2. Henning family

14.1K 494 1
                                    

Jika ada salah-salah kata atau istilah, tolong dimaafkan karena cerita saya jauh sekali dari kata sempurna.

Typo bertebaran, happy reading.

***

"AAAAAAAA LOMBOK."

Hari ini adalah hari yang sangat ditunggu oleh Sia karena keluarga Lenuel-Henning mengajaknya untuk pergi berlibur. Dan disinilah ia, berdiri di atas tebing dengan pandangan lurus menghadap hamparan laut luas yang membentang di hadapanya.

Sia memeluk lengan Lenuel di sebelahnya mencari kehangatan. Udara di sekitar pantai memang selalu dingin karena angin laut yang entah bagaimana menjelaskanya bisa selalu dingin.

Sia mengalihkan pandanganya pada Lenuel yang sedang melepaskan jaketnya lalu memakaikanya pada Sia yang hanya memakai baju sebatas bahu.

"Terima kasih." Sia mengecup pelan pipi Lenuel dan langsung berlari menghindari kemungkinan kecil Lenuel membalas.

***

"Halo semuanya. Mom,Pap, dan Lika hai."

"Hai Raflesia."

Sia mengembungkan pipinya dengan tatapan kesal, walaupun ia sudah pernah mengatakan tidak menyukai nama itu pada keluarga Lenuel, tapi mereka tetap mangabaikanya dan selalu menggodanya dengan menyebut nama asli.

"Oke, maafkan kami sweetheart." sahut Lenka-Mom Lenuel.

Lenuel menarik tangan Sia dan mendudukanya di sebelah Lika sedangkan ia sendiri duduk di sebelah Sia. "Kapan acara BBQ nya dimulai?"

"Kami akan mengadakan acara BBQ nanti malam sayang, sekarang kan masih jam 7 malam jadi sekarang ini kita habiskan saja dengan saling mengobrol. Jadi kapan kamu akan melamar Sia?" tanya Lenka.

Mendengar ucapan Lenka, Sia yang sedang mengobrol dengan Lika langsung bersemu merah, walaupun hari sudah gelap hal itu masih saja terlihat dan Lika orang yang pertama kali melihatnya langsung mengejek.

"Lah cie yang mau kawin sabar-sabar."

Sia sendiri semakin bertambah merah saat Lika mengatainya seperti itu. Ia mengalihkan pandangannya pada Lenuel yang ternyata memang sedang menatapnya.

"Aku pingin nyembuhin penyakitnya dulu, baru aku akan menikahinya."

Seketika rona yang tadi bersemayam di pipi Sia langsung hilang berganti dengan wajah sendu ketika teringat akan penyakitnya.

Lenuel sendiri yang melihat itu langsung merangkul Sia dan membawanya kepelukannya tak perduli walaupun itu dihadapan orang tuanya.

"Ak-u.."

"Sttt tenanglah."

***

"Para penumpang yang terhormat, selamat datang di penerbangan xxx dengan tujuan Inggris. Penerbangan ke Inggris akan kita tempuh dalam waktu kurang lebih 14 jam, dengan ketinggian jelajah 32.000 kaki di atas permukaan air laut. Perlu kami sampaikan bahwa penerbangan xxx ini adalah tanpa asap rokok, sebelum lepas landas kami persilahkan kepada anda untuk menegakan sandaran kursi,

Menutup dan mengunci meja-meja kecil yang masih terbuka dihadapan anda, mengencangkan sabuk pengaman, dan membuka penutup jendela. Atas nama xxx kapten Lenuel dan seluruh awak pesawat yang bertugas mengucapkan selamat menikmati penerbangan ini, dan terima kasih atas pilihan anda untuk terbang bersama xxx."

Sia sendiri terus memperagakan apa dan bagaimana saja yang harus dilakukan ketika akan memasangkan sabuk pengaman, atau penggunaan alat oksigen ketika tekanan udara sedang mengalami gangguan.

Pilot and Flight Attendant [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang