sebodoh itukah aku? Hingga tak ada yang menghiraukan aku berbicara.
Aku ini manusia. Butuh untuk didengar dan diapresiasi. Butuh untuk dimengerti dan diperhatikan. Tidak cukup hanya dari keluarga saja, namun orang orang di sekitar juga.
Apa kalian tidak berpikir? Kalian selalu menuntut orang lain untuk mengerti, namun kalian sendiri tidak mengerti. Apakah itu egois? Ya.
Cukup, aku tidak bisa terus begini. Namun, keadaan yang selalu memaksaku. Memaksaku untuk selalu berpura pura baik baik saja.
Aku lelah, sangat lelah. Karena masalahku bukan hanya di sekolah.
Di saat saat seperti ini aku selalu berharap ada seseorang yang menghiburku. Berada di sampingku dan menemaniku. Setidaknya menemaniku chat-an. Tapi, manusia tidak bisa di harapkan. Hanya rasa kecewa yang selalu menghampiri hatiku bila berharap pada seseorang.
Aku selalu labil. Kadang merasa bahagia, namun seketika sedih, kadang pula marah. Entah mengapa aku begini. Kadang sikap kalian yang membuatku begini. Terutama kamu, iya kamu yang selalu ada di pagi dan sore hari sepulang sekolah. Sikapmu tak bisaku tebak. Kabarmu penting bagiku. Sangat penting. Tapi bagimu mungkin tidak. Maafkan aku yang tak bisa jujur padamu. Aku lelah dengan sikapmu. Namun terkadang rasa ini hilang begitu saja setelah aku melihatmu. Tingkahmu yang konyol selalu bisa meluluhkan hatiku. Namun aku pun butuh seseorang yang selalu support aku saat berada di rumah, selain keluarga. Tapi sekali lagi, maaf jika aku merasa nyaman pada orang lain. Hanya 1/1000000 orang sepertimu di dunia ini. Itu hanya perkiraanku saja. Hanya takdir yang dapat memisahkan kita.
Aku tidak suka jika dipandang rendah oleh orang lain. Aku ini manusia, sama seperti kalian. Jangan pandang aku seperti BINATANG. Apa kalian mau aku anggap SAMPAH? Tidak kan? Banyak sekali orang orang tak memiliki hati di dunia ini. Apa bedanya dengan robot?
Apa aku berlebihan? Aku rasa begitu. Tapi inilah tempatku untuk mencurahkan semuanya. Tidak. Ini tidak asli. Aku hanya bercanda. Tapi aku baru bercanda di paragraf sekarang. Kalian mengerti? Hehe jangan dianggap serius. Muka kalian tuh coba lihat. Reaksinya pasti bagus sekali saat membaca ini. Mungkin kalian mulai berintropeksi diri. Itu hanya perkiraanku saja. Ku harap begitu, tapi siapa yang akan membaca ini? Tidak ada 😂
KAMU SEDANG MEMBACA
My Diary
Kurzgeschichtenhanya tulisan keseharian yang kadang ditulis jika ingat 😂