Part.1

44 5 0
                                    

Pagi hari telah tiba gak sabar rasanya untuk cepet-cepet siang untuk ketemu sama temen-temen. Nama gua Tari,gua sekolah diSMAN 32.
Gua seorang anak yang periang dan sangat suka berteman dengan siapapun.
"Mah,aku ingin berangkat kesekolah! Aku udah gak sabar untuk kembali lagi kesekolah setelah libur panjang lalu." Kata gua sambil menggendong tas dan merapihkan pakaian.
"Iya nak,ini uang jajan kamu. Jangan boros-boros ya,oh iya kalau kamu ada kegiatan dadakan kamu bilang mamah ya jangan sampai tidak bilang nanti mamah khawatir."
"Iya mah,mamah tenang aja pasti Tari bakalan izin dulu sama mamah,bye mah" Ucap gua sambil melambaikan tangan karena mobil jemputan telah tiba.

Sesampainya disekolah...
"Eh Aurel,dimana Aulia dan Riyah? Gua kangen banget sama mereka." Tanya gua sama Aurel.
"Hm gua belom liat mereka,kayaknya mereka belom dateng kita tunggu aja" Jawab Aurell sambil ngajak gua untuk masuk kedalam kelas sambil menunggu kedatangan temen-temen gua yang lain.

Akhirnya Aulia dan Riyah pun telah tiba disekolah,gua pun langsung menghampiri mereka seperti biasa untuk mengajak mereka berkumpul bersama.
"Au,Yah kalian tumben dateng kesekolah lama banget? Hm,biasanya cepet banget duluin gua." Tanya gua.
"Hehe,tadi gua cari buku latihan matematika dulu gua lupa taro dimana bukunya." Kata Aulia.
"Oh sepert itu,kalau Riyah si gua tau kenapa pasti ayahnya lama."

"Kringgg!!!" Ternyata bell masuk sudah berbunyi,gua dan teman gua bergegas masuk kedalam kelas untuk mengikuti pelajaran.

4 jam kemudian...
"Kringgg!!!" Bell istirahat berbunyi,saatnya gua dan teman gua kekantin untuk mencari makan.
"Kalian mau beli apa?" Tanya Aurell.
"Terserah deh,apa saja yang penting enak." Kata gua,Aulia,dan Riyah.
"Gubrakkk!!!"
"Eh kalau jalan hati-hati dong,jangan asal jalan aja!" Kata gua sambil memarahi seorang cowok yang menabrak gua dijalan.
Lalu cowok itupun pergi tanpa berbica sepatah katapun dan gak bantuin gua berdiri atau minta maaf karena telah nabrak gua.

"Ri,lu baik-baik aja kan? Tuh cowok gak tau diri banget ya,udah nabrak terus tinggal pergi gitu aja lagi! Bukannya minta maaf atau bantuin berdiri gitu,malah pergi aja tanpa merasa bersalah sedikit pun,huft!" Kata Aurell dengan nada kesal dengan cowok tersebut.

Sepulang sekolah gua ngeliat cowok itu lagi,ternyata dia anak kelas XA.
Dia bersama teman-temannya yang tengil dan berbasis.
"Apa banget deh tuh cowok,sok kegantengan banget! Siapa sih namanya,dia keliatan tengil,susah diatur,nakal,huft gua benci dia!" Kata gua sama temen gua yang bernama Widianti.
"Hati-hati Ri,sama ucapan lu yang tadi,dia sering dipanggil 'Jurik',hehe dia sekelas gua kan." Jawab Widianti sambil meledek.
"Jurik? Gak ada nama lain apa,Jurik itu bukannya 'Setan' ya? Berarti dia setan dong? Lagi pula gua juga gak pernah denger suara dia." Kata gua.
"Ntah,temen-temen gua manggil dia 'Jurik'. Dia emang jarang ngomong,dia lucu tau dan dia tuh sekalinya ketawa gede banget,dia juga tukang nyontek kalo lagi ulangan,dia juga berisik dikelas,dia juga gak pernah pacaran,sekalinya ada yang suka sama dia ceweknya yang nembak dia,dan dia gak peduli gitu." Kata Widianti menjelaskan tentang cowok tersebut.
"Dia nakal banget. Dia lumayan sih,tapi sayang gak bisa diatur,dan dia apa-apaan coba kemaren nabrak gua tanpa minta maaf atau bantuin gua."
"Hehe,dia malu kali sama lu. Dia juga gak kenal sama lu,besok gua salamin ah kedia kalo lu suka sama dia."
"Apa-apaan sih lu,gua tuh gak suka sama dia. Malahan ni ya gua benci banget sama dia,padahal gua gak kenal dia sebelumnya"
"Gua baru nemuin cowok seburuk dia dan temen-temennya.
Gua benci dia!" Ucap dalem hati.

IrreplaceableTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang