Apakah skarang pembicaraanku tersambung dengannya?.
"M...giamana ya Mas harus jelasin"
"Mas jelasin aja please..."
"Okeh...maksutnya Bunda, Adek itu cocok buat jadi pasangan Mas"
"Pasangan? Maksutnya?? Pa..pacar?"
"Mm.....mungkin?, atau yang lain?"
"Gulp...{aku menelan udara}"Lalu kami didatangi Alex.
"Heh? Lex? Udah selesai?"
"Udah, ohya Jun, kamu sama Wulan disuruh masuk buat makan"
"Oh thanks udah kasik tau, ayo Dek"
"Iya Mas"Kamipun masuk kedalam dan Alex pergi dari rumah. Didalam kami makan bersama sambil berbincang-bincang.
"Oh ya Wulan? Berapa umurmu skarang?"tanya Ayah
"16 tahun"
"Wah..masih muda ya?"
"Hehe...sepertinya iya"
"Itu artinya kamu beda 2 tahun aja ya sama Jun?"tanya Bunda
"Iya Bun"
"Jun cepat putuskan keputusanmu"
"Ii.iya Bun"
"Keputusan apa?"tanyaku
"Keputusan untuk menjadikanmu pasangannya Wulan"seru Ayah
"Hh...pasangan?, tapi Wulan belum terlalu mengenalnya"
"Itulah alasan Mas bawak kamu kesini Dek"
"Tapi Mas, Adekkan bisa tinggal dirumah Adek sendiri"
"Gak bisa Dek, Mas takut nanti kamu diteror lagi disana"
"I...iya Mas"Pembicaraan mereka sangat mengejutkan bagiku. Ternyata aku disimpan disini supaya aku bisa mengenal Mas Arjun lebih dekat lagi, dan ada masanya dimana aku akan menerimanya.
Tapi apakah ada masanya dimana aku akan menemaninya slamanya sampai aku dan dia mati nanti?.
Setelah kami makan, kami berpisah untuk tidur. Didalam kamar aku berpikir.
"Huh....apa aku pantas?"
Itulah pikiranku. Tidak ada pikiran lain, dimalam yang sunyi aku hanya bisa berpikir dan tidak bisa tertidur. Karna tidaknbisa tidur aku duduk dibalkon jendela dan memandang bulan.
Sepertinya Bulan itu senang bisa terbebas dari masalahnya. Walau aku tidak tau juga dia punya masalah atau tidak. Aku hanya punya satu masalah, masalah pemikiran.
Hal-hal yang tidak perlu kupikirkan malah kupikirkan mentah-mentah. Rasanya seperti dipaksa seperti itu. Kepalaku pusing memikirkan itu semua.
Aku tidak tau harus berbuat apa, entah kenapa aku slalu ingin berada disamping orangtuaku yang katanya Mas Jun mereka pisikopat. Aku slalu menyayangi mereka, padahal mereka tidak menyayangiku. Aku slalu mencintai mereka, padahal mereka tidak mencintaiku. Aku slalu memperhatikan mereka, padahal mereka tidak memperhatikanku.
Apa yang terjadi padaku! Aku menyayangi mereka yang tidak seharusnya disayangi!. Aku sudah diaayangi disini, kenapa aku ingin kembali pada mereka?.
Tidak terasa jika aku berbicaras endiri, dari pada dianggap gila lebih baik aku tidur. Tidak terasa pagi sangat cepat. Aku bersiap-siap untuk pergi kesekolah, dan membuka perbanku.
"Dek...? Udah siap?"
"Udah Mas"
"Kepalanya masih sakit?"
"Enggak kok Mas, cuma perih sedikit aja"
"Tapi bisa skolahkan?"
"Bisa kok Mas"Akupun diantar Mas Arjun, diperjalanan kami berbicara didalam mobil.
"Dek.., Adek hari ini pelajaran apa?"
"……………………" aku tidak menjawab Mas Jun.
"Dek?!"
"Eh!? Ya Mas?"
"Adek kenapa? Ada masalah?"
"Enggak kok Mas, eh Mas stop!"
"Hm? Kenapa Dek?"
"Adek turun sini aja, biar Adek jalan kaki kesana"
"Lho tapi kenapa?"
"Biar temen-temen Adek gak heran kenapa Adek dateng bareng guru favorit mereka"
"Dek...jangan hiraukan mereka, urus aja diri Adek sendiri"Mas Arjunpun mengantarku sampai kedalam skolah, saat sampai didepan gerbang banyak para siswi berteriak histeris.
"Aaahhhhh!!!!!! Mr.Arjun!!!!!"
"Heh!! Sesek jadinya kalo mereka teriak"
"Mas? Mas kenapa?"
"Mas sesek Dek"
"Karna apa?"
"Karna mereka ini teriak-teriak, tu lagi si Siska"
"Hahah"
"Dek!"
"Iya Mas maaf"Saat sampai didalam skolah. Aku turun dari mobil dengan Mas Arjun. Lalu apa yang terjadi?.
KAMU SEDANG MEMBACA
Love Of Teacher
RomansaApa jadinya kalau seorang pemuda yang memiliki 3 pekerjaan mulia berumur 18th menyukai seorang siswi berumur 16th diSMA tempat pemuda ini mengajar sebagai guru medis?