Seorang yeoja cantik berambut panjang, memasuki rumah Junhoe. Hanna, nama yeoja itu, mencari tunangannya untuk mengajaknya ke butik untuk mengecek baju pernikahan mereka. Yeoja itu masuk dengan santainya karena semua maid disini tahu bahwa ialah calon istri majikan mereka. Hanna melangkahkan kakinya menuju kamar Junhoe. Namun sebelum sampai ke kamar Junhoe, Jiwon sudah memanggilnya"Hanna, mau apa kau kemari?"
"Mencari Junhoe. Aku ingin mengajaknya ke butik."
"Mmm.. Tapi Junhoe tidak dirumah." Jiwon berbohong
"Sungguh? Memangnya dia kemana?"
"Dia dari pagi sudah pergi ke kampus, katanya hari ini dia ada quiz."
"Oh.. Apa oppa tau kapan dia pulang?"
"Sepertinya dia akan pulang malam, karena dia mau mengerjakan tugas dengan teman sekampusnya."
"Oh.. Jadi begitu ya. Yasudah kalau begitu. Nanti kalau Junhoe pulang, tolong bilang ya kalau hari ini aku sudah ke butik, juga tolong beritahu dia untuk membalas pesanku, sudah 3 hari pesanku tidak dibalas."
"Ok."
"Oppa kalau begitu aku ke butik dulu ya, bye.." Pamit Hanna
"Maaf Hanna, aku membohongimu." Lirih Jiwon
Junhoe sebenarnya ada dikamarnya, namun Jiwon tahu Junhoe sedang tidak ingin diganggu, terlebih oleh Hanna. Jiwon hanya ingin membiarkan Junhoe menenangkan perasaannya dulu, baru nanti Jiwon akan membantu Junhoe untuk meminta maaf ke Jinhwan.
Jiwon mengeluarkan ponselnya, dia ingin menghubungi Donghyuk untuk meminta bantuannya.
"Yeoboseyo"
"Yeoboseyo chagi, apa hari ini kau sibuk? Bisa kita bertemu?"
"Ahh tidak, memangnya ada apa?"
"Aku sedang butuh bantuanmu. Aku tunggu di Cafe Greenhouse jam 1."
"Kenapa tidak dicafemu saja?"
"Tidak bisa. Disana ada Jinan hyung."
"Memangnya kenapa?"
"Nanti akan kuceritakan. Sudah ya, jangan lupa jam 1 dicafe Greenhouse. Aku mencintaimu."
"Ok. Aku juga mencintaimu."
.
.
.
Junhoe POV
Kim Jinhwan, Kim Jinhwan, Kim Jinhwan, dan Kim Jinhwan. Hanya nama itulah yang terngiang-ngiang dikepalaku. Memutar kembali cerita lama dimana sosok mungil itu berhasil mengobrak-abrik detak jantungku hanya dengan senyumannya. Perasaan bersalah itu kembali mengusikku. Memang seharusnya aku tak bertemu dengannya, seharusnya aku tak jatuh hati kepadanya, seharusnya kita mengabaikan rasa itu, agar semua ini tak terjadi. Aku yang sangat mencintainya tapi sangat lemah didepan Appa tak mampu mempertahankan hubungan kami.Hikss..
Air mata ini jatuh lagi. Terserah saja jika kalian mau mengatakan aku lemah, tapi memang ini yang kurasakan.
Sakit.
Kim Jinhwan, andai kau tahu bukan hanya dirimulah yang merasakan sakit tapi juga aku. Bukan hanya sakit karena berpisah denganmu tapi rasa bersalah ini terus menghantui. Melihatmu yang semakin terluka karenaku membuatku semakin merasakan betapa brengseknya aku.
"Hanna, mau apa kau kemari?"
"Mencari Junhoe. Aku ingin mengajaknya ke butik."
Hana disini? Sungguh aku sedang tidak ingin diganggu saat ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
APOLOGY
FanfictionMaaf maaf ku berharap kau juga melupakanku Meskipun itu sakit ~Junhwanbin~