Keesokan harinya, aku tidak bisa bangun dari tempat tidurku, entah kenapa rasanya nyaman skali. Tiba-tiba aku mendengar panggilan lembut dari Mas Arjun.
"Dek.....? Adek...."
Iapun menghampiriku dan mengelus kepalaku untuk membangunkanku.
"Dek...Adek....bangun Dek"
"Uhm......eh...Mas? Kenapa?, argh!"
"Eh Dek, jangan bangun, Mas kesini cuma mau pamit. Oh ya Adek kok rasanya susah banget sibangunin?"
"Hehe...maaf Mas, soalnya ini pertama kali Adek tidur ditempat tidur kayak gini"
"Hah? Pertama kali? Emang dulu dirumah, Adek tidur dimana?"
"Hh...Adek dulu tidur dilantai Mas, tempat tidur Adek diambil sama Ibu, tikar juga disita sama Ayah selimut juga"
"Itu artinya Adek tidur gak pakek penghangat dong?"
"Enggak Mas, karna itulah Adek slalu kesekolah pagi-pagi skali"
"Dek...manusia seperti mereka tidak pantas untuk dipnggil Ayah, Ibu."
"Iya Mas Adek tau"
"Oh..ya Mas pamit dulu ya, Mas mau ngajar"
"Iya Mas"
"Boleh cium? Sebelum Mas pergi?"
"Boleh Mas"Diapun mencium keningku, dan mengucapkan sampai jumpa dengan lembut.
Arjun:
Hari ini adalah hari dimana aku tidak akan mengantar Wulan skolah, ini hari aku sendirian skolah. Saat diperjalan didalam mobil aku membuka kaca jendela mobilku, dan aku menemukan murid wanita mengikuti mobilku dari samping dan mereka menyapaku dengan lebay. Apalagi yang namanya Siska itu.
"Mister!!!!slamet pagi!!!"
"Hm...slamat pagi Siska"Aku menyapa dengan senyuman palsu, dan suara yang kusamarkan. Sesampainya aku diskolah plajaran pertama dimulai dan itu adalah plajaran medis dikelas Dek Wulan. Dikelas aku diberi salam.
"Slamat pagi semuanya"sapaku pada para murid
"Slamat pagi Mr.Arjun"sapa para murid serentak
"Siapa sekretaris disini"
"Saya Mister"Salah satu teman lelaki Adek yang bernama Agus mengangkat tangannya.
"Oh ya, Wulan tidak bisa hadir hari ini, dia sakit"
"Baiklah Mister, trimakasih infonya"
"Sama-sama, baiklah keluarkan PR yang minggu lalu!"
"Baik Mister" jawab para murid serentak.Disaat aku memeriksa PR mereka aku malah memikirkan bagaimana keadaan Dek Wulan dirumah. Akupun menyuruh mereka saja yang memeriksanya.
Waktu berlalu pemeriksaan PR sudah selesai, akupun memberikan tugas baru pada para murid.
"Semuanya, nilai PR kalian sudah saya masukam kedaftar nilai, skarang buka halaman 23 kerjakan diLKS sampai halaman 30, saya akan keluar sebentar"
Saat aku keluar para murid langsung mengerjakan tugasnya. Diluar aku malah sibuk memikirkan keadaan Dek Wulan dirumah. Karna dia belum beradaptasi dengan orang lain disana. Apa dia sedang istirahat? Membaca buku? Makan? Minum? Dirumah kaca?. Argghh!!!! Aku tidak bisa selesai memikirkan Dek Wulan.
Hei kalian para pembaca!, menurut kalian saya ini terlalu posesif gak?.
Aku berharap supaya waktu skolah cepat selesai supaya aku bisa cepat pulang dan menemui Dek Wulan. Disaat yang sama ada seorang guru pria yang mengajar bahasa inggris. Namanya Mr.Samuel, dia menghampiriku dan berbicara denganku. Dia berumur 25 tahun dan belum menikah.
"Hei..Jun? Kenapa diluar? What's happen?"
"Nothing Sam, I am okay, but I always thinking about Wulan"
"Wow..really?, are you like her? Or.....you love her?"
"I don't know, what can I say to her?"
"Hm... you can say "I love you" to her, that easy"
"Are you kidding me?, her sick right now!, I can think positive about her"
"Hahaha....slowdown bro, maybe....her reading something book right now"
"Hm....yes, thankyou for to talk to me"
"Hm...OK, bye...I need to go"
"Where you need to go Sam?"
"To Mutiara Shop!!""Hmm.....Toko Mutiara ya?, eh Sam....!!"
"What!!???"
"Where is that shop!?"
"At Lotus Street!!"
"Thankyou!!"
"Ok!!!"Hahah....lucu rasanya guru ngomong teriak-teriak. Akhirnya jam skolah sudah selesai dan skarang waktunya pulang.Teringat dengan ulang tahun Dek Wulan, aku langsung pergi keMutiara Shop. Setelah sampai disana aku memikirkan apa hobi Dek Wulan. Sebenarnya aku tidak tau hobinya, tapi karna sering melihatnya membaca buku, aku akan membelikannya buku.
KAMU SEDANG MEMBACA
Love Of Teacher
RomanceApa jadinya kalau seorang pemuda yang memiliki 3 pekerjaan mulia berumur 18th menyukai seorang siswi berumur 16th diSMA tempat pemuda ini mengajar sebagai guru medis?