prolog (revisi)

33 6 0
                                    

Bahagiaa. ???

Rasanya ada bongkahan bom meledak di dasar hatiku,  perih membayangkan
Kehidupan hampa yang selalu aku geluti setiap harinya .

Hampa?  Iya hari ku selalu kosong, tak berwarna ,abu abu mnkin cocok menggambarkan hidupku yang tak menetu.
Perih luka dan kesakitan
Selalu menjadi teman
Terbaik yang tak pernah meninggalkanku

Disaat kalian mampu tertawa,
Bergelut manja dan menghabiskan pagi kesenja lalu malam berganti pagi dengan mereka yang kalian sayangi
Disebut orang tua.
Disana aku tumbuh berbekal keteguhan hati untuk selalu kuat walaupun tanpa kasih mereka.
Berkali aku mencoba bangkit dan melupakan kepingan kecil kecil tentang memori itu lalu hasilnya masih sama
Kesakitan yang mereka beri tak pernah terlupa.

Iyaa dia ibuu ku, wanita baik yang pernah melahirkan ku ,
bagaimana pun sikap dan perbuatan yang selalu menyakiti ku
,kasih sayang yang kupunya mungkin lebih besar dari luka yang selalu ditorehnya, 

Iya dia ayahku,  pria yang dulu selalu memeluk ku,  menyayangiku,
Lalu memilih pergi meninggalkan aku dan ibu dengan luka yang masih mengganga

Iyaa ini salah ku,  benar salah ku,  memang salahku,  kehancuran ini karna ku, semua ini ulah ku
Dan ini takdirku
Lalu tak pantaskah kata
Maaf dan kesempatan hidup bahagia
Menyelimutiku?

Apakah aku tak pantas seperti mereka?  :'(





HeamiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang