Chapter 14

166 10 0
                                    

Arjun:

Aku tidak bisa jauh-jauh dari Wulan, walau hanya 30 menit saja. Dirumah saja saat malam hari aku tidak bisa tidur karna slalu membayangkan wajahnya.

"Dek..tidur yang nyenyak ya"

Akupun duduk disampingnya, disana ada meja blajarku. Akupun melanjutkan buku buatanku yang kutulis sendiri. Aku membuatya berjam-jam sehingga aku tertidur disana.

Wulan:

Aku sudah bangun skarang dan aku ingin berjalan-jalan diluar. Tapi saat aku bangun aku melihat Mas Arjun yang tertidur dimeja blajarnya.

"Uh...hm...Mas Arjun?"

Akupun berjalan menuju Mas Arjun dan memanggilnya.

"Mas...? Mas...? Bangun"
"Hm...egh..? Dek udah bangun?"
"Iya Mas, Adek mau berkeliling disini mumpung skarang hari minggu"
"Dek tapi kamu belum sembuh"
"Iya Mas, Adek tau tapi Adek bosen dikamar terus"
"Yaudah deh...Mas ngalah, ayok ikut Mas keluar"
"Ya Mas"

Diluar aku diajak kerumah kaca yang dimiliki Mas Arjun, disana ditanam banyak skali tumbuhan bunga, apalagi ada tumbuhan favoritku lavender.

"Wah.....cantik Mas!"
"Cantik ya, kayak kamu"
"Hehe{tertawa kecil}"
"Adek suka bunga apa?"
"Lavender Mas punya gak?"
"Tentu, ayo sini ikutin Mas"

Akupun diajak oleh Mas Arjun kebelakang rumah kaca. Disana aku melihat tanaman lavender yang tersusun rapi. Warna bunganya ungu itulah alasan kenapa aku menyukai bunga itu, entah kenapa warna ungu itu cantik. Walau banyak orang yang bilang ungu itu warna janda emang apa sih hubunganya ungu sama janda?.

"Adek suka lavender ya?"tanya Mas Arjun
"Iya, Adek suka, dari warna sama aromanya"
"Hmm???kalo gitu mau Mas tambah lavender dikamar Adek?"
"Mm...kalo Mas bolehin ya Adek mau aja"

Diapun menepuk tangannya 2x langsung salah satu maidnya datang.

"Ada apa Tuan?"
"Cepat petik beberapa lavender dan letakan dikamar gadisku ini oke, kamarnya dikamar kakakku"
"Baiklah Tuan"

Eh? Gadisnya? Pikirku dalam hati, aku punya pertanyaan lain apa maksut dari kata gadisnya. Pertanyaanku makin hari makin banyak saja rasanya.

"Dek? Mas udah suruh maidnya naruh lavender dikamar Adek, Adek mau yang lain?"
"Mm......Mas punya gak tanaman melati?"
"Ya Mas punya kenapa?"
"Adek pengen bunga itu juga ada dikamar Adek"
"Hm..tentu boleh Dek, semua yang ada disini punya Adek skarang, kau! Cepat kemari!" Menunjuk salah satu maidnya yang lain.
"Ada apa Tuan?"
"Cepat kau petik beberapa bunga melati dan bawa kekamar kakakku"
"Baiklah Tuan"

Maidnyapun pergi dan melakukan perintah yang diucapkan Mas Arjun. Sepertinya semua maid disini sangat menghormati Mas Arjun, mereka saja memanggilnya Tuan.

"Dek?"
"Iya Mas?"
"Adek udah makan?"
"Belum Mas"
"Makan yuk"
"Eh? Boleh Mas?"
"Boleh lah, kan semua yang ada disini jadi punya Adek juga"
"Mm.....iya deh"

Wulan:

Aku menerima tawaran Mas Arjun, aku tidak bisa melawannya karna aku harus mengikuti perintahnya dia adalah Dokter, dia tau apa yang harus dilakukan oleh pasiennya.

Setelah aku selesai dirumah kaca, aku diajak Mas Arjun keruang makan. Aku terkejut melihat ruang makannya yang sangat luas.

"Dek? Adek mau makan apa?"
"Terserah Mas aja"
"Yakin? Terserah Mas?"
"Iya Mas"
"Kalo Mas milihnya makanan satu berdua mau?"
"Hhh???{pipiku langsung memerah}"
"Kenapa Dek? Gak mau?"
"Bo..boleh kok Mas"
"Yaudah Adek tunggu aja dikamar Adek ya skarang?"
"Iya Mas"

Love Of TeacherTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang