5. Talining Asmoro (Hubungan Asmara)

41 6 20
                                    

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Han Sunkyo (OC) X Kim Mingyu (SVT)

.

.

"Sunkyo-ya!" panggil seorang pemuda kepada sosok yang sedari tadi ia tunggu.

"Ah, Min min!" sahut gadis yang di panggil Sunkyo itu. Dia bergegas menghampiri pemuda yang tengah berdiri di pinggir kolam air mancur. Setibanya di hadapan pemuda itu, Sunkyo memeluk tubuh jangkung kekasihnya.

Lantas pemuda tampan itu melepaskan pelukkan kekasihnya. Dia berusaha tersenyum manis ke arah gadis itu. Tangannya terulur untuk merapikan anak rambut Sunkyo lalu ia mengajak gadisnya duduk di bangku yang ada di belakang mereka. Gadis itu duduk dan langsung menyandarkan kepalanya di bahu kekasihnya.

"Aku merindukanmu, Min min-ah! Sudah lama kita tidak bertemu karena kesibukanmu."

"Hehe, maafkan aku, Sun."

"Iya, tidak masalah. Oh ya, katanya ada sesuatu yang ingin kau katakana padaku. Ada apa, Gyu-ya?"

Sejenak pemuda itu membisu. Ia menggeggam tangan Sunkyo erat. Hal itu membuat gadis berparas rupawan itu merasa janggal. Dia menarik kepalanya dari bahu kekasihnya. Lalu ia menatap lekat pemuda tampan itu. Kekasihnya masih bungkam. Pandangannya tampak kosong. Lantas pemuda itu menghela napas panjang. Dia pun menatap netra gadisnya dalam-dalam.

"Sunkyo-ya, maafkan aku. Kita akhiri saja hubungan ini. Aku sudah tidak bisa melanjutkan hubungan kita. Maaf!"

"Apa? Ya! Kenapa tiba-tiba? Ada apa, Mingyu-ya? Katakan padaku alasan yang logis mengapa kau meminta putus dariku!"

Mingyu menghela napasnya. "Aku... aku sudah tidak mencintaimu, Sun. Aku bosan dengan hubungan kita yang monoton ini."

"Kau sudah tidak mencintaiku? Kau bosan? Benarkah? Apa tidak ada alasan lain yang lebih meyakinkan?"

"Apa itu tidak cukup? Aku tidak mencintaimu dan aku bosan. Lagipula, aku ini tidak pantas untukmu, Sun. Aku bukanlah pria yang pantas untukmu. Aku tidak sederajat denganmu dan aku tidak bisa menjamin kebahagiaanmu."

"Mingyu, apa maksudmu? Aku tidak peduli dengan derajat atau status sosialmu. Aku mencintamu apa adanya. Selama ini aku bahagia bersamamu. Oh, ayolah! Sejak kapan kau merasa rendah diri begini? Jadi, sebenarnya apa alasanmu? Apa karena soal status?"

"Itu kenyataannya, Sun. Aku tidak berharap bisa bersama orang kaya sepertimu. Dan memang aku sudah tidak mencintaimu. Mulai sekarang, berusahalah untuk melupakanku! Cari pemuda lain yang pantas untukmu dan bisa membahagiakanmu! Kita jalani hidup kita masing-masing."

"Tapi, Gyu-ya, tidak bisa. Aku tidak mau putus! Aku mencintaimu."

"Kau cinta tapi aku tidak. Sudahlah, akum alas berdebat denganmu lagi. Aku sudah selesai bicara. Selamat tinggal, Sunkyo-ya! Jaga dirimu baik-baik! Aku pergi!"

Mingyu pun beranjak dari bangku namun Sunkyo menahannya. Gadis itu berusaha untuk tidak menangis namun nyatanya air mata telah mengalir deras di kedua belah pipinya. Sejemang ia tertunduk. Lalu ia berdiri dan dia memberanikan diri untuk memeluk pemuda jangkung itu dari belakang. Ia membenamkan wajahnya di punggung lebar itu.

"Apa salahku, Mingyu-ya? Hingga kau tega memutuskanku dan meninggalkanku. Apa karena ada gadis lain? Aku merasa sakit, Gyu. Sakit hatiku ini. Kenapa kau tiba-tiba berubah? Kemarin kita masih baik-baik saja. Kenapa kau memutuskan hubungan asmara kita? Katamu kau akan bersamaku selalu. Kau akan memperjuangkan hubungan ini dan menikahiku. Tapi, nyatanya? Kenapa seperti ini? Huh! Aku tahu kau menyembunyikan sesuatu, Kim Mingyu!"

Pemuda itu bergeming. Perlahan tangannya melepaskan tangan Sunkyo. Dia berbalik badan lalu menangkupkan pipi gadis itu dan ia menatap mata mantan gadisnya dalam. Ibu jarinya bergerak mengusap air mata di pipi tirus gadis itu. Sunkyo menggenggam tangan Mingyu yang ada di pipinya. Ia menatap sendu ke arah lelaki itu.

"Sunkyo, maafkan aku. Bukan maksudku menyakiti hatimu. Tapi inilah yang terbaik. Lebih baik aku jujur sekarang daripada nanti aku menyakitimu lebih dari ini kan? Kumohon mengertilah! Perasaan seseorang bisa berubah dan sekarang perasaanku berubah. Aku minta maaf sedalam-dalamnya. Terimkasih karena pernah singgah di hatiku. Selamat tinggal, Han Sunkyo!"

Usai mengucapkan hal itu, Mingyu bergegas meninggalkan Sunkyo yang masih mematung di tempatnya. Gadis itu kembali menangis sembari menatap sendu punggung mantan kekasihnya yang kian menjauh. Dia tidak menyangka hubungannya akan berakhir seperti ini. Ia merasa sangat kecewa dan sakit hati. Lantas setelah puas menangis, ia pergi dari tempat itu.

Dari jauh, Mingyu masih menatap kepergian gadis itu dengan tatapan sendu. Dia menghela napas berat. Mungkin ini memang takdirnya dan Sunkyo. Keduanya takkan pernah bisa bersatu. Kemudian pemuda itu berjalan meninggalkan tempat persembunyiannya di balik pohon itu. Dia menerima panggilan yang masuk ke ponselnya.

"Saya sudah melakukan apa yang Anda inginkan, Tuan. Jadi, jangan mengganggu keluarga saya. Setelah ini saya akan langsung ke bandara. Tolong tepati janji Anda, Tuan Han!" Mingyu langsung menutup panggilan itu setelah mendengar ucapan lawan bicaranya. Desahan keras keluar dari mulutnya. Ia tengah berusaha menahan emosinya. Lantas ia segera pergi.

-kkeut-


Yash! Ini FF buat kak yuns. Gimana kak? Asik kan ffnya? Hahaha :D

Mafkan daku yang menistakan kelima OC disini. Dan sepertinya ini masih berlanjut wkwk :D

Jangan lupa vomment oke?^^

NDX AKA SongfictWhere stories live. Discover now