"Weh bule bentar tunggu gue!!" setelah mengambil sekantung plastik tahu bulat bumbu balado pesanannya, Seungkwan langsung berlari ke arah Vernon yang berjalan menuju parkir sekolah.
"Dasar bule, ngak bisa apa nunggu gue bentar? Udah tau dagang tahu bulatnya jualannya pake schedules. Udeh kaya artis aja anjir," katanya mengoceh berjalan mengikuti Vernon dari belakang sambil mencampur bumbu balado tahu bulatnya.
Vernon tak menjawab, ia fokus dengan kegiatannya memakai jaket kulit hitamnya dan helmnya siap-siap untuk bergegas pulang.
"Sorry Kwan, lo numpang sama yang lain ye," ucap cowok itu melempar helm ke arah Seungkwan.
Sontak Seungkwan mengernyit kaget, untungnya helm itu nggak jatuh. Cowok itu melongo melihat kepergian Vernon sampai akhirnya ia tersadar Vernon sudah pergi jauh. "Loh loh Ver? Lo marah sama gue? Eh eh loh? VER KOK GUE DITINGGAL DISINI SI?! WOI DASAR BULE GILA ANJIR!!" umpat Seungkwan saat Vernon dengan begitu saja pergi meninggalkannya sendiri di parkiran.
"Gawaaaaat! Ini gue sekarang pulang sama siapa? Akh!" keluhnya lalu menyuap satu buah tahu bulat ke mulutnya dengan ekspresi kesal khas miliknya.
&&&
"Thanks Won," Dahyun baru saja tiba di rumahnya, seperti biasa diantar Wonwoo. Ya siapa lagi kan kalau bukan cowok satu itu?
"Gausah makasih Day, kaya sama siapa aja lo. Yaudah gue duluan ya, jangan lupa tuh obat diminum bukannya ditanem di pot bunga palsu,"
"Apaan sih lo!"
"Bener kan? Gue sering ngecek pot bunga palsu di kamar lo Day,"
"Dasar stalker lo,"
"Kalo lo mau sembuh ya diminum dong obatnya Day,"
"Iya bos iya. Udah pergi sono!"
"Iyeiye gue balik sekarang. Dasar bogel,"
"Ish! Awas aja ya kalo gue udah sembuh, gue tendang kaki lo!! Dasar es atlas!!"
Wonwoo mendengar semua umpatan Dahyun, namun ia memilih untuk tidak menghiraukan, hanya mengurek-urek telinga kirinya dan tetap melangkah.
.
.
Seungkwan masih berada di sekolah. Tepatnya sekarang masih bengong di post satpam, menunggu orang lewat buat diajak numpang. Mengingat tadi Vernon meninggalkannya sendirian di parkiran sekolah.
"Awas aja lo Ver, lo mau sujud minta maaf ke gue, gue ga bakal maafin lo. Dasar bule edan,"
"Weh thomas ngapain lo? Ngeceng?" Woozi berjalan dari seberang jalan menghampiri Seungkwan.
"Dari mana lo?" tanya Seungkwan.
"Nih, abis beli es teler di seberang. Lo ngapain sendirian disini? Meluk helm segala," jawab Woozi memperlihatkan tas kresek berisi beberapa gelas es teler.
"Tuh si bule edan kurang ajar Zi. Gue ditinggal dimari. Nih jadinya nunggu orang lewat buat ditebengin,"
"Gila, keterlaluan si Vernon."
"Iye kan? Tu anak emang keterlalu-"
"Keterlaluan pinternya maksud gue," lanjut Woozi membuat ekspresi di wajah Seungkwan berubah. (Wkwkwk)
"Zi, kalau lo nggak niat bantuin temen ya bilang. Gausah diem disini, pake nanya segala. Taik emang lo,"
"Elah, gitu doang ngambek. Lo pms?"
"Sekali lagi lo ngomong gue tabok pake helm nih?" ucap Seungkwan mengingatkan sambil tersenyum manis membuat Woozi terkekeh kecil lalu akhirnya mengindahkan perkataan Seungkwan.
KAMU SEDANG MEMBACA
[#3 SEVIT SERIES] MY CAPTAIN AMERICA
Fiksi Penggemar"Lo itu kelewat polos atau emang bego sih Day? Heran gue."