Stars Above Us

1.1K 192 61
                                    

"Iwa-chan, kenapa larinya cepat sekali?!"

"Cepatlah, Tooru! Lihat ini!"

"Lihat apa sih, Iwa-"

Oikawa berhenti. Iwaizumi tersenyum, memperlihatkan deretan giginya. Oikawa melihat ke atas, terkesima dengan apa yang netranya tangkap.

"I-Iwa-chan..."

"Bagus, kan?"

Oikawa terpaku di tempat ia berdiri sekarang. Matanya melebar, mulutnya tersenyum, wajahnya berubah amat cerah.

"WOAH, IWA-CHAN INI INDAH SEKALI"

Iwaizumi terkekeh, "Iya, kan? Tempat ini memang tempat terbaik untuk melihat bintang-bintang dengan jelas."

Oikawa terus menatap langit malam yang dihiasi jutaan bintang di atas kepalanya. Netranya menerawang jauh, ke deretan bintang-bintang yang tersebar.

"Menurutmu, ada yang tinggal di bintang-bintang itu nggak, Iwa-chan?" Tanya Oikawa, masih mendongak ke atas.

"Di bulan ada kelinci, apa ini artinya bintang-bintang ditempati oleh alien?" Lanjutnya lagi.

Iwaizumi mengerutkan kening, bingung.

"Kelinci ada di bulan?"

"Iya! Kelinci tinggal di bulan dan mereka bekerja sama membuat mochi. Karena sering menumbuk di bulan, bulan jadi banyak lubang dan permukaannya tidak rata."

"Memangnya ada yang begitu?"

"Kaa-san yang cerita! Dia tidak pernah bohong!"

Kini, Oikawa menatap Iwaizumi serius.

"Jadi kupikir, mungkin di bintang, alien berkumpul."

Iwaizumi terus menatapnya heran. Temannya ini memang sangat bodoh. Semua orang tahu kalau alien itu tidak nyata, kenapa Oikawa begitu terobsesi? Lagipula jika nyata, alien tidak tinggal di bintang.

"Kau bodoh atau apa sih? Bagaimana caranya alien hidup di bintang? Bukannya di planet?"

"Bukan alien yang begitu, Iwa-chan! (bukan yang ini 👽) Alien bintang tubuhnya kuat terhadap panas dan cahaya. Mereka dapat bertahan meskipun bintang-bintang meledak atau bergesekan dengan planet. Jadi, ada alien yang tinggal di planet dan bintang!"

Iwaizumi bengong, tidak tahu harus berkata apa. Untuk anak kecil seumuran mereka, Oikawa benar-benar memiliki imajinasi yang besar. Siapa yang bisa kepikiran hal-hal rumit begitu? Mereka masih kelas 2 SD!

Senyum lebar terpatri manis di wajah Oikawa, dan tanpa sadar, bibir Iwaizumi juga perlahan melengkung ke atas.

Melihat Oikawa tersenyum bersama bintang-bintang, Iwaizumi menyadari bahwa pilihannya pergi ke tempat ini bersama Oikawa adalah pilihan yang baik. Iwaizumi tidak menyesal, malah hatinya merasa tenang.

Bukan berarti Iwaizumi bisa mengakui secara terang-terangan.

Ada jeda panjang diantara mereka berdua. Tidak ada yang berbicara, hanya hembusan napas yang seirama dengan angin malam dan suara jangkrik di balik dedaunan. Mereka duduk diatas hamparan rerumputan di atas bukit, dua mata sama-sama melihat langit malam yang luas.

Sampai akhirnya, salah satu dari mereka bicara.

"Iwa-chan, kau bintang di hatiku."

— 🌟

Iwaizumi menatap hamparan rumput hijau di hadapannya kini. Angin kian berembus menerpa wajahnya. Langit sudah gelap dan hanya bintang-bintang yang menemaninya malam ini, melewati tahun baru.

Awalnya dia ikut bersama Hanamaki dan Matsukawa ke festival, tapi karena mereka berdua terlihat asyik sendiri, Iwaizumi memutuskan untuk menjauh.

Tapi tak disangka kakinya membawanya ke tempat ini. Ke sebuah bukit kecil tempat dia dan Oikawa dulu sering melihat bintang, tempat persembunyian, tempat mereka lari dari kaa-san saat Oikawa membuat ulah.

Tempat Oikawa terus bercerita tentang hal-hal luar angkasa pada Iwaizumi, dan bagaimana Oikawa ingin punya UFO dan bertemu alien secara langsung.

Tempat terakhir Oikawa.

Iwaizumi tersenyum memikirkan tiap hal konyol yang Oikawa dan dia lakukan di sini. (tapi biasanya hanya Oikawa yang melakukan hal konyol)

Perlahan senyum itu memudar, Iwaizumi hanya terdiam.

Bintang-bintang berkelap-kelip menatapnya dari atas langit.

"Dasar Oikawa bodoh." bisiknya

"Kau terlalu bodoh, Oikawa. Kau orang yang ceroboh, tidak mau mendengar kata-kataku, terlalu memaksakan diri."

Iwaizumi menengok ke sebelahnya, tempat Oikawa biasa berbaring sambil mengoceh ria tentang sesuatu di luar akal sehat.

Kosong.

Tidak ada Oikawa, ataupun suara celotehannya.

Iwaizumi menghela napas, mengalihkan pandangannya pada bintang-bintang. "Maaf aku baru memberitahu sekarang, tapi aku yakin kau mendengarku. Aku cuma ngomong sekali jadi dengarkan baik-baik."

Iwaizumi tersenyum kecil, lalu melanjutkan

"Oikawa,

Kau juga bintang di hatiku."
.
.
.

Semoga Oikawa dapat mendengarnya dari atas sana.

--- 🌟

"Satu lagi, Oikawa" lanjut Iwaizumi

"Tolong jangan buat susah Tuhan."

dan Iwaizumi yakin dia bisa mendengar suara melengking Oikawa meneriaki namanya dari jauh.

Stars Above Us || Iwaoi One ShotTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang