Chapter 26

112 9 0
                                    

Rasanya damai punya kawan seorang guru. Tidak terasa waktu istirahat sudah selesai. Ini saatnya aku masuk kelas dan membiarkan mereka mengajar dikelas yang harus mereka ajari.

Pelajaran keduaku adalah pelajaran biologi, gurunya juga lelaki namanya Mr.Ronald. Memang diSMA Fajar kebanyakan gurunya pria. Saat pelajaran dimulair.Ronald belum datang kekelas. Dikelas aku ditanya lagi oleh Siska.

"Wulan!"
"Hm...?apa?"
"Apa..apa...! Kamu punya hubungan kan sama Mr.Arjun!"
"Hah...memang apa urusanmu dengan Mr.Arjun?"
"Heh! Kamu harus tau kamu tidak boleh merebut Mr.Arjun dariku!"
"Memang dia apamu? Pacarmu?"
"Heh! Denger bukan cuma pacar dia udah jadi calon tunanganku!"

Tiba-tiba......

"Sembarangan skali kamu!"
"Hhh....Mas....."
"Siska! Brani skali kamu mengatakan saya calon tunanganmu!?"
"Mister...saya gak ada bilang itu kok, Wulan yang bilang itu!"
"Kalo Wulan yang bilang itu memang benar saya calon tunangannya, tapi yang berkata itu kamu"
"Egh.....Mas....????/////"
"Hah! Mister calon tunangannya?"
"Iya, jadi saya peringatkan kekamu, jangan skali-skali kamu celakai mate saya! Mengerti?!"
"Mengerti Mister maaf"
"Bagus...baik semuanya maaf saya mengganggu sebentar Mr.Ronald tidak bisa datang dia sakit, jadi dia memberikan tugas pada kalian buka halaman 17 kerjakan romawi I,II,danIII. Dikumpul dimeja guru, jangan ribut"
"Baik Mr.Arjun"

Aku terkejut mendengar perkataan Mas Jun dia bilang aku calon tunangannya. Apa ini maksut perkataan Cocok dari Bunda?. Ahh!!! Jangan pikirkan itu fokus kepelajaran.

Dipertengahan, saat aku mengerjakan tugas aku diganggu lagi oleh Siska, ia bertanya lagi soal tadi.

"Wulan!"
"Hah? Ya?"
"Cepet jawab apa bener kamu calon tunangannya Mr.Arjun?"
"Kamu jangan percaya ucapan guru muda itu! Dia pembohong"
"Heh!! Aku gak percaya ucapanmu...!

Tiba-tiba ada panggilan dari mikrophone.

"Perhatian...perhatian.. berita panggilan untuk Siska Fiondani murid kelas 2B silahkan datang keruang guru"

Siska sangat terkejut mendengar panggilan itu, ia mulai menggigil karna takut. Iapun langsung menyuruhku yang kesana, tapi karna semua guru kenal aku, aku tidak bisa pergi kesana karna aku bisa dituduh disuap oleh tersangka.

Waktu ber jalan cepat entah apa yang terjadi pada Siska aku tak peduli tentang itu. Skarang saatnya para murid istirahat. Seperti biasa Mas Jun menungguku didepan kelas bersama Sam.

"Wulan, udah selesai?"
"Udah Sam"
"Yaudah kita kekantin aja"kata Mas Jun
"Iya Mas"
"Eh? Mas? Lan...panggil Sam Mas juga ya?"
"Eettt!!...enak aja, gue cuma bolehin dia manggil gue Mas, cuma gue gak ada oranglain.
"Iya Deh....dipanggil namapun tak apalah"
"Ok Go to canteen!"
"Alright....!!"

Dikantin kami makan bersama selayaknya teman, tertawa...bercanda...bicara...semuanya kami lalui dengan gelak tawa. Semua murid terheran melihatku karna melihatku akrab dengan para guru yang bersifat dingin pada mereka.

"Oh ya? Gue denger lu sama Wulan udah tunangan ya?"
"Heehh!??? Gak kok gue bohong, itu gak bener, gue terpaksa bilang gitu karna terdesak, Dek..maaf kalo Mas tadi bilang kamu calon tunangan Mas"
"Iya Mas gak apa"
"Woohhh!! Lan kamu sakit?"
"Enggak"
"Jun Adek lu emang gini sifatnya? Gampang bener bilang iya"
"Emang, makanya dia dikasik nama Wulan"
"Emang artinya Wulan apa?"
"Gak tau, Bunda gue baru tau"

Huhh...ternyata perkataan Mas tadi cuma bohongan. Aku tidak tau harus meresponnya dengan apa, apa senang? Atau kecewa?. Mungkin perasaan itu dicampur jadi satu, kayak es campur.

Entah kenapa waktu berjalan sangat cepat, skarang waktinya para murid masuk kekelas dan belajar untuk pelajaran terakhir.

Love Of TeacherTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang