Chapter 33

117 7 0
                                    

"Dek...Mas emang bukan pria yang sempurna, Mas banyak punya kekurangan. Mas gak bisa kontrol diri, gak bisa dengerin nasehat Adek. Tapi Mas punya perasaan keAdek"
"Perasaan?"
"Iya Dek, Mas cinta sama kamu"
"Mm...Mas...??!!"
"Adek...mau gak..jadi pacar Mas?"

"Yaahhhoooooo!!!!!!"teriakan para team makin keras dan kegirangan.

"Pa...pacar?"
"Iya Dek, Mas gak pengen kita cuma sekedar teman, Mas pengen lebih dari itu"
"Mm....gimana ya Mas....??"

"Terima…terima…terima…" support para team dan Ayah Bunda.

"Gimana Dek? Adek terima?"
"Hhhhhmmm.........?..."
"Mas mohon jangan kelamaan, Mas jadi takut"
"Eehhmm.....Mas...boleh kasik Adek waktu buat berpikir?"
"Yaudah Mas kasik waktu 2 hari"
"Yaahh gak seru nih..."seru Tiara dan Alex
"Woi! Lu tau kan, susah buat keputusan beginian! Mending lu berdua aja pacaran!!"
"Heh??? Enak aja, udah punya!!??!!"
"Hahahahahah......."

"M..Mas? Mas bilang ulang tahun Adek jam 06.30, kenapa skarang?"
"Ini perayaan pertama, nanti perayaan kedua, kalian semua!! Harus datang!!"
"Okaayyyy!!!!!"

Berjam-jam kami menikmati pesta. Dipertengahan aku makan kue tadi sangat mengejutkan, Mas Arjun guruku sendiri ingin menjadikanku pasangannya. Apa yang harus ku jawab?, kalau iya, aku takut aku menjadi buah bibir yang buruk. Kalau tidak aku takut Mas Arjun menjauhiku.

Setelah pesta selesai semuanya pulang kerumah masing-masing. Akupun pergi kekamar dan mengganti bajuku. Tiba-tiba Mas Arjun datang kekamarku.

"Dek..."
"M..iya Mas?"
"Apa jawaban Adek yang tadi?"
"Aduh Mas, Adek belum bisa mutusin, tapi Mas Adek boleh nanya?"
"Boleh"
"Tapi kalo Adek tanya, Mas jangan marah ya?"
"Hm...?"
"Kalo misalnya Adek jawab iya?"
"Mas bakalan seneng banget, soalnya Mas cinta sama Adek"
"Hh...tapi kalo misalnya Adek jawab gak?, Mas jauhin Adek gak?"
"Hm..tentu enggak Dek, Mas bakalan tetep disamping Adek"
"Beneran Mas?"
"Bener"
"Huh....makasi Mas, oh ya, Mas kesini mau apa?"
"Hm....ngapain ya?"

Aku heran melihat orang seperti dia, humoris skali. Tapi....apa yang harusku jawab nanti?. Apa Mas Arjun bakalan tetep disampingku kalau aku jawab tidak?.

Disaat yang sama aku menunggu jawaban Mas Arjun. Disaat yang sama ia mulai bicara.

"Dek...Adek tadi sengaja ya cium Mas?"
"Eh? Enggak kok Mas, itu tadi gak sengaja itu karna creamnya"
"Nyalahin cream, Dek tapi makasi ya Adek udah cium Mas tadi"
"Hmh....iya Mas, Mas tolong keluar dulu ya?!"
"Heh? Kenapa?"
"Adek...mau sendiri dulu"
"Ada masalah?"

Disaat yang sama ia duduk disebelahku dan memegang bahuku.

"Dek...cerita aja sama Mas, gak apa kok"
"Mm...Mas, Adek kan udah bilang ultah Adek itu gak penting kenapa dirayain?"
"Mas pengen liat kamu bahagia Dek"
"Mas...walau cuma bisa semenit aja sama Mas, Adek udah bahagia kok"
"Kamu terlalu lembut Dek, perasaanmu selembut kapas, kamu slalu menganggap semua hal tentang kamu itu gak penting"
"Memang gak penting Mas, Mas kan tau. Bertambah umur sama dengan mendekati tanggal kematian, itu memang bener Mas"
"Mas tau, Mas pengen kamu bahagia sebelum ajal kamu jemput"
"Makasi Mas"
"Sama-sama Dek, Adek tau gak?, Mas sayang banget sama Adek"
"Adek juga Mas....., Adek juga..."

Aku tenggelam dalam pelukannya yang hangat, aku tidak bisa berbuat apa-apa kecuali melepaskan emosiku kedalam diri Mas Arjun.

Tuhan....aku berterimakasih padamu karna kau sudah mengirimkan seorang malaikat Adimas Arjuna Wijaksana untuk menjagaku dan mencintaiku.

Love Of TeacherTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang