Èr

356 45 34
                                    

Bella e Colorata Caffè

San Francisco

4 mei 2017 

07.40


Masa-masa SMA

-||-

"Amanat pembina upacara pasukan diistirahatkan"

"Istirahat ditempat! Graak!!"

Suara melengking dari sang pemimpin upacara di SMA Kunang Bangsa hari ini sukses membuat seluruh murid menarik tangannya kebelakang dengan posisi tangan kiri yang menggenggam tangan kanan dengan tegas.

Tetapi, hal semacam ini hanya berlaku untuk murid-murid yang patuh pada guru, beda halnya dengan murid-murid yang masa bodoh dengan upacara hari Senin ini.

Ya! Siapa yang tidak muak dengan upacara yang rutin diselenggarakan sekolah setiap hari Senin dari jam 07.00 sampai jam 07.45?

45 menit berdiri diam tanpa bergerak dan bersuara dibawah teriknya mentari pagi, syukur-syukur jika pembina upacaranya mengikuti skenario yang benar.

Tidak dengan Ms. Malla, guru yang menjabat sebagai Wakil Ketua bagian kesiswaan ini amatlah sangat membosankan jika sedang berceramah kepada murid-muridnya, terkadang beliau mengundur waktu hingga jam 08.15 hanya karena membicarakan kesalahan-kesalahan murid-murid sekolah yang sangatlah sepele,
Seperti telat, merokok, tidak mengerjakan PR, bukankah itu hal yang sangat-sangat sepele?.

Sebagian dari murid yang menganggap upacara ini tidak penting adalah Zura dan kawan-kawan seperjuangannya.

Bella, Michel, James, Nela, Debby, dan Taro.

Mereka adalah teman sekelas Zura, kalian salah jika menganggapnya gank atau semacamnya, mereka tentu bukan teman akrab, mereka hanya orang-orang paling mencolok kenakalannya di kelas XI IPS I, mereka yang paling sering membuat keributan di kelas bahkan di luar kelas sekalipun, karena XI IPS I adalah kelas yang sudah ter-cap nggak bisa anteng oleh guru-guru di Smakuba.

Kelasnya siapa dulu dong?

Dan di sinilah Zura, berdiri dengan lesu di bagian paling belakang barisan kelasnya, tentu saja bareng dengan anak-anak yang sekiranya bersifat sama seperti Zura tadi.

"Ra, berdiri! Amanat loh."

Peringat Debby pada teman sekelasnya yang belum lama duduk di peraduan.

"Ck! Ah males gue, siapa emang pembinanya?"

Tanya Zura kepada Debby dengan nada santai dan malas seperti hal yang dia lakukan adalah hal yang lumrah.

"Ms. Malla"

"Ck elah! Lama mesti, udah ah gue tidur dulu nanti kalau udah selesai bangunin gue, okey!"

Dahi Debby mengernyit bingung

"Lo mau geluntungan di sini Ra?"

Tanya Debby dengan nada bingung dan wajah polos yang membuat Zura menghela nafas frustasi.

"Ya nggaklah bego! Sambil duduk kali!"

"Oh... Yaudah deh terserah lo aja!"

Akhirnya Zura pun membenarkan posisi duduknya sembari menumpukan kedua tangannya di atas lutut dan kepalanya ia telungkupkan di atas tangan.
Tanpa mendengarkan sambutan yang cukup membosankan dari Ms. Malla. Zura berusaha tidur dengan memejamkan kedua matanya.

Less Than Relationship (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang