Disaat aku membuatkan teh untuk Mas Arjun. Aku lupa untuk menambahkan gula kecangkir milik Mas Arjun. Biasanya aku membuat teh itu menyiapkan media baru membuat isiannya.
Tapi aku terkejut disaat aku ingin mengambil gula diloker blakangku. Aku membalik badanku dan aku menemukan badan Mas Arjun yang mengurungku didalamnya. Tentu saja aku terkejut karna aku tidak pernah diperlakukan seperti ini sebelumnya.
"{Berbalik badan} uh...? Mas? Permisi Adek mau"
"Tep!!{suara tangannya mengurungku ditembok depannya} Adek mau ngapain tadi?, ngambil gula buat apa?"Disaat yang sama ia mendekatkan wajahnya padaku dan aku berusaha untuk meberhentikanya.
"Mas. Tolong jangan terlalu dekat"
"Emang kenapa Dek?"Setelah ia berkata begitu ia mendekatkan wajahnya menjadi lebih dekat dengan ku. Disaat itu aku tidak sadar jika bibirku sudah disentuh bibirnya Mas Arjun.
"Mas....ehm..."
"………………………………"Aku tidak bisa memberontak lagi karna ia sedang menikmati bibirku skarang ini. Dia sangat menikmatinya sementara aku, aku hanya bisa terdiam dan dikurung didalam dirinya.
Sambil ia mencium bibirku sesekali ia melepaskan ciumannya untuk beberapa detik dan menciumku kembali. Entah sudah berapa kali ia melakukan itu aku hanya bisa diam dan tidak melakukan apa-apa.
Aku juga tidak bisa membedakan mana air liurku dan mana air liur Mas Arjun. Wajar saja aku tidak bisa membedakannya dia terus menikmati bibirku sampai aku nyaris kehabisan nafas karna entah kenapa disaat itu hidungku tidak bekerja.
Sumpah! Aku menghitung berapa lama ia menciumku, taukah kalian?! Ia menciumku selama 15 detik yang dihitung dengan hitungan lambat!!!. Atau itu sama saja dengan 30 detik!. Disaat aku nyaris kehabisan nafas ia langsung melepaskan ciumannya dan membersihkan bibirnya yang sedikit basah.
"Skarang Adek ngerti? Apa yang Mas maksut hadiah waktu itu?"
"Haaaahhhh....…………M...Mas. ke...kenapa Mas lakuin itu keAdek???"tanyaku dengan gemetar.
"Maafin Mas, Mas udah gak tahan kalo Mas gak cium Adek"
"Hah...hah...hah..., tapi...Adek...."
"Maafin Mas Dek, Mas udah gak tahan tapi skarang Mas udah puas sama hari ini"ia tersenyum padaku dengan menggoda
"Tapi barang-barang yang harus dibawa kelab......"
"Itu Mas cuma bohong, biar Mas bisa cium kamu disini Dek, tapi sebenernya Mas gak pengen buat gini, tapi entah kenapa hati Mas pengen banget cium Adek. Jadi maafin Mas ya?!"
"Hhh....hhh....{aku memandang mata Mas Arjun} i....iya Mas.., Adek maafin"
"Makasi Dek dan juga, maafin Mas"Disaat Mas Arjun mengatakan hal itu ia langsung memelukku dengan erat dan berbicara berbisik tepat ditelingaku dan ia berkata.
"Dek...,Mas sayang sama Adek"
Dia bilang begitu seketika wajahku memerah dan aku langsung terdiam tidak bisa berkata apa-apa.
Kalian semua harus tau itu adalah hari dimana pertama kali aku dicium oleh seorang guru. Tanggal 10 Oktober, adalah tanggal yang menurutku mengerikan dan slalu mebuatku akan teringat dengan peristiwa ini slamanya.
Tapi entah aku harus berkata apa, apakah aku membecinya?, menyukainya?, menikmatinya?,ataukah mencintainya?
Aaarrghhh!!!! Ini gila sangat gila. Aku harus cepat-cepat beli obat!!!!.
Arjun:
Taukah kalian para pembaca?
Aku sangat senang hari ini, karna aku berhasil mencium bibir Wulan, sebenarnya aku belum puas, aku masih merindukan rasa yang kurasakan saat aku mencium bibir Wulan. Taukah kalian apa yang kurasakan?. Aku hanya merasakan satu. Manis… bibirnya menurutku sangat manis, sampai aku tidak bisa melepaskannnya sekali saja. Sebenarnya aku ingin melakukan itu lagi, karna aku belum puas dengan sekali saja. Jujur tadi itu udah 3x aku menciumnya. Aku tidak bisa menahan hasrat ku untuk melakukan itu, tapi lainkali aku akan berusaha untuk mengendalikan hasratku sendiri.
Aku juga harus mengendalikan pikiranku jika aku berdekatan dengannya, aku tidak mau ada orang lain yang mengetahui jika ada seorang guru yang mencium salah satu murid mereka diruangan guru itu sendiri. Memang aku bisa apa? Aku tidak bisa menahan hasratku jika aku melihat bibir Wulan yang kecil,mungil,tipis,dan berwarna merah muda.
Aku berharap semoga Wulan tidak marah jika aku melakukan hal yang sama padanya 2 kali atau banyak kali sekalipun atau ratusan? Atau ribuan? Atau jutaan? Atau triliunan? Atau miliaran? Atau bahkan sampai tidak terhingga sekalipun. Termasuk juga saat dia mendiang ingin tidur.
KAMU SEDANG MEMBACA
Love Of Teacher
RomanceApa jadinya kalau seorang pemuda yang memiliki 3 pekerjaan mulia berumur 18th menyukai seorang siswi berumur 16th diSMA tempat pemuda ini mengajar sebagai guru medis?