Longest Time -- Part 1

1.3K 29 0
                                    

dua orang sibuk mengurusku. Yang satu mengurus rambutku dan yang satu lagi membantuku memakai gaun putihku.

"selesai!" kata seorang yang mengurus rambut. 

"aku juga" disusul seorang yang mengurus gaun ku. 

"CANTIK SEKALI!" kagum mereka dua bersamaan. 

aku hanya tersenyum dan melihat diriku didepan cermin. 

"kalian benar" gumam ku yang kagum terhadap diriku sendiri. 

Oh iya namaku 'your full name' dan lelaki di mobil bersama ku tadi adalah calon suami, yaps dia adalah greyson chance. Jadi sebentar lagi aku akan menjai seorang Mrs. Yn Chance. Haha terdengar lucu bukan?

~

"sudah waktu nya" kata salah seorang dari mereka.  

Mereka pun membuka kan pintu ruang rias itu dan membiarkan ku keluar. mereka membantu ku berjalan karena bawahan gaun pengantin yang sangat panjang itu membuatku susah untuk berjalan. Mereka menuntunku ke pintu ruangan dimana hidup ku akan berubah menjadi seorang istri.

musik romantis nan merdu mulai dimainkan, ku pegang erat sekumpulan bunga ditanganku. papa mulai menggandeng ku dan berjalan menuntunku ke arah pelaminan. Dua orang anak kecil yang berlagak seperti pengantin kecil berdiri didepanku dan melemparkan bunga-bunga disepanjang perjalanan. aku melihat seseorang yang akan menjadi masa depan ku menungguku sambil tersenyum. saat sampai tepat didepan masa depan ku, papa melepaskan genggamannya dan meninggalkanku.

lelaki yang akan menjadi masa depan ku menggenggam tanganku erat. Didepan kami, berdiri seseorang dengan buku kecil ditangannya. Dia menatap kami berdua bergantian. Dia yang akan memimpin acara pernikahan suci ini. musik romantis yang mengiringi ku berjalan tadi mulai berhenti.

Sesaat suasana ruangan suci itu menjadi hening...

"Greyson Chance, do you take (Your Full Name) to be your wife? Do you promise to love, honor, cherish and protect her, forsaking all others and holding only unto her?"

" I do " jawab greyson

"(Your Name), do you take Greyson Chance to be your husband? Do you promise to love, honor, cherish and protect him, forsaking all others and holding only unto him?"

" i do " jawabku.

pria setengah baya yang berdiri didepan kami, memberikan dua buah cincin yang diletakkan dalam sebuah kotak kecil lalu memberikan satu cincin kepada greyson. 

Greyson menerimanya dan mulai memasangkan cincin itu dijari manis ku. 

Aku pun melakukan hal yang sama terhadap greyson. 

Ku ambil cincin itu dan ku pasangkan ke jari manis greyson.

kami berdua menatap pria didepan kami, seakan bisa membaca tatapan kami berdua, pria itu mengangguk dan tersenyum. 

aku dan greyson saling menatap satu sama lain, melontarkan senyum paling bahagia selama hidup kami, dan greyson mulai

menciumku . <3

didepan seluruh tamu yang ada di ruangan suci itu, dia menciumku.

dia tersenyum.

aku tersenyum.

tak lama kemudian, kami keluar dari ruangan itu.

Menuju sebuah mobil yang telah dihiasi dengan beraneka ragam bunga.

Greyson membukakan pintu mobil itu, dan membiarkan ku masuk terlebih dahulu, kemudian dia pun masuk ke mobil. ku buka jendela mobil itu, dan kulemparkan sekumpulan bunga ditanganku kepada para tamu yang melihat kami diluar ruangan suci itu. aku tak peduli siapa yang mendapatkan bunga itu, ku tutup kembali jendela mobil itu dan supir mulai menjalankan mobil itu menuju tempat dimana aku dan greyson hanya bisa berdua...

"waah" kataku takjub dengan pemandangan pantai yang indah. 

"tidak bisa dipercaya" kata greyson yang tiba-tiba ada disampingku. 

"apanya?" tanyaku. 

"kita udah menikah" kata greyson. 

"gitu ya..." 

"kenapa? kau tampak tak bahagia denganku" 

"bukan gitu" 

"lalu?" 

"aku takut" 

"takut apa?" 

"melahirkan._." 

"yaampun yn, itu kan masih lama siih. Lagian kita belum make a baby tau gak" kata greyson. 

"ya tapi kan pasti cepat atau lambat kita bakal ngelakuin itu._." 

"oh, kamu mau cepat2 ngelakuin itu?" tanya greyson. 

"gak-___-" 

"ini honey moon pertama kita, masa kita gak ngelakuin itu sih..." 

"loh, memangnya honey moon harus gitu2an?!" 

"ya iyalah" jawab greyson. 

"......................."

Suasana hening sejenak.

"udah ah, ke kamar yuk" ajak greyson. 

"Males ah" tolakku. 

"ayooooo ke kamar bandeeelll" kata greyson yang tiba2 menggendongku. 

"kau mau apa sih" tanyaku. 

"lets make a baby" katanya 

"-___________-no" tolakku. 

"kok gak mau, kalo gini sih ngapain nikah..." kata greyson. 

"ini terlalu cepat, tau gak? Lagian aku belum siap-____- baru beberapa jam yang lalu kita menikah masa udah langsung gituaaaannnnnnn"  

"ok" kata greyson menurunkanku karna kami udah sampai dikamar.  

"katakan padaku kalau kau udah siap" kata greyson. 

Aku cengo._. 

"kalau aku siapnya tahun depan gimana?" tanyaku. 

"ya gapapa, yang penting kau siap. Aku menunggu" kata greyson.

sial.

"walaupun itu 10 tahun lagi?" tanyaku. 

"iyaa.... aku kan suami kamu sekarang, aku akan menunggu sampai istriku siap wqwqwq" kata greyson. 

"kalau aku gak siap sampai seumur hidup gimana?._." tanyaku lagi. 

"ya gapapa. kau tadi gak dengar saat pernikahan? Aku berjanji untuk menerima mu apa adanya. siap atau tidak, kau tetap istriku;)" kata greyson.

aku cuma bisa terdiam.. 

Greyson membuka bajunya lalu melompat ke tempat tidur.

"kau mau ngapain?" tanyaku. 

"tidur, aku capek" katanya.

suasana hening sejenak.

"grey, betulan nih bakal nungguin aku buat siap ngelakuin gitu2an? Walaupun 100 tahun?" tanyaku. 

"iyaaa sayangku" katanya.

._.

"kalau aku udah siap sekarang gimana?" kataku.

"ha?" kata greyson yang segera berdiri dari tempat tidurnya lalu menatapku.

To be continued!

Terimah kasih sudah mau baca! 

Jangan lupa vote dan comment yah! Ily <3

Longest TimeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang