Sesampainya kami ditempat istirahat Kak Sarah, Mas Arjun berhenti terlebih dahulu didepan. Ia membeli bunga favorit Kak Sarah.
Ia membeli bunga lavender, melati,mawar merah,dan mawar putih. Akupun ditanya oleh Mas Arjun.
"Dek?"
"Iya Mas?"
"Bunga favorit kamu ini semua kan?"
"Iya Mas bener"
"Sarah....memang sama kayak Adek, dia suka bunga favorit Adek"Kamipun masuk ketempat istirahat Kak Sarah. Disana aku melihat banyak skali batu nisan yang dihiasi bunga-bunga yang indah. Bertepatan skali, disebelah kaki kananku aku melihat batu nisan yang bertuliskan Sarah Franceska Vindianda Wijaksana.
"Mas...ini tempatnya Kak Sarah?"
"Eh? Iya ini dia"Mas Arjunpun langsung bersimpuh disebelah batu nisan dan berbicara dengan Kak Sarah walau tidak secara langsung tapi mereka bisa berhubungan lewat perkataan.
"Kak...Jun skarang udah besar... Jun skarang udah mandiri seperti yang Kakak mau. Kak maaf Jun baru bisa jenguk skarang. Kak kenalin ini Wulan, dia mirip banget sama kakak. Kak ini bunga buat kakak, Jun janji Jun bakaln kesini lagi tiap minggu"
Mendengar ucapan Mas Arjun aku merasakan kesedihan yang sangat dalam. Walau bukan aku yang mengalami tapi aku bisa merasakannya.
Setelah selesai kami berdiri dan meninggalkan tempat Kak Sarah. Saat aku berjalan bersama Mas Arjun, tidak sengaja kakiku menyenggol sebuah batu nisan. Akupun melihat batu nisan itu.
Ternyata batu nisan itu tertulis Ferdina Filiasandra, itu adalah nama Ibuku yang menyiksaku dulu, dan tepat disampingnya Fernando Sandra, nama Ayahku yang tidak menyayangiku. Aku terkejut melihat nama itu.
"Iii...ini....nama... orangtua Wulan.."
"Hh...Wulan, kamu tidak perlu menangisi mereka yang kejam ini"
"Iya Mas, Adek tau"
"Dek...,Mas harus jujur sama kamu, sebenernya Mas yang nembak mereka berdua sampai meninggal"
"Gak apa Mas, Adek juga berharap mereka meninggal. Mereka yang dulu pengen Wulan mati, skarang mereka yang mati"Akupun langsung meninggalkan kuburan mereka berdua, aku tidak peduli dengan mereka berdua. Mereka adalah manusia yang berharap kahadiranku tidak ada, skarang merekalah yang tidak ada disini.
Tuhan...trimakasih kau sudah memberiku kesabaran untuk menghadapi mereka berdua. Dan trimakasih juga kau sudah mengirim keluarga baru untukku.
"Ayok Mas kita pulang, Adek gak pengen liat nama mereka berdua"
"Iya Dek"Akupun meninggalkan kuburan mereka berdua dan pulang bersama Mas Arjun.
KAMU SEDANG MEMBACA
Love Of Teacher
RomanceApa jadinya kalau seorang pemuda yang memiliki 3 pekerjaan mulia berumur 18th menyukai seorang siswi berumur 16th diSMA tempat pemuda ini mengajar sebagai guru medis?