Jderr!!
Pintu kelas itu terbanting untuk yang kedua kalinya. Seseorang menendangnya hingga keras suara terdengar."Sehun?? Apa yang kau lakukan?!" mata gadis itu terbuka lebar sembari tangannya masih digandeng erat oleh kai.
"Lepaskan..." suara helaan panjang namun terdengar sangat mencengkram keluar dari bibir sehun yang benar-benar panas dengan emosinya.
"Apa yang kau inginkan lagi? ia milikku." tak diam pula seorang kai berusaha menjaga gadisnya itu.
"Lepaskan..
"Ada apa dengan kalian berdua ini?!
"Aku tak akan pernah melepaskan seseorang yang kuinginkan..
"Yaish!!!" pukulan melayang seketika mengarah tepat di pipi bagian kanan kai. Lagi-lagi suasana menjadi kacau oleh dua pemuda yang sedang memuncak emosinya itu.
"Sehun! Hentikan!!
Semua menjadi sangat ricuh dan kacau. Tak ada yang berani melerai pertengkaran mereka, tak ada yang berani. Mereka hanya diam dan menyaksikan.
"Yaish hentikan kalian berdua!
Tak ada pilihan kecuali gadis itu yang memisahkannya sendiri. Krystal berusaha menahan pergelangan tangan sehun yang berusaha memukul lagi. Tak hentinya ia menggenggam sangat kuat hingga rasanya ingin ikut melayang bersama tangan itu.
"Hentikan kalian!!!" gemuruh telah berhenti saat guru datang menghampiri mereka. Tak ada yang berbicara, sedetik suasana benar-benar hening.
Diantara sehun dan kai, krystal berdiri melemas menundukkan kepala. Terlihat benar ia bergetar ketakutan. Tangan kecilnya perlahan jatuh sehabis mencengkam kuat pukulan yang mungkin bisa melayang kapan saja.
"Kalian berdua.. Cepat ikut saya!" Guru itu ikut geram, berbalik meninggalkan kelas. kai dan sehun mengikutinya.
"Jangan takut, aku akan segera kembali," bisik kai tersenyum sembari mengusap pipi krystal perlahan.
***
"Ahh benar, dia orangnya.."
"Kai dan sehun bertengkar karenanya? Mereka pasti sudah buta."
"Jika aku jadi dia, aku lebih baik pergi jauh-jauh, horl, benar-benar memalukan!"
"Hey bit*h pergilah!"Krystal melanjutkan langkahnya masuk ke dalam ruang kesehatan. Memastikan dua berandal itu akan baik-baik saja. Lorong panjang yang ia lewati pun penuh ocehan yang membuat telinganya panas, krys hanya diam. Setelah kejadian pagi itu, krystal menjadi sangat dikenal seluruh siswa di sekolah itu. Hanya dalam 4 jam, namanya disebut-sebut. Semua tahu tentang dia.
Ruang kesehatan hari itu benar-benar sepi. Hanya krystal, sehun dan kai yang berada disana. Dua anak nakal penuh belur, sehun dan kai menunduk diam tanpa sehela suara pun terdengar. Krystal dengan mata pisaunya menyilangkan tangan, duduk tepat di depan mereka berdua. Inilah suasana hening, berirama dengan tatapan yang tajam menikam.
Krystal menghela napas panjang nan berat, mencairkan suasana yang benar-benar tak terduga oleh ketiganya. Krystal mengusap keningnya, kai dan sehun saling menatap sengit."Krystal milikku, menyerah saja lah kau--" kai berani membuka mulut, krys menatap tajam.
"Dia bahkan tak menjawabmu, benarkan?" bungkam sehun menggeramkan amarah kai. Dan lagi mereka ditatap habis-habisan oleh krystal.
"Huh-- sebenarnya ada apa dengan kalian berdua? Kalian tahu, point kalian bertambah 50 dengar? 50 point?? Aku.. Aku bahkan disini seminggu pun belum.. Arghh--" gadis itu kesal sendiri.
"Kalian harus tahu, aku tidak mau kembali ke rumah appa ku untuk saat ini, aku ingin bebas kalian tahu??! Ha?!" gadis itu terlihat gila saat berbicara, dua pemuda itu mengerutkan dahi.
"Seluruh sekolah ini membuatku gila! Aku hanya ingin hidup damai seperti siswa lainnya kalian tahu?! Dan jika sudah seperti ini?! Bagaimana aku bisa--" kai dan sehun hanya menatapnya,
"Sudah!! Lupakan-- akan percuma saja bicara dengan kalian," gadis itu diam, kedua laki-laki itu tetap menatapnya.
"Krys pulanglah, aku yakin mr. Yoo sudah menunggumu." ucap kai mematahkan amarahnya.
"Iya, kami akan baik-baik saja, aku ingin bicara berdua dengan dia, aku berjanji kami tak akan bertengkar lagi seperti tadi. Nanti sore akan ku jemput kau, appa ingin bertemu denganmu." lanjut sehun melembutkan nada bicaranya.
Krys hanya diam, dia mulai luluh. Bagaimana tidak? Dua pemuda tampan duduk tepat didepannya dan memberi tatapan yang tidak dapat ia mengerti. Haruskah aku percaya mereka?? Atau tidak?? Seperti itu isi benak krys sembari menggigit bibir bawahnya.
"Arraso, aku akan pulang sekarang, berjanjilah kalian tidak akan bertengkar lagi," suaranya terdengar lelah, sekali lagi mereka bertiga saling bertatap untuk meyakinkan satu sama lain.
Krystal meninggalkan mereka berdua di ruang kesehatan itu. Perlahan suara tapak kaki nya sudah tidak terdengar.
"Jangan pernah mengganggu gadis itu lagi, apakah kurang bagimu menyakiti hatinya?" kai memulai topik pembahasaan.
"Aku tidak bisa. Dan kau, jangan coba menghalangiku. Aku tak sudi lagi berurusan denganmu." balas sehun dengan dinginnya.
"Selagi kau menjauhi krys, dan tidak pernah menyakitinya, aku pun akan bersikap biasa saja namun jika kau tetap seperti itu aku akan tenghabisimu tuan Oh," kai menyeringai, melesatkan ancamannya pada sehun.
"Ck, setidaknya kau tidak usah jadi sok tahu. Mencampuri urusan orang lain? benar-benar menjijikkan." ucap sehun langsung meninggalkan kai yang menatapnya tajam.
*flash back
"...Haha! Keluarga yang benar-benar kacau, benarkan?" bisik kai menyeringai, sehun hanya diam.
"Setidaknya aku bukan anak yang berharap belas kasihan dari sang kakak? ahh benar-benar memalukan!" balas sehun tak mau kalah mendidih dengan lelaki disebelah bangkunya itu.
"Dasar anak haram." deg--
ANNYEONG CHINGU (0.0)
HAPPY READING~~
KAMU SEDANG MEMBACA
My Namja (Sehun-krystal-kai)
Romansa"Jangan pernah katakan sesuatu yang tak bisa kau lakukan, bahkan itu demi orang lain. Walau itu bukanlah sebuah janji yang harus ditepati, harusnya kau mengerti apa yang kau katakan itu." - - "Pergilah!! Carilah orang yang percaya dengan kata-katamu...