Tiga Belas

719 27 0
                                    


Hari telah sore dan akan menuju larut malam.

Kalian percaya atau tidak? Dilanno masih tertidur pulas dengan menggunakan selimut yang menutupi seluruh tubuhnya.

Hari ini dan dua hari kedepan Dilanno tidak dapat masuk sekolah karena ia terkena skor dari sang guru BK.

Dilanno's POV

Mata terasa berat untuk terbuka, Tubuh gue lemas, Dan kepala gue sedari tadi pusing. Entahlah, kenapa? Tetapi, gue rasa ini sisa semalam.

"Lan, bangun."

"Dilanno...."

"Dilanno monyet..."

Dengan rasa malas gue buka mata gue perlahan-lahan.

Lalu, gue regangkan otot-otot gue terlebih dahulu.

"Apaan." dengus gue dengan suara khas orang bangun tidur.

"Ngebo lu." ketusnya.

"Apaan sih lu? ganggu orang tidur aja." gerutu gue.

"Anjing, pembokat lu bilang lu tidur dari semalam dan baru bangun sekarang."

"Ya, terus?." tanya gue.

"Ngebo lu sumpah."

"Bodo, mau gue tidur selamanya juga ngga ada urusannya sama lu.." umpat gue.

Semalam gue tidur pukul dua pagi. Gue pergi ke club untuk nenangin pikiran sama hiburan sejenak.

akhir-akhir ini gue kalau banyak masalah suka pergi kesana, palingan kalau ngga kesana gue iris-iris tangan gue, bodoamat mau gimana pun caranya yang penting gue lupa sama masalah gue.

"Stttt..." Deris menempelkan telunjuknya dibibir gue.

"...ucapan do'a lan! Jangan bilang begitu." omel Deris.

"Arghh.." gue menepis tangan Deris.

"Bagus dong kalo doa.." ujar gue

"Setan lu anjing!" Deris menoyor kepala gue.

"Semalam gue pergi ke club der.."tutur gue.

"...gue pulang jam 2 kepala gue pusing banget"

"...jadi, tolong buatin susu dong ris." pinta gue.

Bugh..

Deris melempar bantal ke wajah gue.

"Kirain gue apa! eh, anjing malah minta bikinin susu."

"Pleaseeee!" gue merapatkan kedua tangan didada.

"Iya dah." ujar Deris lalu, melangkah pergi ke luar.

*****

Melia's POV

Setelah shalat magrib aku berencana untuk tidur tetapi, rencana itu ku urungkan sebab Dilanno yang kembali memaksaku untuk pergi kerumahnya.

Malam-malam begini dia akan mengajakku kerumahnya. Pikiran negatif terus menyerangku.

"Asalamua'laikumwarahmatulah..."

"Asalamua'laikumwarahmatulah.."

Kubuka mukena yang sedang ku kenakan. Ya, aku baru saja selesai menunaikan ibadah lima waktuku.

Drt...drt..

Ku raih handphone yang berada di meja belajarku.

'Gue butuh lu! Bisa kerumah gue sekarang? Gue jemput'

Aku Cinta Kamu Bukan DilanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang