You Win!

69 16 2
                                    

"Yeayyy! Maacih kaka Azriel tanda tangannya. Kaka ganteng dech!."
Gadis SMP berbando merah itu semakin sok cantik dihadapan Azriel, Vara semakin lama semakin geram dibuatnya.

Be cabe be cabe! Sokcan banget nih anak Ya Allah. Di Kasih makan apa sih ni anak ama maknya!. Vara tak henti-hentinya menggerutu di dalam hati. Rasanya ia ingin sekali menjambak rambut gadis itu dan menginjak-injak bando merah nya sampai hancur berkeping-keping. Namun apalah daya, itu hanya ekspetasi dan realitanya ia hanya bisa menggigit bibir dalamnya.

Setelah diberi tanda tangan, akhirnya gadis berbando dan segerombolan temannya itu pergi dengan raut wajah paling bahagianya.

Suasana hening menyelimuti Azriel dan Vara. Untuk memecah keheningan, Azriel pun mulai bertanya. "Mau pesen apa  Var?"

"Serah" ucap Vara ketus.
Nafsu makan  Vara tiba-tiba mengilang tersangkut bando merah si gadis kecentilan tadi.

"Nggak ada makanan serah disini Vara.. "

"........." masih tidak ada tanggapan dari Vara.

"Kamu knapa sih Var?  Kebelet ya?"

"Nih anak gak peka aja apa GAK PEKA BANGET SIH! gue cemburu bukannya kebelet! " gumam vara pelan sekali, mungkin hanya dia yang bisa mendengar.

"Kamu bilang sesuatu Vara?. "

"GAK!, gue mau pizza aja sama lemon tea."

"Siap bos besar. "
Azriel menjawab dengan posisi hormat sebentar dan terkekeh ringan.

20 menit kemudian..

"Ini tuan Azriel makanan yang anda pesan. Semoga anda dan kekasih menikmatinya, selamat berkencan. "
ucap pelayan wanita paruh baya dengan sopan. Pelayan itu pergi setelah menata makanan di meja Vara dan Azriel.

Hening, hanya lantunan suara sendok dan garpu. Azriel dan Vara dengan lahapnya menghabiskan makanan mereka. Karena benar saja makanannya sangat enak sekali.

Dan kini Vara pun mengetahui arti dari nama cafe ini. Cafe AFN, Cafe Azriel Freya Nicolas.

"Zriel. "

"Hmm? " Azriel masih dengan mengunyah makanannya.

"Siapa Cinta pertama kamu?" Tanya Vara dengan tatapan tajam yang mematikan dan mengerikan melebihi film Danur.

"Uhuukk uhuuk. "
Vara tak menyangka bila reaksi Azriel akan batuk-batuk seperti ini. Vara pun bertanggung jawab dengan memberikannya minum.

Setelah batuk nya berhenti, Azriel langsung menjawab pertanyaan Vara. "Ada. " Entahlah, Azriel bingung harus menjawab bagaimana.

"Gue kan tanya siapa. Cewek kan?. "
Kata Vara memperjelas.

"Jelaslah, dipikir maho apa!"
Apakah Vara tidak yakin bila ia laki-laki?

"Kamu nggak yakin aku laki? Mau aku tunjukin buktinya?"

"Ih, paan sih Azriel. Bercanda tauk!."
Vara dibuat sedikit sebal oleh Azriel.

Azriel hanya tertawa melihat ekspresi wajah Vara. Baginya melihat ekspresi wajah kesal Vara adalah kepuasan tersendiri.

Setelah mereka berdua selesai makan dan kenyang, Mereka pun pergi dari cafe tersebut dan kembali menaiki mobil sport merah Azriel.

Kini mereka berdua berada di dalam mobil. Lantunan lagu Dia -Andji berputar didalam mobil.
Azriel dan Vara pun mengikuti liriknya.
"Oh tuhan... "

"Ku cinta dia.. "

"Ku sayang dia... "

"Rindu dia.."

"DIA NYA ENGGAK.. "

Rupanya, Azriel dan Vara telah melakukan tindakan kriminal karna telah mengganti lirik yang awalnya manis menjadi TRAGIS.

******

Kini, Azriel dan Vara telah sampai di Queen mall , tempat berbelanja terlengkap dan terbesar di Jakarta.

Vara yang menginginkan untuk pergi ke mall ini, ia ingin main game zone disini. Awalnya Azriel tidak mau, karna sudah dipastikan bahwa dirinya nanti akan dikejar-kejar oleh Azvers.

Tapi, jangan sebut nama Vara jika ia tak mempunyai ide cemerlang.
Dan idenya ialah....

Jengg jengg

"Var, ini gak salah aku pakek wig kribo, kumis sama kacamata hitam ?" keluh Azriel

"GAK! gak sama sekali. Aku kan juga pakek kacamata hitam Zriel. "
jawab Vara.

Penyamaran Vara yang hanya menggunakan kaca mata hitam mungkin tak sepadan dengan Azriel yang memakai wig , kumis pasangan dan kacamata hitam. Namun mau bagaimana lagi, kan yang artis terkenal Azriel bukan Vara. Jadi artis memang tak segampang kelihatannya.

Akhirnya mereka berdua pun masuk di mall tersebut.
Mereka langsung naik ke lantai 3 untuk bermain di game zone

"Dapetin boneka beruang itu Zriel, aku pengen. " Vara merengek ingin boneka di dalam salah satu box mesin di game zone tersebut.

"Iya, gampang ini mah. "
Azriel kembali meremehkan.

Azriel susah payah untuk mendapatkan boneka beruang di dalam box tersebut. Sudah 6 kali rasanya ia gagal.

"Ah, Azriel katanya gampang!. "
Vara mulai menyerah dengan kemampuan Azriel.

"Hehehe, bisa kok bisa satu kali lagi ya Vara. "Azriel mulai berkeringat. Dalam hatinya ia berkata bahwa alat pemancingnya saja yang rusak, dan bukan kemampuannya.

" Kalo sekali lagi kamu ga dapet. Aku bakal pacaran aja sama mas mas yang duduk disana. Dan kamu aku tinggal disini. " Vara menjulurkan lidahnya.

"YOU WIN!."
Suara kemenangan yang terdengar nyaring dari box mesin game pun terdengar.
Vara melonjak kegirangan mendengarnya.

"Hufffttt lega, ini bonekanya. Dan kamu jangan pernah berpikir buat pindah hati. "Azriel memberikan bonekanya kepada Vara

"Iya Azriel, aku cuman bercanda kok. Seriusan!"

"Makasih bonekanya Azriel. "

"Aku bakal Kasih dia nama kamu aja ya Zriel. "

"Iya Vara. "

Setelah berhasil mendapatkan boneka beruang yang diidamkan sang pujaan hati, Azriel mengajak Vara untuk bermain bom bom car .

"AAAAA AZRIEL JANGAN NGEBUT!. "

"Iya,tenang aja."
Sahut Azriel sambil melepaskan tangan kanannya yang sedang menyetir, sekedar untuk mengacak-acak rambut gadis cantik yang berada di sampingnya.

"AZRIEL JANGAN DILEPAS TANGANYA YANG SATU!."

"Iya, Vara.."

"AZRIEL AWAS DEPAN!!"

Bruuuakk

                   🍁🍁🍁🍁🍁
Next or No?
Vote 4+ next

Pemeran UtamaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang