bagian 3

200 3 3
                                    

Keesokan pagi aku berangkat sekolah seperti bias karena nanti ada pelajaran olahraga , aku langsung pake seragam olahraga dari rumah(males kalo harus ganti di sekolah) sepanjang jalanan menuju sekolah aku masih terngiang atas perkataan Robi tadi malam yang menyatakan dia suka sama Rani, entah mengapa perasaan ku pagi ini masih sama seperti tadi malam tak karuan. Setelah sampai di sekolah aku langsung masuk kelas disana terlihat Rani yang sedang piket, tapi wajah Rani terlihat agak pucat
"Maaf ya Rani aku numpang lewat." (karena gak enak kalo langsung lewat serasa gak sopan)
"Iyaaaa za santai aja."
Aku langsung duduk di bangku

********************

Pelajaran olahraga sudah dimulai waktunya kita pemanasan, aku berbaris di dekat Robi dan Rani(kita bertiga baris satu saf aku lalu Robi di tengah dan Rani) kita melakukan pemanasan seperti biasa mulai dari kepala sampai kaki tapi ketika ditengah pemanasan, aku perhatikan wajah Rani semakin pucat
"Eh rob itu liat wajah Rani pucat loh."
Sepontan Robi langsung melihat ke arah Rani
"Rani kamu gakpapa ?"
"Enggak ko gakpapa cuma rada lemes aja ."
"Kamu yakin ran."
"Iya yakin rob."
Setelah selesai pemanasan tiba tiba Rani pingsan
"Eh eh rob itu Rani......."
Teman sekelas meneriakan" Rani......."
Kita semua langsung menghampiri Rani
"Yang lain tetap lanjutkan olahraga" kata Pak Andi
"Reza Robi cepat bawa Rani ke UKS."
"Siapa pak"
Akhirnya setelah sampai di UKS kita langsung menaruh Rani di Ranjang UKS ,Rani langsung diberi minyak kayu putih dan tidak lama kemudian Rani siumaku
"Rani kamu gapapa?" ucap Robi
"Kepala ku pusing."
"Ini ran minum dulu." aku memberikan secangkir air putih.
Pak Andi membuka pintu UKS 
"Giman Rani."
"Ini pak Rani baru siuman." ucap ku
"Rani sebaik nya kamu pulang saja ke rumah."
"Enggak pak Rani masih kuat."
"Sudah ran tidak usah dipaksakan." ucap Robi
"Enggak rob aku gakpapa."
Setelah pelajaran olahraga selesai Rani kembali ke kelas , Rani di gendong oleh Robi andaika aku memiliki kesempatan menggendong Rani alangkah bahagianya aku(ah sudahlah aku hanya bisa melihat gadis pujaanku bahagia bersama sahabatku sendiri)

********************

Bell pulang sekolah berbunyi lagi lagi Robi mengantar Rani pulang ke rumah, seperti biasa Robi pamitan padaku , lagi lagi aku ingin sekali bisa mengantar Rani pulang.
"Cinta tak harus memiliki, melihat orang yang kita cinta tersenyum karena orang lain saja aku sudah bahagia, apalagi jika aku yang membuat kamu tersenyum pasti akan sangat lebih bahagia"

*********
Makasih ya guys udah baca maaf jika ada penulisan kata jgn lupa tinggalkan jejak

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Apr 15, 2017 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Berhenti berharap Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang