Semilir angin pagi diiringi suara kicauan burung menandakan pagi yang cerah telah tiba.Sinar matahari menerobos masuk ke jendela kamar sebuah apartemen sederhana ditengah kota yang bernama Hurrican dimana terdapat seorang gadis yang tengah meringkuk dalam selimutnya untuk menghindari sinar matahari.
"ARMENNN!!!! APA KAU TIDAK SADAR SEKARANG SUDAH JAM BERAPAA??!!?!?"teriak seseorang dari luar pintu kamar seorang gadis yang dipanggil Armen tadi.
"ya Delisha mama sekarang sudah jam 8pagi dan aku tak ada jadwal kuliah maupun part-time hari ini"sahut Armen dari dalam kamarnya.
"Orang jaman dulu berkata jika ada gadis perawan yang belum bangun dari kasurnya diatas jam 8pagi maka ia akan susah mendapatkan jodoh !"jawab Delisha
" ya ya mama aku tahu dan aku tidak peduli sama sekali atas apa yang kau bicarakan,dan juga ini sudah jaman modern dimana semua hal yang tak bisa menjadi bisa hanya dengan uang"jawab Armen sembari bangun dari kasurnya dan membuka pintu kamarnya menyambut sebuah timpukan plastik besar dari orang yang sedari tadi menunggu didepan pintu kamarnya.
Mari kita berkenalan lebih jauh dengan dua gadis tadi.Armen Alkindi,seorang gadis dengan perawakan yang cukup tinggi dan badan yang berisi,rambut panjang yang selalu terurai rapih,kulit putih bersih,wajah yang tidak terlalu cantik namun cukup untuk mengalihkan pandangan para pria sejenak saat dirinya lewat.Selanjutnya ada Delisha Fellena,gadis yang telah hidup bersama Armen sejak mereka masih memakai popok.Delisha adalah paket komplit bersama Armen,dimana jika dia telah bersama Armen maka seluruh pandangan orang-orang akan berpaling kepada mereka berdua.Hal itu juga lah yang membuat Delisha menjadi satu-satu orang yang tahu akan sebuah rahasia besar milik Armen.Sebuah konspirasi besar kota Hurrican untuk negara,bahkan dunia dan semesta ini.
"Itu sarapan pagi yang aku beli tadi,sekarang aku akan pergi ke kampus,Pak Kinson mengirim pesan untuk membantunya disana"kata Delisha kepada Armen.
"Baiklah,hati-hati diperjalanan jangan lewat gang belakang,hindari orang yang berjaket hitam,jangan makan ditaman gedung B,dan yang terakhir jangan lupa untuk pulang membawa pizza hehehehe"jawab Armen.
"Aku rasa kau harus mengurangi 'nasihat' mu itu,jika orang lain mendengarnya mereka akan mengira kau gila karena berkata seperti seorang pembaca ramalan cuaca"sahut Delisha sambil menepuk pundak Armen dan pergi keluar dari apartemen untuk melaksanakan perintah dari dosennya.
.
.
.
.
Jam sudah menunjukkan pukul 10 siang,terlihat Armen sedang berdiskusi dengan seekor burung.Seekor burung?ya itu adalah seekor burung.Armen memiliki sebuah kemampuan yang dinamakan Jucastic,bisa melihat masa depan seseorang,berkomunikasi dengan hewan maupun tumbuhan,dan yang lebih spesial lagi yaitu telekinesis.Kemampuan yang hanya 1% dari populasi manusia dibumi ini miliki.Dengan kemampuan tersebut ia dapat menjadi salah satu anggota badan rahasia dikotanya,yaitu IBF.Tugasnya adalah mengumpulkan informasi yang ia dapat dari hewan-hewan dikota tersebut maupun dari masa depan seseorang yang ia lihat.Semua hal yang ia lakukan bukan semata-mata untuk menyalurkan hobinya 'bermain' detektif,namun apa yang ia lakukan adalah untuk sebuah keselamatan bagi kotanya,negara,bahkan dunia.Bukan berperan seperti Superhero dilayarkaca namun ia menjadi agen kelas S di IBF.
YOU ARE READING
ARMEN
FantasyImajinasi ? Khayalan ? Fiksi ? Semua yang hanya terdapat dalam pikiranmu menjadi sebuah realita kejam yang terus mengancam keselamatanmu..