Seorang remaja berambut pirang bermata saphire sebiru langit siang yang cerah tengah duduk dibangku taman sekolahnya dengan jantung yang terus berdetak dengan kencangnya. Disebelahnya, duduk seorang remaja berambut raven dan bermata onyx sekelam langit malam, sedang mencoba menengangkan sahabatnya yang sedari tadi terus terlihat panik dan jantung yang dag-dig-dug.
Hari ini adalah hari pembagian rapor semester 5 SMA N 1 Konoha. Remaja pirang yang memiliki nama lengkap Namikaze Naruto itu sedari tadi terus bertampang cemas dan muka yang sedikit pucat. Sedangkan remaja raven yang bernama Uchiha Sasuke itu terus menemani dan menenangkan sahabatnya menanti hasil ujian semester mereka.
Pengambilan rapor dilakukan oleh orang tua atau wali murid. Sasuke dan Naruto yang sudah tidak memiliki orang tua, digantikan oleh masing-masing kakak laki-laki mereka untuk mengambil rapor. Rapor Sasuke diambilkan oleh kakaknya, Uchiha Itachi, pemuda berumur 24 tahun yang saat ini menjabat sebagai direktur utama Uchiha Corp. Sedangkan rapor Naruto juga diambilkan oleh kakaknya, Namikaze Deidara, pemuda yang seumuran dengan kakak Sasuke yang saat ini menjabat sebagai wakil kepala Rumah Sakit Umum Konoha, yang merupakan rumah sakit yang dikelola oleh keluarga Namikaze, kepala Rumah Sakit itu adalah sang nenek dari Deidara dan Naruto, Tsunade.
.
.
Setelah menunggu hampir 1 jam, akhirnya Itachi dan Deidara datang menghampiri kedua adiknya. Itachi datang dengan tampang sangat puas, sedangkan Deidara dengan tampang sangat menakutkan, dan itu semakin membuat Naruto ciut.
"Apa-apaan ini, Naruto?!" sembur Deidara langsung didepan wajah Naruto, setelah melemparkan rapor itu langsung ke pangkuan si pirang jabrik.
Naruto yang langsung ciut, tidak berani melihat rapornya. Akhirnya Sasuke mengambil rapor itu dari pangkuan Naruto, dan melihat isinya. Setelah melihat isinya, Sasuke langsung terkejut. Bukan terkejut karena isi rapornya, tapi terkejut karena ekspresi Deidara sangat berlawanan dengan isi rapor Naruto. Akhirnya, Sasuke memandang Itachi dengan meminta penjelasan.
"Aku baru saja memanas-manasinya," bisik Itachi di telinga Sasuke.
Sedangkan Deidara masih menceramahi Naruto tentang nilainya. Tapi Naruto merasa aneh karena sedari tadi tidak mendengar kata nilai anjlok atau nilai buruk. Naruto yang masih penasaran, dengan memantapkan mentalnya, langsung merebut rapornya dari tangan Sasuke.
"Tapi Dei-nii, nilai ku sama sekali tidak buruk, dan aku mendapat peringkat 2," kata Naruto tidak terima diceramahi padahal nilainya bagus.
"Itu dia masalahnya! Kau tahu siapa yang mendapat peringkat 1?" tanya Deidara lagi.
"Sasuke," jawab Naruto yakin.
"Nah, itu dia!" kata Deidara langsung membentak Naruto. "Kenapa dia mendapat peringkat 1, sedangkan kau hanya peringkat 2..."
"Sudahlah Deidara, Mungkin memang sudah takdir kalau Namikaze tidak akan pernah mengalahkan Uchiha" kata Itachi dan langsung mendapatkan deathglare dari Deidara yang tentu saja tidak mempan untuk Itachi.
"Diam Itachi!" kata Deidara semakin panas, kemudian langsung menghadap ke Naruto lagi, "Kenapa kau bisa kalah lagi oleh bocah Uchiha ini lagi, Naruto? Padahal kapasitas otak kalian kan sama..."
"Tidak! Kapasitas otakku lebih besar dari si Dobe," Kata Sasuke ikut memanasi dan langsung mendapatkan acungan jempol dari Itachi bersamaan dengan deathglare dari bungsu Namikaze yang tentu saja tidak mempan.
"Sudahlah! Tidak ada gunanya kita ribut lagi. Bukankah Naruto mendapatkan nilai yang memuaskan?" kata Itachi mengakhiri ribut tak jelas ini.
"Tapi, bukankah kau sendiri yang memanas-manasi ku?" tanya Deidara.
KAMU SEDANG MEMBACA
Spring Blossoms (SasuNaru Fanfiction)
FanfictionA short Fanfiction about Sasuke and Naruto. Pokoknya SasuNaru Forever :D Naruto © Masashi Kishimoto