Jung Wooseok - Jung Yein
( songfic | fluffy romance | pg-13 | 5170 words )—————
If I had a boy friend, there'll be so many things I want to do.
There are many things that I dream of doing.
(고백)—————
"Aku suka kamu. Mau jadi pacarku?"
Yang berbicara adalah Jung Wooseok, teman sekelasnya. Orang yang dalam beberapa minggu terakhir juga merupakan—dalam satu dan lain hal, teman satu atapnya.
Jika boleh jujur, semua ini terasa seperti petir yang menyambar di siang hari terik di musim panas. Sayangnya, ini bukan musim panas. Bulan sebelas, hari sembilan, tahun duaribu limabelas; itu adalah akhir musim gugur. Dimana angin yang bertiup di atap sekolah telah jauh lebih dingin sejak pertama kalinya anak perempuan itu melangkahkan kaki di tempat ini. Tempat yang telah berarti begitu banyak dalam kehidupannya selama enam bulan terakhir di tahun terakhirnya mengenyam sekolah menengah di Hwigyong. Hal yang sama sekali tidak pernah dibayangkannya bahkan ketika awal ia masuk ke sekolah ini.
Dan itu semua berkat sosok pemuda yang berdiri di hadapannya sekarang ini.
Kali pertama anak perempuan itu memasuki tempat ini adalah kala ia merasa tidak memiliki satu pun teman di sekolah barunya ini. Bagi anak perempuan seusianya, pertemanan adalah hal yang lebih penting dari apapun. Jung Yein memiliki pengalaman yang pahit apabila kamu menyangkut-pautkan kata pertemanan dengan dirinya. Begitu pahit sehingga ia tidak lagi mudah membuka dirinya pada orang-orang. Anak perempuan itu berakhir menjadi si penyendiri yang duduk di bangku paling belakang kelas. Dan seperti yang sudah kamu pikir pula, sudah takdir seorang penyendiri untuk menjadi bahan tindasan murid-murid lainnya.
Mulanya segalanya terlihat baik-baik saja, setidaknya. Buku-buku yang menghilang dan absennya teman pada makan siang merupakan hal yang lumrah. Hingga pada suatu hari beberapa murid mulai berani memojokkannya dan menuntut lembar uang darinya setelah mereka mengetahui dan melihat Jung Yein ternyata merupakan seorang putri dari keluarga kaya yang pulangnya selalu diantarjemput mobil berharga puluhan juta won. Itu berlangsung selama beberapa kali dan Yein sama sekali tidak ingin membesar-besarkan masalah yang nantinya kembali menghadapkannya pada keputusan sepihak dari sekolah dan ibunya yang lagi-lagi memutuskan untuk memindahkannya ke sekolah lain. Ia tidak ingin.
Setidaknya itu semua terjadi sampai pemuda itu masuk dalam kehidupannya. Tepat di hari ulang tahunnya, saat musim panas baru saja menyambut mereka.
("Kalau mau minta uang, ke orang tua kalian saja sana. Malu-maluin banget minta uang sama anak perempuan."
Punggungnya yang lebar dan tubuhnya yang tinggi adalah satu-satunya hal yang mampu ditatapnya kala itu.
"Kamu nggak apa-apa?" Juga suara beratnya.
Gelengan kepala menjadi jawaban anak perempuan itu.)
Butuh beberapa saat baginya untuk menyadari murid-murid yang waktu itu menindasnya sudah menghilang entah kemana. Yein sendiri tidak tahu apa yang membuat para penindasnya melarikan diri tanpa melawan sama sekali. Mungkin, fakta karena pemuda yang berada di hadapannya ini bertubuh tinggi besar (yang berarti apabila mereka melawan, menumbangkannya bukanlah hal yang mudah); atau mungkin, fakta karena ternyata pemuda itu merupakan salah satu anggota klub sepak bola sekolah mereka dan menjadi kiper kebanggaan sekolah pula (yang sesungguhnya baru diketahuinya beberapa hari kemudian); atau bisa saja karena apapun, apapun yang tidak diketahui putri Jung ini di kala itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
{ s c i n t i l l a }
Fanfiction(n.) a tiny, brilliant flash or spark; a small things; a barely-visible trace. Kumpulan oneshot(s) abal-abal miliknya aylody. Multifandom, multiships. Cast, genre dan lenght akan selalu diberitahukan di awal chapter. Hope it will be appetizing enoug...