Chapter 22

136 8 0
                                    

Disaat yang sama aku bertanya kepada Ayah.

"Ayah..ada tempat lain dilemari ini?"
"Iya nak, ini dibuat oleh Sarah sendiri. Ini fotonya Sarah saat ia memetik bunga lavender pada umur 25 tahun. Dia sama sepertimu Wulan, dia suka lavender"
"Kak Sarah cantik ya"

Aku melihat wajah Kak Sarah difoto itu. Dia adalah wanita muda, masih lajang, tidak ingin menikah, dia masih fokus untuk kuliah.

Aku melihat fotonya. Wajahnya cantik, putih bersih, mulus, merona, matanya juga berwarna biru sama seperti Ayahnya.

"Ayah berasal dari mana? Matanya biru?"
"Ayah berasal dari Belanda, tapi karna Ayah jatuh cinta pada Bunda orang Indonesia yha...Ayah milih tinggal sini aja. Jugaan Ayah juga cinta Indonesia"
"Oh gitu Yah"

Aku masih melihat foto itu. Aku melihat senyumnya yang tulus dan penuh pengertian. Saat aku mengambil foto lainnya aku tidak sengaja mengambil foto dimana Kak Sarah sedang memakai pakaian yang kupakai sekarang.

"Heh? Wah...Kak Sarah cantik banget"
"Itu saat dia berulang tahun yang ke-24th."
"Oh..ternyata Kak Sarah begini ya, cantik orangnya. Nama panjangnya siapa?"
"Sarah Franceska Vidianda Wijaksana"
"Sama seperti Mas Arjun ya?"
"Hm..tentu saja, nama Ayah juga Leonardo Larsedho Wijaksana"
"Kenapa nama blakangnya Insonesia?"
"Itu karna Ibunya Ayah yang memiliki keturunan orang Portugis tapi aslinya orang Indonesia dan Ayahnya Ayah orang Indonesia"
"Oh...jadi...keluarga Ayah semuanya cinta Indonesia?"
"Ya mereka semua tinggal diIndonesia tapi mereka tinggal didaerah yang berbeda"

Ditengah pembicaraan Bunda datang.

"Halo....Yah...ada yang nyari"
"Siapa Bun?"
"Gak tau katanya soal perusahaan"
"Oh ya nak Ayah tinggal ya?"
"Iya Yah"

Ayah pun pergi keluar dan Ibu diam dikamar.

"Wulan...kamu mirip skali seperti Sarah"
"Hm {aku tersenyum}"
"Oh ya, Wulan besok kamu siap-siap skolah ya?"
"Eh?! Kata Mas Jun, aku boleh skolah 2 hari lagi?"
"Kamu dibolehin skolah sama Jun mulai besok"
"Oh ya Bun, Mas Jun dimana?"
"Dia dikamarnya lagi tidur"
"Hah? Mas Jun tidur jam segini?"
"Dia kecapekan katanya"
"Owh"
"Udahan dulu ya, Bunda tinggal dulu"
"Iya Bun"

Bunda juga meninggalkanku dikamar. Aku tidak percaya jika Mas Arjun sudah tidur jam segini. Akupun terdorong untuk kekamarnya dan akupun melakukannya.

Tok...tok...tok...

"Mas....?"

Aku tidak mendengar jawabannya.

"Mas Arjun......?"

Aku tidak mendengar responnya lagi. Karna rasa ingin tauku terlalu besar aku pun menerobos dan membuka pintunya tanpa sepengetahuannnya. Saat aku masuk.

"Eh? Adek?"
"Hhh...!!!???///"

Aku tidak bisa berkata-kata karena aku terpikat melihat dirinya dengan memakai celana panjang dan tidak memakai pakaian atas.

Aku terpikat melihat badannya yang terlatih. Perutnya yang berbentuk, dadanya yang bidang, ototnya yang kekar. Dan aroma parfumnya yang cool. Disaat yang sama aku berpaling wajah, aku juga wanita, aku malu melihat seseorang yang tidak memakai pakaiannya.

"{Memalingkan wajah} Mas...pakek bajunya dulu"
"Hm? Adek kok ngomongnya mebelakangi Mas sih?"
"Mas...Adekkan perempuan, Adek punya malu juga"
"Tapi kan Mas yang gak pakek baju, kenapa kamu yang malu?"
"Aduh Mas cepet pakek bajunya"
"Dek..."

Karna saking malunya aku ingin keluar dari kamar Mas Arjun. Tapi saat aku ingin keluar, ia berlari mendahuluiku dan menutup pintunya, dan menghadangku dengan tubuhnya yang terlatih.

"Adek mau kemana?"
"Mm....Mas....??" {Wajahku memerah}
"…………"

Dia menatapku dengan matanya yang berwarna hitam kecoklatan. Disaat yang sama ia menarik pinggangku dan.....//??

"Dek...Mas minta maaf ya!?"
"Eh??"

Oh Tuhan....tolong aku!!.

Love Of TeacherTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang