Aku Mencintai Sahabatku Sendiri

1.4K 27 3
                                    

Perasaan yang seharusnya tidak ada ini muncul sejak dulu, perlahan tapi menusukku dalam. Rasanya senang sekaligus menyakitkan dalan waktu yang sama. Aku senang karena perasaan ini jika aku syukuri ternyata sungguh indah, tapi menyakitkan karena bagaimanapun aku sering bersamanya dan saat aku melihatnya, aku melihat sesuatu yang sangat ingin kumiliki, tapi aku harus tetap bersikap biasa saja, itu menyakitkan kau tahu.

Aku bersahabat dengan dia sejak kecil, sejak kami belum mengerti kenapa rasa cinta itu ada, dan untuk apa ada. Sejak kecil kami seperti ketergantungan satu sama lain, sampai sekarang aku selalu menemaninya, pun sebaliknya. Dia satu-satunya laki-laki yang tanpa canggung aku kirim pesan untuknya walau tengah malam sekalipun, tanpa aku takut mengganggunya, atau merasa tidak sopan, karena aku tau dia pasti membalasnya walapun hanya balasan bahwa dia sudah mengatuk dan tidak bisa meladeni setiap pesanku. Dia juga adalah laki-laki yang aku tidak pernah malu menunjukkan sisi terburukku, rasa ambisius ataupun sikap cengengku yang tidak pernah aku perlihatkan didepan orang banyak, tapi aku selalu menunjukkan padanya. dengan dia, aku adalah aku, aku adalah diriku sendiri, aku tidak perlu memasang topeng sok bahagia, sok ramah atau sifat-sifat yang menang bukan milikku. Karena aku tahu, dia tidak akan kabur karena hanya aku menunjukkan diriku yang sebenarnya.

Sampai perasaan terlarang ini muncul, tapi dia tidak pernah tahu karena memang aku tidak ingin menunjukkannya. Aku takut, jika dia tahu persahabatan ini akan rusak, atau jadi canggung. Dan karena juga aku tahu bahwa dia hanya menganggapku hanya sekadar sahabat, murni sahabat. Dan yang paling penting adalah karena aku sangat tahu siapa wanita yang sebenarnya dia cintai, yang dia inginkan. Ini menyakitkan karena kau harus tetap bahagia setiap mendengar cerita tentang kencannya.

Namun saat rasa egoisku muncul sebenarnya ini sangat-sangat tidak adil untukku. Bagaimana bisa dia mencintai wanita lain yang bahkan dia menghabiskan banyak waktunya bersamaku, aku yang menemaninya, aku yang dia cari saat dia senang ataupun susahnya, aku yang menjadi tempatnya cerita, dan akulah orang yang menjadi bagian hidupnya sejak dulu. Bagaimana bisa dia tidak mencintaiku saja? apa karena aku kurang cantik atau tidak menarik? apa aku membosankan? apa aku terlalu berisik? atau apa aku juga terlalu mencampuri hidupnya? aku selalu ingin tahu kenapa dia tidak memilihku saja.

Tapi aku senang, semua rasa egois itu tidak pernag muncul kepermukaan, berhasil aku simpan selama ini. Karena buatku, asal tidak ada yang berubah dengan persahabat kami, aku tidak apa-apa jika dia memilih wanita lain. Sungguh, aku hanya ingin terus menjadi bagian dari cerita hidupnya, meski bukan hidup bersamanya.

🎉 Kamu telah selesai membaca Aku Mencintai Sahabatku Sendiri (One Shoot) 🎉
Aku Mencintai Sahabatku Sendiri (One Shoot)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang