"Buaahahahahaha... Terus abis itu dia ngapain?" tanya Joy pada Yerin yang lagi ngelipet baju.
"Bersimpuh sambil ngasih gue bunga. Malu-maluin dah pokoknya."
"Bukannya romantis ya?" Joy menelengkan kepalanya sedikit.
"Nggak ada romantis- romantisnya sama sekali. Yang ada bikin malu."
" Eh itu romantis kali, artinya Hanbin mau ngakuin lo didepan publik."
"Lo tu nggak tau definisi dari romantis Joy. Pacaran aja nggk pernah!"
😝😝😝
"Ih somse amat pakek melet-melet. Gue cuma belum menemukan orang yang tepat"
"Alasan klisenya orang jomblo"
"Yadeh yang udah taken sejak TK. Level lu beda udah selevel tahu genjrot mampus no. 10"
"Ah. Tau genjrot! Lo bikin gue laper ni Joy."
"Woiiii, kalian lagi ngomongin tahu genjrot ya? Gue mau dong. Ikutan pesan ya."
Irene masuk kamar dengan sebuntal pakaian kering. Abis ngangkat jemuran dibelakang.
"Moneynya mana?" Joy menadahkan kedua telapak tangannya.
"Ngutang dulu deh. Bonyok gue belum ngirim."
"Yaudah minta bang Ilhoon aja yang bayarin." 😝.
"Udah putus. Sekarang lagi ttm-an sama Taehyung. Hahahahaa...." suara tawa Irene meledak.
"Lo kayak nenek lampir kak. Jangan ketawa gede bgt gitu dah." ujar Joy.
"Nih ya kak, klo saran gue, lbih baik atm-an sama bang tae. Drpd ttm-an. Nggk menghasilkan apapun." Yerin.
"Matre lu" ujar Joy.
"Bukan matre, gue cuma mencoba bersikap realistis aja. Kalo suami lo nanti kere, lo mau idup bermodalkan cinta dan kata-kata gombal doang?"
"Bang gue laper." //"Kamu kenyang kalo abang kasih makan? Mending mandangin muka abang, selain kenyang juga menyegarkan."
"Bangke joy! Bullshit semua itu. Lo bakal mati kelaparan saat lagi natapin tu mata laki"
"Iya juga sih."Joy manut-manut mendengarkan penjelasan pangkat kubik dari Yerin.
Plakkk
Sebuah buku cetak sejarah 3 mendarat dikepala Yerin.
"Dengerin omongan bocah ini cuma bikin lo sesat aja dek"
"Kak Hyeriiiiiii!! Sakit tau!!!!"
"Apalo? Cinta menurut lo tu cuma cinta berdasarkan akal, nggak berdasarkan hati."
Hyeri membuka seragam sekolahnya, lalu mengantungnya dengan hanger pada paku yang ditanam dibelakang pintu.
"Coba aja deh, saat lo nemuin seorang cowok yang berharga banget yang nggk bisa lo lepasin, yang nafasnya ingin lo hirup setiap waktu. Yang selalu bikin jantung lo loncat-loncat, yang kalo dia natap lo...."
Sambil memandang ke langit-langit kamar, kedua tangannya melayang-layang keudara layaknya konduktor padus.
"Rasanya lo belum mau mati saat itu juga meskipun pada saat yang sama lo juga nggk bisa nafas"
"LEBAY!!!" Teriak Yerin dan Irene bersamaan.
"Saat lo jatuh cinta lo bakal jadi manusia paling lebay sepanjang riwayat idup lo sebelum-belumnya. "
"Ini nih kenapa gue nggak setuju lo jalin hubungan sama bo geum. Gue putusin dia karena dia bikin gue dlu kayak lo sekarang ini juga"
"Nggak usah pamer kalo dia bekas lo juga dong!" Hyeri melotot pada Irene, menarik bibir kebawah cemetut, kedua tangan berlipat didepan dada.
"Kak... Kok aku ngerasain semua yang dibilang sama kak Hyeri barusan ya?"
"What??? Sama siapa?" Yerin, Irene dan Hyeri mendekat mengelilingi wajah Joy.
Menuntut penjelasan lebih lanjut.
"Kak Sungjae." jawab Joy sambil menatap nanar ketiga roomatenya.
"Inikah rasanya cinta oh inikah cinta..." Irene.
"Aku jatuh cinta kepada dirinya, sungguh-sungguh cinta...." Hyeri.
"Tiba-tiba cinta datang kepada Joy..." Yerin.
Tahu genjrot... Tahu genjrot cuma seribu digoreng dadakan
"Akhhhh! Ada abang tahu genjrot!" Teriak Yerin over excited.
"Eh sekarang yel yelnya tukang tahu genjrot jiplak punya tukang tahu bulat ya." sahut Joy.
"Wkwkwk. Salah tukang tahu bulatnya nggak ngasih hak cipta ke yel-yelnya.", Irene.
"Yaelah kak Ren, banyakan ngeluarin uang buat matenin tu yel-yel drpd pendapatan tu abang tahu selama setahun. ", hyeri.
"Oh iya ya" 😩😩😩
KAMU SEDANG MEMBACA
Asrama Dodol (Sungjoy and Friends)
Fiksi PenggemarDari yang SMP sampe kuliah kita semua dikumpulin buat membentuk sebuah takdir baru.