Prolog

60 2 5
                                    

Alunan lagu Raisa yang berjudul Terjebak Nostalgia mengalun indah, menemani Aku dan secangkir kopi yang masih panas karena baru disajikan oleh pelayan tadi.

Kopi ku itu pahit

Karena menurutku, pahit itu bisa menutupi rasa sakit

Rasa sakit dan pahit itu sejalan

Rasa itu bisa mengobati dan menghilangkan rasa yang tak ku inginkan

Rasa kehilangan setelah mencintai

Rasa di tinggalkan setelah mempertahankan

Dan rasa susu itu terlalu manis

Manis mengingatkanku akan pedihnya menangis

Menangisi hati yang teriris oleh rasa sakit

Rasa manis itu membuatmu terpaksa menikmati rasa sakit

Sedangkan pahit itu memaksamu untuk kuat menghadapinya

Sore ini ditemani secangkir kopi aku duduk sendiri menatap jalan yang sepi. Aku menikmati senja yang dulu pernah ku nikmati bersamanya. Senja itu masih sama namun rasanya sudah berbeda. Sama seperti kopi ini rasanya berbeda setelah seseorang berhasil mengubah rasanya.

Dia benar, sesuatu yang berbeda itu mungkin akan lebih baik jika disatukan seperti pahitnya kopi dan manisnya susu. Aku menyuruput kopi ini, rasanya membawaku terbang ke masa itu, mengingat masa-masa yang pernah ku lalui bersamanya.

Dimana dia sekarang? Apa yang sedang dilakukannya? Adakah susu yang menemani sorenya? Atau bahkan ada seseorang yang bersamanya saat ini? Entahlah, Aku tidak tau, yang Aku tau dia pasti sudah bahagia. Melupakan kenangan pahit sepahit kopi hitam yang sangat dibencinya.

Ponselku berdering, menandakan ada satu pesan masuk ke handphone ku. Aku membuka pesan itu. Setelah itu kuhabiskan kopi ini, lalu bergegas pergi meninggalkan café bersama dengan kenangan ku didalamnya. 

Pecinta Kopi dan Penikmat SusuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang