Chapter 20

139 8 0
                                    

Saat diMutiara Shop, aku memutuskan untuk membelikan Dek Wulan buku.

"Hmm? Adek suka buku apa ya?, mungkin dia suka buku sejarah?,ah..tidak! Itu membosankan"

Karna bingung aku pergi kesebuah kasir disana aku bertanya. Tapi saat aku belum bertanya aku disambut oleh kasir itu.

"Slamat datang diMutiara Shop, kenalkan saya Tiara pemilik shop ini, siap membantu anda"
"Tiara? Kamu....Tiara Sancita Dewi Antari?"
"Ha? Tunggu kamu......Jun?!"
"Ya aku Jun, kau apa kabar"
"Hahaha.... baik, oh...ya...? Kamu udah lupa semua masalah itukan?"
"Huh! Masih sedikit ingat"
"Lagi skali, maafin aku ya Jun"
"Hm...iya..iya..aku maafin"
"Oh ya? Kayaknya happy bener nih? Punya yang baru?"
"Ya punya, bukan udah sih. Masih calon aja"
"Oh ya? Namanya siapa?"
"Wulan"
"Wulan!??!!"
"Huh? Kamu tau siapa Wulan?"
"Jelas tau dia itu temen SD aku, tapi kami pisah waktu kelas 2"
"Hm....okeh Mantan! Kamukan kenal sama Wulan nih, walau cuma beberapa tahun, hobinya dia apa ya?"
"Ih...kamu itu bisa gak manggil aku yang sopan, jangan Mantan. Aku memang mantanmu tapi skarang kita cuma teman just friend"
"Oke..oke...apa hobi Wulan"
"Hobinya baca sama menggambar"
"Hm....oke, Ara, aku beli 3 buku novel terlaris disini sama sket book, skalian pewarnanya"
"Okeh! Bentar"

Senang mengetahui Mantanku adalah teman Wulan, jadi aku bisa sedikit terbantu karenanya untuk mengetahui apa kesukaan Wulan.

"Nih Jun, semua yang kamu mau"
"Oh ya makasi, nih uangnya kembaliannya ambil aja"
"Eh! Jun!!"
"Apa?"
"Uangnya kurang..."
"Eeggggghhhh!!!!?????? Nih!"
"Nah ini baru bener, thanks Jun"

Sumpah malu bener kayak gitu sama orang, lain kali ngitung dulu deh baru nyetor. Setelah selesai disitu aku langsung pulang dan pergi kekamar Wulan.

"Adek.....Mas pulang nih...., eh Dek?"

Disaat yang sama aku tidak melihat Wulan disana. Tapi aku terkejut mendengar sebuah nyanyian entah siapa yang menyanyikan itu, suaranya sangat merdu. Lalu aku membuka tirai kamarku dan melihat Wulan berjalan-jalan dikebun mawar sambil menyanyi.

Disaat yang sama aku pergi kehalaman depan diarah timur untuk menemui Wulan.

"Dek?"
"Eh Mas? Kenapa?"
"Ayok kekamar dulu, Mas mau kasik tau PR diskolah tadi"
"Iya Mas"

Aku memiliki alasan kenapa aku tidak memberikan buku yang tadi kubeli skarang. Itu untuk ulang tahunnya. Saat dikamar Wulan bertanya padaku.

"Mas....kapan Adek boleh skolah?"
"Tapi kepala Adek masih sakit gak?"
"Sedikit perih aja"
"Mungkin Adek boleh skolah 2 hari lagi"
"Yey!!"
"Hm...semangat banget..., oh ya ini PRnya Dek. Ini buku-buku plajarannya"
"Oh ya Mas, eh? Mas? Itu....apa?"
"Bukan apa-apa, kerjain PRnya ya Dek"
"Iya Mas"
"Dek...boleh gak?"
"Aduh Mas hari ini jangan dulu ya?!"
"Iya deh...tapi nanti boleh?"
"Egh! Bo..boleh Mas"

Wulan:

Disaat yang sama Mas Arjun tersenyum padaku, aku juga senang mendengar 2 hari lagi aku sudah boleh skolah. Skarang aku mengerjakan PRku, sumpah...PRnya susah, ini emang plajaran yang Mas Arjun ajarin diskolah, tapi aku gak boleh nanya karna ini harus kukerjakan dari catatan yang diberikan Mas Arjun.

Dipertengahan aku mengerjakan PR, tiba-tiba ada seorang maid wanita yang datang dan bertanya.

"Maaf mengganggu Nona"
"Iya? Panggil saja saya Wulan"
"Iya, maaf ganggu. Saya ingin bertanya Nona suka warna apa?"
"Hm? Saya suka warna biru tua, ungu, dan hijau muda, kenapa?"
"Tidak hanya tanya, saya sebagai maid harus tau kesukaan tiap orang. Oh ya? Suka buah apa?"
"Kalo buah saya suka semuanya, tapi...kalo rasa... saya suka vanila"
"Owh begitu terimakasij nona maaf ganggu"
"Iya tidak apa"

Saat maid itu pergi aku berpikir kenapa dia menanyakan hal itu, aku tidak tau apa maksutnya.

Love Of TeacherTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang