8. Belum terbiasa.

7 1 0
                                    

" Gak ada andi kok gak seru ya?. Fuck ternyata dia ngangenin." Ucap revan

" Satu taun lagi?" Ucap avy

" Gue gak yakin kita bakal sekompak ini kalau nanti kita udah dipisahkan oleh jarak" ucap yesla

Silvya pun ikut menimbrung
" terkadang penghalang terjahat itu kan jarak"

" gak semuanya jarak yang jadi penghalang. Terkadang jarak itu indah. Dia mengajarkan kita apa itu artinya kerinduan" aulita menjawab

" Tapi gue benci jarak!" Ucap andri.

" jangan gitu. Nanti andi gak tenang study di sana nya. Dia malah grasah grusuh ngambil keputusan atau melakukan apapunnya. Doain aja semoga dia jadi lebih baik lagii. Dan jadi yang terbaik di keluarganya. " ucap ardi

" Aamiin " mereka berkata serempak.

" Setidaknya jangan lemah gini dong. Kita harus bahagia. Kita harus buktiin ke andi. Kalau kita itu baik baik aja disini. Biar andi tenang ngejalanin yang seharusnya dia jalani" rendy

" Ada benarnya juga sih, kita harus bangkit dari keterpurukan ini. Lo, lo, pada sadar ga sih? Kalau semenjak andi keluar negri. Kita jadi jarang banget ketawa. Ngomong juga seperlunya doang. Senyum juga karna terpaksa" ucap Revan

" Gue balik" Ucap andri seraya berdiri.

" ndri, plis. Kita gak bisa kalau gini terus. Apa kata andi nanti dri? Lo mau dia kecewa liat kita yang kaya gini?" Tahan lita.

" Maaf ta. Gue butuh waktu.
Gue lagi mau sendiri. kali ini aja lo jangan ganggu gue plis!"

" terserah lo ndri. Gue capek ngadepin sikap lo yang kaya gini terus. Sadar gak sih hah? Lo itu cowok! Lo itu gak seharusnya Egois kaya gini! Andi pergi ke luar negri itu ada alasanya!" Ucap lita diiringi jatuhnya butiran bening dari matanya.

" gue tau itu! Dan gue juga kaya gini ada alasannya, dan lo gak bakal bisa ngertiin gue! dan gak bakal bisa ngerasain apa yang gue rasain!"

" Terserah ndri terserah!" Ucap lita kesal seraya mengabil tas lalu bergegas pulang tak lupa dia berpamitan kepada teman temannya yang sedari tadi hanya melongo melihat andri dan aulita yang sedang bertengkar hebat "Gue pulang!" Ucapnya lalu pergi.

Teman temannya menggangguk.

Andri Diam.

" maaf ta " ucapnya pelan.
Lalu " Argh gue capek!" Ucap andri teriak yang langsung membuat teman temannya menyadari bahwa pertengkaran yang tadi telah selesai. Dan aulita marah lalu pergi.

" lita emang gitu kalau lagi kesel. Biarin dulu aja, Nanti juga baik sendiri. Gak usah difikirin." Ucap rendy " gue pulang duluan ya. Lebih baik lo semua juga pada pulang. Udah sore" lanjutnya.

Yang lain mengangguk(lagi)

Andri ikut mengangguk.

" Ayo pulang! Lo semua butuh istirahat!" Ucap Ardi tegas

Sahabat..Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang