UV 4

38 6 2
                                    


                   

                     *   *   *

Dengan langkah gontai Nesya menghampiri teman-temannya yang duduk dimeja lain.

"Nes gimana?" tanya teman-temannya

"harapan palsu" jawabnya miris
Ketiganya saling tatap mendengar penuturan Nesya.

"hah maksudnya?"

Nesya kemudian menceritakan apa yang baru saja terjadi. Mulai dari ungkapan suka hingga permintaan pertemanan yang diajukan Azka

"jadi gitu" ucap Nesya mengakhiri ceritanya, dengan muka masam ia tetap berusaha tersenyum didepan teman-temanya

"anjirr apaan sih maksudnya" kesal Tania

"iya gakusah bilang suka kali kalo cuma mau nyampakin doang" ucap Tasya menggebu gebu

"udahlah guys emang harus gini kali" ucap Nesya

"Nes nangis aja kalo mau nangis" kata Siska mengelus punggung sahabatnya itu.

"gak kok gue gakpapa, makasih ya guys"
Kemudian mereka merangkul nesya berharap pelukan ini dapat meringankan beban hati nesya saat ini.

                   *   *   *

Pulang sekolah, seperti biasa Nesya menunggu ayahnya yang akan menjemputnya. Ia belum bisa mengendarai sepeda motor alhasil dia selalu dijemput ayahnya atau sesekali bersama kakak sepupunya yang juga sekolah disini. Kadang Nesya berpikir jika ia mempunyai pacar maka ia tidak akan selalu merepotkan ayahnya, sesekali ia bisa meminta kekasihnya untuk mengantarnya.

'kirain bakal dapet pacar eh malah dapet sakit hati' pikirnya.

Mengusir bosan Nesya mengedarkan pandangannya mencari-cari inspirasi untuk puisi yang akan dibuatnya, tapi pandangannya terhenti pada satu titik. Baru saja keluar dari sekolah dan berboncengan.

'azka? Sesil?' gumamnya
Pikirannya melayang mengingat perkataan sesil waktu itu.
'Azka jarang-jarang bonceng cewek kecualu special'

                    *   *   *

Malam ini Nesya enggan melakukan apapun. Bahkan sekedar menulis puisi seperti yang selalu ia lakukan. Matanya terus tertuju pada handphonenya yang terus bergetar, tak ingin mendekatinya walau hanya sekedar tau siapa yang sejak tadi menghubunginya.

"kak Nesya" panggil Nova, adik perempuannya

"apa?"

"kak Tania bm gue, suruh lo angkat telpon dia" katanya kemudian pergi.

Dengan langkah gontai nesya mengambil handphonenya

8 panggilan tak terjawab
6 pesan bbm
2 pesan masuk

Ia memilih membuka pesan bbm. Tiga diantaranya adalah pesan dari sahabatnya

Tania:Nes buka ig sekarang

Tasya:Nes ig Azkaa

AFL[1] -UNVOICED [completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang