Sisi lain AFN

46 15 1
                                    

"AAAAA AZRIEL JANGAN NGEBUT!. "

"Iya, tenang aja Var. "
Sahut Azriel sambil melepaskan tangan kanannya yang sedang menyetir, sekedar untuk mengacak-acak rambut gadis cantik yang berada di sampingnya.

"AZRIEL JANGAN DILEPAS TANGANNYA YANG SATU!."

"Iya, Vara Blazenky"

"AZRIEL AWAS DEPAN!!"

BRUAAKKK

Bom bom car yang mereka kendarai menabrak tumpukan ban. Tidak parah hanya membuat melonjak kaget saja.

Tapi bukannya takut, Vara malah tertawa terbahak-bahak.
"Hahaha. Azriel liat wig kamu bisa sampek di depan sana tuh. "
Rupanya karena kecelakaan kecil tadi, wig yang dipakai Azriel copot. Wig itu sekarang berada di depan sana, lumayan jauh dari jarak mobil bom bom car mereka.

"HaaZCJeng."
Tidak hanya wig nya saja yang jatuh, kini kumis Azriel juga jatuh karena bersinnya.

"Azriel, kamu flu? " Tanya Vara.

"Eng..nggak tau Var. HaaZCJeengg"
Azriel kembali bersin,  bahkan suara bensinnya lebih keras daripada bersin yang pertama tadi.
Ini membuat banyak mata memandang mereka.

O ow, Mereka sepertinya melupakan sesuatu. Jika wig dan kumis Azriel tidak ada lagi itu artinya........ penyamaran Azriel terbongkar!, habislah mereka berdua!

Tak lama kemudian.....

"Eh, liat tuh Azriel ya?. "

"Woy!  LIAT KESINI SEMUA, ADA ARTIS."

"Eh itu Azriel sama pacarnya ya, cantik ya pacarnya. "

"Omegat omegat! Azriel Freya Nicolas!"

"Samperin aja yuk! "

Oh tuhan, sepertinya mereka berdua sudah ketahuan. Habislah riwayat keduanya kini!

"Var, kita harus cepetan turun. "
Kata Azriel tegas.

"Hmm." Vara manggut manggut paham.

Mereka berdua akhirnya turun dari bom bom car nya. Azriel dan Vara melihat banyak orang mencoba menghampiri mereka berdua.

"Var, pegang tanganku. Dalam hitungan ke 5 kita lari. " Azriel memberikan tangannya pada Vara.

Vara pun menerimanya dengan senang hati.

"Satu.. "
Azriel mulai menghitung.

"Dua... "
segerombolan orang sudah hampir mendekat saat Azriel tepat mengucapkan angka dua.

"LIMA! "
Vara yang merasa hitungan Azriel terlalu lama, segera mengucapkan angka lima dan segera berlari dengan menarik tangan Azriel.

Azriel masih dalam keadaan terkejut. Bagaimana tidak terkejut, apakah setelah dua adalah lima? Padahal ia juga belum melakukan persiapan untuk berlari.

Namun bagaimana lagi, terimalah sudah semuanya. Emang cewek yang selalu bener. Dan cowok selalu salah.

Mereka berdua tetap berlari dengan bergandengan tangan, sedangkan dibelakangnya tetap saja masih ada segerombolan orang-orang yang katanya nge fans itu.

Semakin lama jika dilihat lihat jumlah orang yang mengejar lebih banyak.
Dari balita, anak-anak, remaja, tua, lansia semua LENGKAP!.
Azriel dan Vara malah seperti maling yang ketahuan mencuri dan dikejar masa.

"Berhenti Azriel, capek gue!. " vara membungkukan badannya yang terasa lelah karena berlari dengan kecepatan penuhnya.

"Naik!" Azriel melepas genggaman tangan nya lalu berjongkok memunggungi Vara.

"Gak usah! Bisa jalan sendiri." Vara menolak ajakan Azriel. "Lagian gue malu digendong lo didepan umum. "

"Jarang-jarang digendong artis ganteng loh. " ucap Azriel masih dengan berjongkok dan kepala yang menghadap Vara.

"Azrielll!!!! TUNGGUIN KAMI"

"AZRIELLL"

"Mas AZRIEl FREYA NICOLAS! "

Azriel dan Vara kaget seketika melihat para segerombolan orang-orang yang tadi mengejarnya sudah kembali mendekat. Dan kembali berteriak-teriak.

Karena kaget Vara pun kembali meraih tangan Azriel untuk diajak lari kembali.

Akhirnya mereka kini telah jauh dari segerombolan orang tadi. Mereka berdua pun langsung ke parkiran, mencari mobil Azriel lalu mencoba keluar dari Queen mall.

Setelah sampai di dalam mobil...

"Yaampun, capek Zriel. "
Vara masih dengan nafas yang terengah engah.

"Sama, kamu gak papa kan?. "
Tanya Azriel mengenai diri Vara.

"Gak papa, enak juga ya jadi pacar artis. Dikejar kejar gitu. Kan kayak olahraga Recomended buat yang pingin kurus. "

"Cewek aneh. "

"HA! BILANG APA? "

"Cewek cantik! "

                          🍁🍁🍁🍁🍁
Azriel POV

Jarum jam menunjukan pukul 9 malam. Aku masih setia duduk disini, di ruang tamu rumah mama ku, freyantika. Rumah yang sangat besar nan megah, dan semua perabot rumahnya sangat Indah juga mahal.

Besar, hening, sepi mungkin itu kata untuk menggambarkan rumah mama ini. Seperti tak ada kehidupan di dalam rumah ini. Tak ada yang namanya keluarga di dalam rumah ini.

Mama masih berada di kantor untuk mengurus pekerjaan nya. Rumah ini memiliki banyak pelayan, pembantu ataupun bodyguard. Tapi tetap saja masih sepi menurutku.

Sebenarnya tak jauh beda jika dibandingkan rumah ayahku, Thomas Jarck Nicolas yang berada di London. Keadaan yang sama-sama sepi dan hening yang membuat merinding.

Aku mempunyai papa dan mama. Mereka masih bisa bernafas, mereka masih menginjakan kakinya di bumi ini, mereka pun dua insang yang bisa dibanggakan.
Namun mengapa aku masih merasa sendiri? Mengapa aku tak merasakan kehadiran mereka?

Aku punya segalanya.
Aku punya wajah tampan, body goals, harta kekayaan, incaran para wanita, ketenaran, fans, suara yang Indah. Namun, itu semua tak merubah apapun. Aku adalah anak yang terbuang. Yang tak pernah merasakan Kasih sayang utuh kedua orangtua. Aku adalah anak broken home yang kedua orang tuanya sudah berpisah tempat tinggal.

Aku bisa tersenyum dan pura-pura bahagia di hadapan kamera, namun realitanya itu hanyalah fiktif belaka yang dibuat buat. Kebohongan besar jika aku bahagia dengan keluargaku.

Kini...
Aku sudah mulai bisa merasakan kebahagiaan. Aku mulai mengerti apa arti kebahagiaan. Kebahagiaan dan Cinta adalah suatu hal yang berkaitan. Tanpa Cinta kita tidak bisa bahagia. Dan tanpa kebahagiaan kita tak dapat merasakan Cinta.

Iya benar, Vara Blazenky Cinta pertamaku. Dia kini sudah menjadi alasan senyumku, dia telah menjadi bagian dari hidupku yang membuat aku bahagia.

Dan aku....

Tak mau kehilangannya untuk kedua kali...

                      🍁🍁🍁🍁🍁
    

Pemeran UtamaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang