"Oppa terkejut?"
"Tidak..."
"Oppa lagi apa disini?"
"Tidak ada. Kau kenapa belum tidur? Ini sudah tengah malam Hye-ya"
"Belum bisa tidur... aku ingin mengatakan sesusatu pada Oppa, Oppa chukkae atas pertunangan mu dan Minri-ssi" ucapan tulus Hyemi untuk kyuhyun.
"Ya.. " jawab kyuhyun dengan raut wajak sulit diartikan.Part 2
"Oppa bahagia bersama Minri-ssi?"
"Ya tentu saja, selama 2 minggu ini dia selalu membuat ku ingin didekatnya" jawab Kyuhyun sambil tersenyum membayangkan waktu yang dia habiskan selama beberapa minggu ini."Benarkah?" Pertanyaan yang mungkin hanya didengar oleh Hyemi sendiri, Tapi Kyuhyun telah mendengarnya.
"Hmmm "jawab Kyuhyun sambil berdiri ingin menuju kamarnya, dan diikuti Hyemi dibelakangnya. setiap bertatap muka dengan Hyemi dia selalu merasakan sesuatu yang harus dia lindungi, tapi dia tak tau apa itu.
"Tapi aku berharap besok Minri-ssi tak datang di pertunangan itu, atau dia kecelakaan mati ditempat atau ap..."PLAKK
ucapan Hyemi terhenti karena tamparan seseorang yang sangat Hyemi cintai dengan tulus.
"KAU!! KAU KIRA KAU TUHAN? HAH?? KAU TAK LEBIH DARI SEORANG ANAK SUPIR KELUARGA KU!! TAPI KAU BERANI MENYUMPAHI CALON TUNANGAN KU? KAU KIRA KAU SIAPA? KAU SAMA SAJA SEPERTI WANITA-WANITA DISANA, KAU TAKUT MENJADI GELANDANGAN SETELAH BATAL MENIKAH DENGAN ORANG KAYA, YA KAN? KAU ITU BUKAN WANITA TYPE KU, SEDIKIT PUN KAU TAK MASUK DALAM KRETERIA WANITA IDAMAN KU, JADI KAU HARUS SADAR DIRI KANG HYEMI!!"
ucapan kyuhyun menjelaskan semuanya, cukup! Sudah cukup!!
Hyemi hanya melihat punggung itu naik turun dengan kasar, Menjelaskan bahwa Kyuhyun benar-benar marah.Sedangkan Hyemi, dia menangis sesegukan. Tangan kirinya memegang pipi kirinya sedangkan tangan kanannya mengelus perutnya yang sedikit menonjol. Dia memberikan kata-kata bahwa anaknya tak boleh membenci ayahnya jika dewasa nanti.
Jam sudah menunjukkan tengah malam, dan tangisannya sudah mereda, dia merasa lelah, lelah hatinya, pikirannya, dan tenaganya pun terkuras habis. Disaat dia memasuki kamarnya, dia terkejut karna Appanya, pahlawannya menangis sesegukan.
"Appa, Appa kenapa?" Tanya Hyemi sambil memeluk Appanya, dia bisa menahan semua kesedihan yang dia hadapi, tetapi dia tak bisa menahan kesedihan yang Appanya miliki. Karena dia menganggap, Appanya lah segalanya yang dia punya. Appanya lah SuperHero nya.
"Appa katakan pada ku, Appa kenapa? Jangan menangis, Hyemi akan menangis juga jika Appa menangis begini" tanya Hyemi lagi.
"Ayok kita pergi dari sini sayang, kita tinggalkan semua kemewahan keluarga Cho, hmm?" Jawab Appanya.
"Tapi kenapa Appa? Kenapa Appa menangis?" Tanya Hyemi lagi.
"Apakah ini sakit sekali?" Tanya tuan Kang pada putrinya. Sambil mengelus kedua pipi chubby putrinya.
"Appa...."
"23 tahun aku membesarkanmu, menjagamu, mendidikmu, sekali pun aku tak parnah memukul mu sayang, tak pernah sekalipun Hye-ya" tangisan tuan Kang pecah dan disusul putri kesayangannya. Mereka berpelukan erat, serasa jika diantara salah satu dari mereka terluka maka keduanya akan terluka bersama.Author end
Kang Hyemi Pov
Haruskah??
Haruskah aku akhiri semua ini..
Jika kau bahagia dengan minri~ssi akan aku lepaskan Oppa..Baiklah ini demi orang yang ku cintai, demi Appa yang selalu ada untuk ku, demi dia yang ada pada ku.
Ku usap perut ku yang sedikit menonjol ini, usianya sudah 3 bulan..
Aku harus kuat, dia tidak salah.. dia ada karena kesalahan kami, "kumohon bertahanlah bayi, untuk eomma.." tangis ku pecah. Aku takut untuk menghadapi kehidupan selanjutnya...Ku masukkan beberapa pakaian ku ke koper yang sedikit usang ini milik Appa. Hanya satu koper pakaian ku dan pakaian Appa. Appa hanya melihat ku yang sedang menyusun pakaian ke koper, dia hanya melihat ku dengan tajam. Aku tau kesalahan ku, Mianhae Appa jeongmal mianhae.
Flashback
"23 tahun aku membesarkanmu, menjagamu, mendidikmu, sekali pun aku tak parnah memukul mu sayang, tak pernah sekalipun Hye-ya" tangisan tuan Kang pecah dan disusul putri kesayangannya.
" tapi Appa..."
" tidak sayang, ayok kita pergi dari sini, disini bukan tempat kita lagi"
"Appa..."
"Appa mohon nak, ayok kita pergi.."
" APPA! " bentak Hyemi pada Appa nya.
" bagaimana aku bisa pergi dari sini Appa, aku sedang mengandung anak Kyuhyun Oppa.." lanjut Hyemi sambil terisak.Tuan Kang diam beberapa menit dengan wajah merah padam. "Berkemas lah sekarang, Kang Hyemi!"
Flashback End
Kang Hyemi End
Author Pov
Malam itu tuan Kang dan putrinya pergi dari rumah besar keluarga Cho. Mereka pergi tanpa sepengetahuan memilik rumah mewah tersebut.
Mereka kembali ke kampung halaman mereka, Daegu. Disana mereka mencoba kehidupan baru mereka dari awal.
Daegu !!
Dan disinilah mereka, dimana ayah Hyemi membuka usaha kecil - kecilan yaitu kios ramen. Dan Hyemi, mulai bisa melupakan ayah bayi yang dia kandung.
Bahkan dia sudah tidak pernah mengetahui kabar apapun dari Cho Kyuhyun, dia menutup rapat berita apa pun tentang Ayah bayi yang dia kandung. Karena dia benar - benar melupakan lelaki yang pernah dia cintai itu.
Dan sekarang usia kandungannya memasuki 9 bulan, selama mengandung dia merasakan senang, sedih, bahkan dia hampir kehilangan bayi nya diusia kandungannya usia 4 bulan. Karena dia kerja dibeberapa tempat, sehingga ke lelahan. Dan hampir kehilangan bayi yang dia kandung.
Dan setelah itu Ayahnya menyuruh berhenti kerja dan membantu Ayahnya di kios ramen.Author end
Kang Hyemi pov
Ada apa ini? Kenapa perasaan ku seperti ini? Ada sesuatu yang aku rasakan? Perasaan sedih ini membuat air mata ku tak henti - henti keluar..
Akkkhhhh......
sudah beberapa hari ini perut ku sering sakit, dan malam tadi perut ku lebih sering sakit, bahkan ini setiap jam merasakan sakit. Membuatku tak bisa tidur nyenyak. Ku sentuh perut ku yang membesar ini, agar sedikit mengurangi rasa sakitnya, tetapi kali ini benar - benar sakit, Apa aku akan melahirkan sekarang? Ya Tuhan...
Ada darah ditempat ku tidur, apa aku akan melahirkan sekarang?Tbc
KAMU SEDANG MEMBACA
Mianhae Baby Girl
FanfictionEomma, bagaimana rasanya disentuh olehnya? Eomma, bagaimana rasanya di ajak bicara dengannya? Eomma, bagaimana rasanya dia memberi mu senyum tulus itu? . . Aku juga ingin merasakannya Eomma.. Aku Appa kandungnya saja tak pernah merasakan semua hal i...