part 1 (pertemuan)

1.7K 103 1
                                    

Dihari minggu yang cerah, ketika dimana semua orang bersenang senang tetapi tidak bagi seorang yeoja bermata sipit, berkulit putih dan mempunyai senyuman yang indah, hanya termenung sendiri di kamarnya.
"Huh" Lisa, yeoja itu, membuang nafasnya kasar karena percakapan pada makan malam kemarin.
.
Flashback

Makan malam hangat tercipta pada malam ini, Lisa nampak bingung, tidak biasanya orang tuanya pulang cepat dan dapat berkumpul bersama.
"Eomma, appa tidak bisanya kita berkumpul bersama" tanya Lisa.
"Kau tak senang bila eomma dan appa pulang?" kata eomma Lisa.
"Ani eomma, tapi tak biasa saja".
"Ada yang ingin appa dan eomma bicarakan" kata appa Lisa dengan memandang anaknya serius.
"Lisa, begini, eomma tidak mau kau nanti salah memilih pasangan. Jadi, eomma ingin menjodohkanmu dengan anak dari teman appamu ini".
Lisa terdiam mendengar perkataan eomma nya.
"Anak itu pintar, dia juga kuliah seperti, tapi ia lebih tua 2 tahun darimu".
"Ah, ne, terserah eomma dan appa saja" kata Lisa lalu beranjak dari tempatnya menuju kamarnya.
Kedua orang tua Hyeri hanya saling menatap.

Flashback off.
.
Haruskah Lisa kabur dari rumah agar tak dapat berurusan dengan perjodohan ini? Huh, sungguh membuat kepala Lisa ingin pecah. Tak ingin berlama lama, Lisa menelfon Wendy. Wendy adalah sahabat Lisa sejak SMP, ia sudah menganggap Wendy seperti saudaranya.

"Yeoboseyo" terdengar suara dari seberang sana.

"Ah, Wendy-ya, kau ada waktu?".

"Emang kenapa? Apa ada masalah?"

"Em, bisakah kau menemuiku di caffe biasa?"

"Ne, tentu saja. Aku akan bersiap".

"Baiklah, annyeong?"

'Tittt'

Setelah Lisa menelpon Wendy, ia bergegas mengganti pakaiannya bersiap siap untuk pergi. Ketika Lisa ingin turun, eommanya memanggil.
"Lisa, kau mau kemana?".
"Aku mau jalan sama Wendy".
"Baiklah, jangan pulang malam ne, karena calon tunanganmu akan datang malam ini".
Mendengar perkataan eommanya, Lisa langsung melanjutkan jalannya tanpa membalas perkataan eommanya. Lisa mengambil mobilnya di bagasi lalu melajukan mobil nya ke caffe Cinamon, caffe favorit Lisa dan Wendy.
.
Sesampai di sana, Lisa langsung masuk. Ia sudah melihat ada Wendy di sana.
"Ada apa? Apa ini masalah orang tuamu?" kata Wendy memulai pembicaraan.
"Itu, eomma dan appa, ingin menjodohkanku. Naega ottokhae?".
"Nado molla, bersabarlah. Atau bicaralah ke eomma mu bahwa kau tak ingin di jodohkan".
"Tak bisa, sebentar malam namja itu dan keluarganya akan datang ke rumahku".
"Em, Lisa, maafkan aku. Tapi aku tak bisa membuat semua keputusan, karena ini soal perjodohanmu. Semua itu kau yang putuskan. Jika kau ada masalah dengan namja itu, beritahu aku, aku akan senantiasa mendengarkanmu" kata Wendy sambil mengelus pundak Lisa.
"Em, gomawo".
"Apapun untuk mu" kata wendy sambil mencolet dagu Lisa. Mereka berdua tertawa bersama setelah mendengar perkataan Wendy.
.
Lisa mengantar Wendy pulang ke rumahnya.
"Kka, udah sampai".
"Em, gomawo. Hati hati dijalan, jangan ngebut ya. annyeong!".
"Iya eomma Wendy" kata Lisa yang langsung melajukan mobilnya. ia tak menyadari kekhawatiran dari Wendy. Wendy merasa sahabatnya itu tak akan senang dengan perjodohan ini.
"Huh, ku harap kau bisa bersanang senang dengannya" ujar Wendy lalu masuk ke rumahnya.
.
"Aku pulang" terdengar suara yeoja masuk ke rumahnya. Langkahnya terhenti ketika eommanya memanggil.
"Kalau kau tak ingin perjodohan ini, eomma akan membujuk appa. Eomma tidak mau kau bersikap dingin dengan eomma".
"Ani eomma, aku mau kok" kata Lisa dengan senyum terpaksa, Lisa langsung melanjutkan jalannya.
Sesampai di kamar Lisa langsung merebahkan badannya di kasur.
"Aku tidak mungkin menolak permintaan harabeoji, eomma".
.
Flashback

Sebenarnya, Lisa tak langsung ke kamarnya, ia hanya berdiri dibalik dinding dekat ruang makan.
"Yeobo, apa kita harus menjodohkan Lisa. Aku kasihan melihatnya, aku juga tak sanggup melihatnya seperti itu" kata wanita paruh baya.
"Aku juga tak ingin seperti ini, tapi in permintaan appa".
"Huh, kita tak bisa berbuat apapun" sambung appa Lisa.
Lisa mendengar percakapan eomma dan appanya, ia juga tak bisa mengelak kalau ini kemauan kakeknya. Ia sudah berjanji dengan wasiat beliau yang akan ia turuti, dan inilah sekarang, ia harus berurusan dengan perjodohan.

Flashback off.
.
"Huh!" Lisa membuang nafasnya kasar, keputusannya sudah bulat. Ia akan menerima perjodohan ini.
.
.
Tak terasa hari sudah malam, eomma menyuruh lisa untuk mengganti pakaiannya karena sebentar lagi calon tunangannya akan datang.

'Ting tong'.

Bel rumah berbunyi, orang yang ditunggu tunggu akhirnya datang.
"Aigoo, annyeong Henry-ya" kata appa Lisa.
"Ah, annyeong Chanyeol. Bagaimana kabarmu".
"Kabarku baik,apa itu anakmu?".
"Ah ne, ini Taeyong anakku". Taeyomg langsung membungkuk kan badannya.
"Annyeonghaseyo, Taeyong imnida".
.
Mereka pun berbincang bincang, Sang ayah asik berbicara soal perusahaan, dan para ibu sedang berbicara tentang perhiasan, shopping dll.
"Eomma" kata Lisa yang membuat semua orang berbalik kepadanya.
"Ah, kenalkan ini Lisa anakku" kata appa Hyeri.
"Anyeong, La lisa Imnida".
"Wah, dia cantik. Ya kan, Taeyong".
"Ah ne, appa" jawab Taeyong.
"Ah, kita langsung saja keinti pembicaraannya. Kita sudah membicarakannya, Taeyong dan Lisa akan dijodohkan. Kita juga sudah persiapkan acara pertunangan nya. Tapi, kalian bisa mulai pendekatan selama sebulan" jelas appa Taeyong.
"Ne" kata Taeyong dan Lisa.
"Baiklah, ayo kita makan dulu".
.
Keesokan harinya, Taeyong datang ke rumah lisa untuk mengantar Lisa sekolah. Oh ayolah, Lisa sudah besar, dia bukan anak TK. Jangan kira ini semua kemauan Taeyong, ini adalah paksaan dari sang mama, kalau bukan karena ancaman dari eommanya Taeyong tak akan mau menurutinya. Taeyong sudah sampai di rumah Lisa.
"Oh, Taeyong-ah. Apa kau mencari Lisa?".
"Ne, eomma. Aku mau mengantar Lisa kuliah".
"Ah tunggu sebentar ne, eomma akan panggilkan". Tak lama kemudian, Lisa keluar.
"Ayo" kata Taeyong dengan nada dingin.
"Cih".
.
Diperjalanan hanya ada keheningan, tak ada yang ingin membuka suara.
"Kau, kau jangan pernah berharap aku ingin bertunangan denganmu" kata Taeyong dengan nada datar+dingin.
"Em" jawabnya singkat. Mobil pun berhenti, ketika Lisa hendak turun, Lisa ditahan oleh Taeyong dengan perkataannya.
"Ku harap kau bisa membatalkan pertunangan ini".
"Tenang saja Taeyong-ssi, aku juga tak menginginkan pertunangan ini kalau bukan karena kakakku".
"Cih, mau jadi sok pahlawan rupanya".
"Pahlawan? Aku hanya menginginkan kakekku bahagia di alamnya" kata Lisa yang langsung keluar dari mobil dan menutup pintunya dengan keras.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
TBC,

mianhae, kalau cerita gaje dan garing. Maafkan aku.

3.600 second {Taeyong X Lisa}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang