PROLOG

53 8 0
                                    

Daun daun milik pohon jambu itu perlahan gugur dari pohonnya. Satu demi satu berterbangan hingga mengenai puncak kepala 2 insan ini.

Kedua insan ini nampaknya sedang membicarakan hal yang penting. Mungkin menyangkut hidup dan mati atau juga perasaan dan hati.

"gue gakpernah ada niat buat nyakitin lo" ungkap sang lelaki dengan mata yang tetap lurus kedepan.

"sayangnya tanpa niatpun lo udah nyakitin gue" kata Nesya, gadis itu. sembari tersenyum masam.

"maaf"

"iya"

"lo harus lupain gue"

"gue selalu coba tapi harapan yang lo kasih dulu udah jadi nafas baru buat gue"

"lo harus cari nafas lain"
Kini tatapan nesya beralih pada sosok Azka disebelahnya.

'gue bukan elo yang dengan mudahnya cari pelangi baru' ucapnya dalam hati

"iya lo bener"

Sekarang hanya keheningan yg terjadi antara mereka. Sesaat kemudian Azka memilih pergi tanpa mengatakan sepatah kata lagi pada Nesya. Nesya hanya menatap punggung Azka yang perlahan menjauh.

'Kenapa lo sangat sulit gue gapai Az? Bahkan untuk sebentar saja'

AFL[1] -UNVOICED [completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang