"Kau hadir bagai embun yang jatuh diatas daun. Menemani aku yang tenang disejuknya pagi"
***
"Baiklah anak anak, urusan pembagian kelompok ibu serahkan pada kalian. Tapi ingat minggu depan tugasnya harus dikumpul" perintah bu Dina, guru sejarah
"iya buu" koor murid kelas ips 1
"Baiklah ibu rasa cukup disini pertemuan kita, assalamualaikum"
"waalaikumsalam"
Sepeninggal ibu dina pergi para siswa sibuk mencari kelompok masing-masinh, Setiap kelompok berisi 6 orang.
"Tan,ajakin Azka dong sekelompok sama kita" bisik Nesya pada Tania
"iya terserah, tanya 2 curut noh" tunjuk Tania kepada Tasya dan Siska yg duduk didepan.
"ada apa Tan" Tasya menoleh
"ini Nesya mau Azka ikut kelompok kita nih"
"oke wait ya"
"eh Tasya lo mau ngap..."
"AZKAA NESYA MAU SEKELOMPOK SAMA LO NIH, LO MAU GAK"
"mati gue" umpat Nesya
Dan benar 1...2..3
"CIEEE" Koor anak sekelas
"Malu malu gitu Nes ngomong langsung aja kenapa" sahut matt
"Gilaa si Nesya udah maju aja wkwk" sambung disa
"Kemaren malu-malu jadi sekarang udah demen nih nes" lanjut sesil
"Cie si Azka pake nahan-nahan senyum segala aahh so imut lo toge" celetuk reno yang berhasil mendapat jitakan dari Azka.
Nesya merasakan pipinya sangat panas saat ini. Ah entahlah sudah semerah apa pipinya.
"Tasya gue pastiin lo makin gepeng nanti" ancam Nesya setengah berbisik"iya gue mau kok" kata Azka menjawab pertanyaan tasya tadi.
"oke ,tuhkan dia mau kok"
"serah lo deh"
"ahahaaha"
Tasya, Tania dan Siska sangat puas melihat wajah merah Nesya saat ini.
* * *Jam pulang sekolah
"eh gue sama siapa nih" kata Nesya kelabakan."sama Azka lah" jawab Tasya santai
"gila ya, cukup tadi aja deh kalian bikin gue malu"
"niat kita itu cuma ngelakuin yang terbaik buat elo Nes, kita pergi dulu ya gimanapun caranya lo harus sampe rumah Tania" ancam Siska dengan senyuman singanya.
5 menit setelah kepergian Tasya dan Siska, Nesya termenung. Bagaimana ia bisa sampai kerumah Tania?
Naik taksi? Tidak mungkin, sekolahnya saja jauh dari jalan raya, nebeng Azka? Entar dikira ngebet banget.Belum selesai Nesya mendapat solusi kini ia dihadapkan pada pilihan lain. Dari kejauhan terlihat sosok Azka yang sedang menuju parkiran.
'gimana nih nebeng atau enggak ya'
Hal itu terus berkecamuk dalam fikiran Nesya. Nesya memang gadis bergengsi tinggi, cerewet jika bersama sahabatnya tapi tak mampu berkata kata saat dengan orang lain. Ya walaupun Azka bukan orang lain tpi ia sudah menjadi special untuk Nesya, ya special.
"Azkaa" putusan terakhir nesya hanyalah ia akan ikut dengan Azka. Azka menoleh dan mendapati Nesya yang tengah berlari kecil kearahnya.
"iya kenapa Nes?"
"emm lo mau kerumah Tania ya?"
"iya lo gak kesana"
"sebenarnya gue mau nebeng lo, kalo boleh sih"
"oh yaudah ayok" ajak Azka lalu menggandeng tangan Nesya menuju motornya.
'ya tuhan , tangan lo Az'
Dijalan tak ada obrolan yang keluar dari mulut Nesya maupun Azka. Mereka fokus dengan pikiran masing-masing hingga sampai dirumah Tania.
Sesampainya disana Tania dan Siska menyeret Nesya masuk.
"Nes berhasil kan rencana kita"
"berhasil apanya, orang dia diem aja kok, jadi gak enak gue""udahlah sans, Baru awal Nes"
* * *
Sekitar 2 jam mereka mengerjakan tugas sembari bercanda.
"guys pada laper gak? Gue pesenin pizza ya" tawar Azka
"tau banget lo" kata Reno mengingat biskuit yang disiapkan Tania sudah tinggal piringnya saja.
15 menit kemudian
Azka mengambil pesanan pizza yang sudah sampai
"pizza guys" tawar Azka pada teman-temannya yang langsung berebut mengambil kecuali Nesya yang sedari tadi asik melamun."woy bopak jangan diabisin, ada yang belum noh" kata Azka menoyor kepala Reno.
"aelah sok atuh"
Kemudian Azka mendekati Nesya dan menyodorkan pizza itu.
"pizza Nes" tawar Azka
Nesya yang mendengar kemudian menoleh dan tersenyum, Nesya lantas mengambil 1 potong pizza yang ditawarkan Azka.
"makasih"ucapnya langsung memakan pizza itu
Jeprett
"anjirr sadar kamera banget lo berdua" kata tasya sembari melihat hasil fotonya"anjir Tasya hapus gak" kata Nesya berusaha merebut slr Tasya.
"kok dihapus bagus tau ya gak az" goda Tasya
"iya biarin aja, kenang-kenangan" jawab Azka
"eh udah sore pulang yuk" ajak Reno
"yaudah ayo, lo pulang sama gue ya Nes"
"eng..."
"iya dia pulang sama lo lah az" sela Tasya memotong ucapan Nesya
Alhasil Nesya hanya pasrah dengan kelakuan sahabat-sahabatnya itu. Nesya tau maksud mereka baik, tapi tetap saja tak ada yang tau isi hati Azka. Syukur kalo suka lah kalo enggak.
.
.
.
.
.
.
.
.
Thanks for you're time
KAMU SEDANG MEMBACA
AFL[1] -UNVOICED [completed]
Teen Fiction[REVISI] Bagaimana jika dirimu adalah orang yang mudah jatuh cinta? bahkan takbisa bedakan cinta dengan angan harapan. ini yang nesya safika alami.awalnya ia kira bahwa azka menyukainya namun pada akhirnya azka seakan datang sebagai mimpi buruk nesy...